Monday, March 31, 2025

Ketika Takbir Menggema, Akankah Kita Bertemu Lagi?


Takbir menggema, langit pun bergetar,

Allahu Akbar, suci dan besar.
Alhamdulillah, pujian mengalir,
Subhanallah, hati pun menafsir.

Ramadhan pergi, senyap meninggalkan,
Dapatkah kita bertemu kemudian?
Ataukah ini perpisahan terakhir,
Yang takdirnya belum tersingkap takdir?

Usia hanyalah bayang di senja,
Berjalan tak tahu kapan sirna.
Apa bekal yang telah disiapkan,
Bila kelak ajal menyapa badan?

Lillahi Ta'ala, luruskan niat,
Jangan terlena dunia yang singkat.
Tiap sujud, tiap amal, tiap doa,
Semoga menuntun jalan ke surga.

Taqabbalallahu, doa dipanjat,
Terimalah, wahai Tuhan yang Rahmat.
Berharap tergolong hamba pilihan,
Yang lebaran bukan hanya perayaan.

Lebaran sejati bukan di dunia,
Namun di akhirat tempat bahagia.
Kullu ‘aamin wa antum bi khair,
Semoga kita diampuni dan menang di akhir.

Tapi tanyakan di dalam jiwa,
Bila tak ada Ramadhan tiba,
Sudahkah kita bersiap sedia,
Menjumpai-Nya dengan hati mulia?

Catatan Mas Bojreng 1 Syawal 1446 H

#EidMubarak #RamadanReflection #StayBlessed #GratefulHeart #FaithJourney
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Sunday, March 30, 2025

Jejak Kebaikan yang Abadi



Hidup ini hanyalah sekejap lalu,

Tak perlu menanti tua berlalu.
Maut tak bertanya sehat atau sakit,
Saat takdir datang, tiada yang sulit.

Langkah kebaikan jangan terhenti,
Meski dunia tak selalu mengerti.
Berbicaralah lembut, bertindaklah lurus,
Walau dibalas dengan hati yang kurus.

Karena kebaikan tak pernah sia-sia,
Ia terukir dalam jiwa yang setia.
Bukan untuk pujian atau sanjungan,
Tapi untuk hati yang penuh keikhlasan.

Jika berbuat baik, untuk dirimu jua,
Sebagai bekal menuju surga-Nya.
Jejak yang tertinggal dalam kehidupan,
Kan bersinar terang dalam keabadian.

Pengingat diri Mas Bojreng

#LifeIsShort #KindnessLivesOn #DoGoodAlways #SpeakWithGrace #LegacyOfGood
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Saturday, March 29, 2025

Cintanya Bhisma tuk Astina


Di tanah suci Astina berjaya,

Bhisma bersumpah, setia selamanya,
Walau hatinya kadang terluka.

Ia tak gentar menegakkan dharma,
Menasehati raja dengan bijaksana,
Meski suaranya tak dihiraukan mereka.

Dengan panji dan pedang di tangan,
Ia memimpin perang tanpa dendam,
Demi negeri, bukan demi penguasa kejam.

Namun hatinya bagai lautan luka,
Melihat perang yang sia-sia,
Saudara bertumpah darah karena angkara.

Ia tahu ajalnya kian mendekat,
Namun tak roboh walau tertancap panah,
Di ranjang panah ia tetap tegak.

Menunggu matahari di ufuk bersinar,
Sang ksatria memilih waktunya sendiri,
Menghadap ajal dengan senyum bersemi.

Bhisma gugur bukan sebagai Kurawa,
Bukan pula sebagai Pandawa,
Ia gugur sebagai putra Astina yang setia.

Mas Bojreng ketika melihat cinta Bhisma terhadap Astina

#BhishmaTheUnyielding #LoyaltyToDharma #WarriorOfAstina #SacrificeAndHonor #LegacyOfBhishma
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Sehat Bukan Dagangan


Sehat itu hak, bukan barang dagangan,

UUD menjamin, tak boleh terlupakan.
Setiap insan berhak dirawat,
Tanpa syarat, tanpa tersirat.

Dokter bekerja dengan hati nurani,
Bukan demi laba RS, bukan mencari.
Ilmu dan etika harus dijaga,
Bukan sekadar angka dan harta.

Rumah sakit bukan pabrik uang,
Bukan bisnis rakus yang menang.
Ia tempat luka disembuhkan,
Bukan ladang emas keuntungan.

Jika sakit jadi komoditas,
Yang miskin mati tanpa batas.
Kapitalisme tak punya hak,
Menguasai ranah yang bijak.

Mari tegakkan keadilan sehat,
Bukan dagang, bukan niat jahat.
Sehat itu hak, bukan investasi,
Demi negeri, demi nurani.

Mas Bojreng

#HealthIsAHumanRight
#DoctorsNotForProfit
#HealthcareNotBusiness
#SayNoToMedicalCapitalism
#JusticeInHealthcare
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Friday, March 28, 2025

Jumat Terakhir di Bulan Ramadhan


Di ujung senja yang merunduk pilu,

Angin berbisik di sela rindu,
Jumat terakhir mengetuk waktu,
Adakah diri ini telah bersatu?

Bulan suci hampir beranjak pergi,
Meninggalkan jejak di nurani,
Namun adakah hati menyadari,
Bisa jadi ini nafas terakhir diri?

Jika esok fajar tak lagi menyapa,
Apa yang tersisa dari langkah lama?
Dosa berbisik, pahala bertanya,
Sudah benarkah hidup yang kupelihara?

Orang-orang tercinta di sisi terdekat,
Adakah kuungkap kasih yang lekat?
Ataukah waktu mencuri kesempatan,
Hingga sesal terukir di jalan kepergian?

Lillahi ta’ala, luruskan niat,
Seperti jejak Nabi yang penuh rahmat,
Waktu tersisa jangan disia-siakan,
Mungkin esok hanyalah kenangan.

Renungan Mas Bojreng dari khotbah Jumat terakhir di Bulan Ramadhan 1446 H

#LastFridayOfRamadan #TimeIsRunningOut #LiveForAllah #CherishEveryMoment #PrepareForTheHereafter
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Senjakala Amanah


Telah pudar cahaya di ufuk sana,

amanah terlepas dari genggamannya,
urusan di tangan yang tiada kuasa,
dunia pun retak oleh dusta.

Lidah berbicara setinggi langit,
tapi hati hampa, ilmu pun sempit,
tak paham arah, tak tahu bait,
namun tetap berdiri di puncak langit.

Singgasana diisi wajah-wajah asing,
bukan karena ilmu, bukan karena bimbing,
hanya sekadar nama dan kepentingan,
hingga amanah sirna tak berbekas di tangan.

Lalu kapan datang janji kiamat?
Saat kejujuran berubah khianat,
saat titipan jadi komoditas,
saat jabatan tak lagi amanah.

Wahai zaman, sampai kapan begini?
Kebenaran sunyi, kebodohan berseri,
tapi janji Rasul tak akan lari,
tatkala amanah mati, kehancuran menanti.

Mas Bojreng dalam diam

#LostTrust #FailingLeadership #TruthSilenced #WisdomIgnored #EndTimesApproaching
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Apabila amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu (Arab Badui) bertanya, “Bagaimana hilangnya amanat itu?” Nabi saw menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.” (HR. Al-Bukhari).

Bayang-Bayang Kesadaran


Di cermin senja kulihat diri,

bukan cahaya yang suci berseri,
hanya debu di hamparan bumi.

Langkahku sering menepuk dada,
seakan arif, seakan bijaksana,
padahal hatiku penuh cela.

Langit tak runtuh oleh suaraku,
ilmu tak genap di genggamanku,
aku hanya setitik waktu.

Maka kutundukkan angkuh di dada,
tak ada tinggi selain Yang Esa,
hanya Dia pemilik segala.

Mas Bojreng merenung

#SelfReflection #StayHumble #HumanImperfection #WisdomInSilence #OnlyGodIsGreat
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Thursday, March 27, 2025

Cahaya di Kegelapan


Di gua sunyi para pemuda berlindung,

Iman teguh tak goyah di timpaan untung.
Dunia fana hanyalah bayang semu,
Hanya Allah tempat berpaling selalu.

Kisah berpadu hikmah mendalam,
Ujian, ilmu, dan hati yang kelam.
Bahwa kekuasaan tiada abadi,
Hanya Dia yang kekal tak terganti.

Pengingat diri tuk Mas Bojreng malam ini

#LightInDarkness #FaithUnshaken #WisdomOfAlKahfi #EternalTruth #OnlyAllahRemains
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Husnudzon kepada Allah SWT

Pada beberapa saat yang lalu saat sholat tarawih, saya ketemu dengan salah seorang dokter senior yang menasehati saya.

Dalam hal beribadah kita harus selalu Husnudzon kepada Allah SWT adalah sikap berbaik sangka dan optimis terhadap segala ketentuan dan keputusan Allah SWT. Husnudzon merupakan salah satu bentuk keimanan kepada Allah SWT yang harus dimiliki oleh setiap muslim. 
Lakukan terus ibadah terhadap Allah SWT jangan berpikir macam macam, apakah diterima atau tidak oleh Allah SWT, lakukan ibadah dan kebaikan terus dan konstan yang dilandaskan selalu Lillahi ta'ala.
Hal ini mengakibatkan kisah yang pernah saya baca dibawah ini.

Pada suatu hari, didalam majlis Rasulullah. Seorang sahabat duduk dengan wajah penuh kegelisahan. Matanya menunduk, jemarinya saling menggenggam, seolah sesuatu yang berat dalam hatinya. Ia menghela nafas, lalu dengan suara lirih ia berkata;
“Wahai Rasulullah, aku ingin bertanya. Tetapi aku takut, mungkin pertanyaanku ini akan membuatku semakin malu di hadapan Allah.”
Rasulullah tersenyum lembut tatapan beliau penuh kasih sayang.
“ katakanlah wahai saudaraku, tidak ada pertanyaan yang membuat seseorang hina, jika ia bertanya untuk mencari kebaikan.”

Sahabat itu mengangkat wajahnya perlahan, matanya mulai berkaca-kaca
“wahai Rasulullah, aku merasa solatku sering tidak khusyuk, kadang aku mengingat urusan dunia, kadang fikiranku melayang entah kemana. Aku takut solatku tidak diterima oleh Allah SWT Apakah dengan solat seperti itu, aku tetap mendapatkan pahala?”
 
Baginda menarik nafas dalam, lalu melanjutkan;
‘wahai saudaraku, jika engkau meninggalkan solat hanya karena takut tidak khusyuk, maka syaitan akan menang. Tetapi jika engkau tetap berusaha solat meski pengan kehadiran pikiran yang terganggu, maka  ketahuilah… setiap kali engkau berusaha kembali kepada Allah SWT dalam solatmu, saat itulah Allah SWT menyambutmu.
Air mata sahabat itu jatuh. Ia menangis, begitu pula para sahabat lainnya. Kemudian rasulullah berkata;
“bayangkan seorang ibu yang melihat anaknya berjalan ke arahnya, tetapi anak itu sering jatuh dan tersandung. Apakah sang ibu akan marah tidak! Ia akan berlari menghampirinya mengangkatnya, mendekapnya erat.”

Para sahabat terkejut mereka jarang melihat Rasulullah menangis dalam keadaan seperti ini.
Dengan suara bergetar Rasulullah berkata; “demi zat yang jiwaku berada ditangan-nya, sungguh syaitan tidak akan pernah berhenti berusaha mencuri bahgian dari solat seorang hamba, hingga ia teralihkan. Tetapi ketahuilah.. Allah SWT  tetap melihat usahamu.”
Dari hari itu sahabat tak lagi putus asa dalam solatnya. Ia tetap berusaha, dan setiap kali fikirannya melayang, ia mengingat kata-kata Rasulullah:
“setiap kali engkau berusaha kembali, saat itulah Allah SWT menyambutmu.”
“begitulah Allah SWT…dia lebih penyayang dari seorang ibu kepada anaknya selama engkau terus kembali, Allah SWT akan selalu menerimamu.”
Sahabat itu menangis begitu pun para sahabat lainnya.
Betapa maha pengasihnya Allah SWT.
Betapa luas rahmat-Nya.
 
Alhamdulillah mendapat nasehat dan pengingat diri yang baik di sepertiga akhir bulan Ramadhan ini.

Mas Bojreng

Always have #Husnudzon to Allah, keep your #Prayers strong, seek #IslamicGuidance, trust in #AllahsMercy, embrace #RamadanBlessings, and stay steadfast in #Faith
#write #writer #essay #catatanmasbojreng #masbojreng 

Luruh pada Titah, Tegak pada Jiwa


Di bawah langit pekat titah menggema,

Dipaksa jemari memahat pahit di nadi,
Namun hatiku tak pernah tunduk pada dusta.

Derap langkah menghantam tanah perintah,
Dipaksa patuh pada guratan murka tak kukenal,
Namun jiwaku tak rela terikat pada topeng hina.

Biar tangan retak menggenggam beban asing,
Di altar penantian, aku tetap nyala tanpa palsu,
Tak kugadaikan asa demi senyum palsu berdebu.

Akulah aku—dalam bara dan luka yang nyata,
Tidak tunduk pada tuntutan yang menghujam jati,
Mengalir seutuhnya, bukan seturut kata dunia.

Mas Bojreng

#StayTrueToYourself #UnyieldingSpirit #BeAuthenticNotFake #RebelWithPurpose #DefyExpectations
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Wednesday, March 26, 2025

Diam dalam Kebenaran


Di antara sunyi yang menggema di hati,

Kutemukan aman dalam bisu yang suci,
Tak pernah kusesali heningku ini,
Walau bicara sering tikam nurani.

Umar ra berkata dalam lirih ketegasan,
Diamku penjaga dari nista dan kebinasaan,
Namun kebenaran takkan kurantai dalam ketakutan,
Meski harus terhempas dalam gelombang kematian.

Bukan ketenaran yang kucari dalam hidup,
Atau kekaguman dari manusia penuh dusta,
Hanya Ridha-Nya yang jadi tujuan akhirku,
Meski dunia tak paham luka yang kurasa.

Kupeluk hening tanpa berpaling dalam gelap,
Di balik diam ada kebenaran yang tajam,
Teguh pada janji walau hati diguncang gelisah,
Karena pada kebenaran, jiwa ini berserah.

Jika bicara hanya memupuk penyesalan,
Maka diamku adalah benteng keteguhan,
Namun jika kebenaran memanggil dalam kesunyian,
Biar darah yang mengalir jadi saksi keimanan.

Mas Bojreng

#SilentStrength #TruthOverFame #CourageInSilence #FaithfulResilience #UnspokenTruth
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Nyala Perlawanan


Di jalan panjang penuh duri dan bara,

Kami melangkah tanpa gentar dan takut.
Meski suara dibungkam, hati tetap menyala,
Membakar yang lalim dan angkuh.

Langit kelam tak menutup pandangan,
Sebab mimpi tak mati dalam ancaman.
Kami adalah batu di arus zaman,
Menolak tunduk, menolak diam.

Darah dan peluh menjadi tinta,
Menulis sejarah di aspal luka.
Bukan sekadar teriak dan bendera,
Tapi janji yang takkan sirna.

Mereka ingin kami lupa dan tunduk,
Diancam, dibungkam, dilabeli musuh.
Tapi api telah lahir di tubuh rapuh,
Menyulut fajar dari reruntuh.

Sampai dia jatuh dan angkara musnah,
Kami takkan letih menggenggam resah.
Hidup adalah nyala, bukan pasrah,
Dan mati pun cuma jeda perjuangan indah.

Mas Bojreng ketika membaca Catatan Seorang Demonstran

#RevolutionLives #StandAgainstTyranny #VoicesUnbroken #FireOfResistance #HistoryInTheMaking
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Tuesday, March 25, 2025

Sejenak dalam Sunyi, Bersama Illahi


Maafkan aku menjauh sejenak waktu,

Bukan hendak merenggangkan ikatan ini,
Hanya butuh ruang untuk diriku,
Menenangkan hati yang kian sunyi.

Dalam gelap kusapa sunyi dengan doa,
Sendiri merajut hikmah tanpa bising dunia,
Hanya aku dan Allah dalam ruang jiwa,
Menemukan arah di tengah gelap yang menerpa.

Mas Bojreng menjauh

#TimeToReflect #FindingPeaceWithin #SelfHealingJourney #SilentContemplation #StrengthInSolitude
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Monday, March 24, 2025

Nurani yang Terkoyak



Di persimpangan sunyi aku terdiam,

Beban dunia memaksa langkah terbungkam,
Namun nurani memanggil lirih dalam gelap,
Tinggalkan segala yang mencabik jiwa tanpa sebab.

Tak peduli siapa yang berdiri menghadang,
Atau luka yang menggores dalam perjuangan,
Kupilih pergi bila nurani tersakiti,
Meski perih menghantui hingga akhir nanti.

Mas Bojreng

#FollowYourConscience #WalkAwayFromInjustice #StandFirmInTruth #BraveTheConsequences #GuardYourSoul
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Sunday, March 23, 2025

Kerja dalam Sujud Hati


Kala peluh menetes menyatu dengan doa,

Bukan sekadar bekerja, bukan sekadar asa,
Ada cinta bernafas dalam tiap langkahnya.

Jika hanya mengejar dunia yang semu,
Apa beda kita dengan kera di rimba itu?
Bekerja tak sekadar mencari harta semata.

Buya Hamka berbisik dalam sunyi jiwa,
Hidup bukan hanya hidup tanpa makna,
Kerja bukan sekadar kerja tanpa cinta.

Letih tak lagi terasa bila hati berlabuh,
Pada niat suci Lillahi ta’ala, penuh pasrah,
Biar hasil tak segera, asal ridha-Nya teraih.

Kerja dengan hati, dengan cinta dan tulus,
Bukan soal materi, bukan soal kepuasan nafsu,
Tapi jejak amal yang abadi dalam ridha-Mu.

Mas Bojreng ketika mendengar...

#WorkWithHeart #PassionDriven #ForTheSakeOfAllah #MeaningfulLife #PurposefulWork
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Saturday, March 22, 2025

Senandung Duka di Penghujung Ramadhan


Berlalu cepat waktu dalam senyap malam,

Ramadhan beranjak meninggalkan jejak suci,
Duhai Tuhanku, amalanku masih tenggelam,
Astaghfirullah, hamba terperangkap duniawi.

Kala fajar merintih di ujung bulan nan sendu,
Jiwa tertunduk malu dalam sesal tak bertepi,
Ampuni hamba-Mu yang lalai dan rapuh selalu,
Terjerat fana, lupa akan janji abadi.

Mas Bojreng di penghujung malam

#FarewellRamadhan #SpiritualReflection #SeekingForgiveness #LifeGoesFast #WorldlyDistractions
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Sapamu yang Hilang di Genggaman


Sudahkah kau sapa dunia pagi ini?

Atau terasa terlalu tinggi tuk merendah diri?
Tuturmu seakan paling benar, katamu, namun ah, entahlah...
Hanya ponsel di tanganmu erat menggenggam sunyi.

Tataplah wajah-wajah yang lelah mencari arti,
Sapa mereka, jangan biarkan hati terasing sendiri,
Tak jatuh harga dirimu bila sekadar menyapa,
Namun sombongmu perlahan merapuh tanpa suara.

Mas Bojreng menyimpan hp

#LostGreetings #SilentPride #ModernIsolation #ForgottenKindness #HeartfeltConnection
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Friday, March 21, 2025

Simfoni Megah di Balik Reruntuhan


Di atas panggung megah berkibarlah panji,

Berpijak kokoh pada pilar-pilar janji,
Namun diam-diam, tikus-tikus menari,
Menggerogoti pondasi, rakus tanpa henti.

Lantai marmer gemilang disorot cahaya,
Di bawahnya liang gelap penuh upeti dan dusta,
Tikus berbaju sutra berbicara tentang cinta,
Sementara manusia menggigil dalam kebodohan dan kemiskinan yang meraja.

Tiang emas menantang langit, angkuh berdiri,
Namun dasar lapuk digerogoti sepi,
Ketika megah runtuh, mereka cepat lari,
Tertawa sinis, kenyang perut, lupa janji suci.

Mas Bojreng ketika melihat tikus tiba tiba ada didalam rumah

#CorruptionKillsNations #GreedyRats #FalsePromises #BlindJustice #DeceptionUnveiled
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Thursday, March 20, 2025

Elegi Kota Tanpa Cahaya


Di pelukan malam yang merintih sunyi,
Gotham menangis di bawah tirai dusta,
Angin berbisik lirih pada mimpi yang mati,
Sedang kebenaran terkubur dalam nista.

Gedung angkuh mengepung gelap tak bertepi,
Menyaksikan nurani terikat dusta dan dendam,
Korupsi menari di pesta para durjana tinggi,
Menjual hukum dalam cawan hitam nan kelam.

Di jalan kumuh, preman bagai raja bermahkota,
Merampas asa dalam dendam yang membara,
Sementara kerah putih menyulam tipu daya,
Menghisap kota dengan senyum pura-pura.

Tiada yang tersisa dari keadilan suci,
Terkoyak makna di tangan pejabat durhaka,
Rakyat meratap dalam sunyi tanpa tepi,
Butuh sang bayang, Batman sang penjaga.

Di langit muram terpancar simbol harapan,
Kilau kelelawar melawan gulita nista,
Gotham terjaga dalam peluk perlawanan,
Menanti pahlawan menghapus luka dan cela.

Mas Bojreng diam dalam gelap guanya

#JusticeForAll #CorruptionMustFall #StopTheViolence #HopeForGotham #RiseOfTheHero
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Wednesday, March 19, 2025

Sahabat, Dalam Denyut Waktu yang Abadi


Di persimpangan takdir yang sunyi berbisik,

Kita bertemu tanpa topeng dan basa-basi,
Merangkai janji dalam kejujuran yang murni.

Tak hanya puja kala mentari berseri,
Kau tegur aku saat angkuh merajai,
Menampar egoku dengan kasih yang sejati.

Tak ada kepalsuan mengalir di nadimu,
Hanya ketulusan yang meluruhkan keluhku,
Menjadi cermin saat aku buta oleh nafsu.

Di palung sedih yang memeluk sepi,
Kau reguk lara dari mataku yang sunyi,
Mengangkat jiwaku hingga tegar kembali.

Bersama kita jejaki jalan berbatu,
Berbagi beban dalam bisu dan pilu,
Berjalan seiring hingga luka pun membiru.

Tak perlu kata dalam riuhnya dunia,
Hadirmu cukup menghangatkan jiwa,
Bagaikan keluarga yang tak lekang oleh masa.

Sahabat, engkau denyut dalam nadi hidupku,
Menemani dalam gelap dan terang waktu,
Mengukir makna pada persahabatan yang syahdu.

Cerita Mas Bojreng hari ini

#TrueFriendship #UnbreakableBond #HonestCompanionship #ThroughThickAndThin #FamilyByHeart
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Kilat Nafsu di Balik Matamu


Kilau matamu tajam menusuk nurani,

Berselimut ayat dan kata suci nan agung,
Namun ada dusta yang terang berseri,
Di balik doamu yang penuh tipu dan bohong.

Segala cara kau halalkan tanpa malu,
Mengais dunia dalam tamak yang menggerogoti,
Bibir manismu berceramah bijak dan tahu,
Namun jiwamu tenggelam dalam rakus tak terperi.

Berlagak moralis dengan tangan menengadah,
Seakan pilar moral tegak di pundakmu,
Namun sorot mata penuh hitam dan gelisah,
Menggugat kejujuran yang hilang di kalbumu.

Dunia kau kejar bagai fana abadi,
Menjijikkan nista di setiap langkahmu,
Tak kau hiraukan akhirat yang sejati,
Meski amarah Illahi menunggu waktu.

Yakinlah, tangan dan kaki akan bersaksi,
Di hari mulut terbungkam tanpa daya,
Surah Yasin ayat enam puluh lima menguji,
Bahwa Allah melihat meski dunia tertipu dusta.

Mas Bojreng ketika mendengar cerita seseorang

#GreedBehindFaith #HypocrisyUnveiled #ChasingTheWorld #TruthWillPrevail #DivineJusticeAwaits
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Tuesday, March 18, 2025

Ketika hasil lebih dianggap penting dari proses

Beberapa saat yang lalu saya melihat seseorang di suatu negeri nun jauh disana berkata tentang pentingnya penggunaan AI disekolah, terutama untuk siswa dalam mengerjakan pekerjaan sekolahnya, sambil beliyau melihat ke papan tulis yang ada hitungan matematikanya sambil berkata kurang lebihnya, kalau melihat hitungan ini  kalau dengan cara biasa mungkin baru selesai 10 menit, kalau memanfaatkan teknologi maka akan selesai dalam waktu hanya 1 sampai 2 menit.

Saya kagum dengan pemikiran beliayau yang benar benar visioner, sambil saya berpikir apakah suatu "proses" sudah tidak sedemikian pentingnya dibanding "hasil akhir"?
Apakah kemampuan otak seorang manusia sudah tidak diajarkan berpikir lagi?
Apakah memang suatu saat AI akan menjajah manusia dimulai dengan sekarang untuk mulai malas berpikir? Setelah sebelumnya era mencari jawaban cukup gugling aja dan sekarang era tanya AI saja.

Tiba tiba teringat artikel dibawah ini:
https://www.government.se/articles/2024/02/government-investing-in-more-reading-time-and-less-screen-time/

Artikel negara kecil yang juga nun jauh disana, menyebutkan bahwa mereka sekarang menekankan  tentang pentingnya kemampuan siswa atau pelajar untuk membaca dan memahami buku bacaan sebagai dasar dari  mata pelajaran di semua sekolah yang ada di Swedia.
Kebijakan pemerintah swedia mengarahkan sekolah sekolah yang ada untuk  kembali ke basicnya dengan menekankan pentingnya keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung di kelas-kelas awal.
Alat bantu belajar digital akan diperkenalkan dikemudian hari hanya untuk usia pelajar di mana alat bantu itu hanya sebagai pendukung, bukan sebagai alat utama yang malah akan menghambat, pembelajaran siswa.
Kemajuan teknologi tersebut ternyata oleh pemerintah Swedia dianggap tidak memberikan hal yang terbaik dari siswa untuk mengembangkan keterampilan membaca dan menulis dasar.

Ah membaca dan menulis memang sudah semakin lama sepertinya di negara nun jauh disana itu kalau saya ikuti perkembangannya semakin tidak dianggap sebagai dasar atau elemen pondasi penting dari suatu kemajuan teknologi.
Semua bergaya ketika membawa dan berbicara tentang kemajuan teknologi yang ada, padahal pondasinya masih sedemikian rapuhnya.

Ya suatu pemikiran saya di pagi hari ini.
Catatan Mas Bojreng.

#AIFuture #TechVsEducation #CriticalThinking #HumanVsMachine #DigitalDilemma #ReadingIsFundamental #WriteToLearn #BackToBasics #LiteracyMatters #ReadAndWrite
#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng 

Topeng Pudar di Wajah Semu


Paras elok bersolek cantik,

Bedak tebal menutup celah,
Tapi hati membusuk memelik,
Akhlak pudar terselip gelah.

Kilat bibir merah merekah,
Tatapan tajam menusuk jiwa,
Namun bau busuk terus merekah,
Nurani mati, akal terjaga.

Kain sutra melilit angkuh,
Berjalan anggun bagai ratu,
Tapi jiwanya hitam penuh keluh,
Keindahan semu tak bermutu.

Kelak ragamu terbaring kaku,
Menjadi tanah, membusuk hampa,
Hilang cantik tertelan waktu,
Tersisa amal menanti surga atau neraka.

Di hadapan-Nya semua terbuka,
Tiada guna rupa dan harta,
Akhlak mulia jadi pembela,
Atau nestapa kekal selamanya.

Masihkah kau percaya kilau palsu?
Kulit licin disusun rapi,
Jika jiwanya keruh tak menentu,
Apa arti indah rupa ini?

Topengmu luntur di kala senja,
Terkuak wajah tanpa makna,
Percayakah kau pada dusta?
Paras cantik, hati sengsara.

Perenungan Mas Bojreng

#FalseBeauty #InnerRot #FadingFacade #RealityUnmasked #TruthBeyondLooks
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Monday, March 17, 2025

Cermin Jiwa yang Merintih


Kala senja berbisik lirih di ufuk kehidupan,

Ku terdiam dalam hening, merenungi jejak perjalanan,
Adakah benar langkah yang kutapaki selama ini?
Ataukah khilaf terbungkus asa yang semu?

Duhai hati yang resah dalam gelapnya dosa,
Kupandang cermin jiwa yang retak oleh alpa,
Astaghfirullah, ampunilah khilaf hamba-Mu ini.

Di sepertiga malam yang dingin dan sepi,
Kutumpahkan sesal dalam sujud panjang.

Ya Allah, bimbinglah langkahku menuju ridha-Mu,
Jangan biarkan ku tenggelam dalam gelapnya khilaf.

Mas Bojreng bercermin

#SelfReflection #SeekingForgiveness #SpiritualAwakening #RepentanceJourney #GuidedByFaith
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Sunday, March 16, 2025

Rindu Tanah yang Belum Tersentuh


Dalam sujudku kuhirup rindu tak bertepi,

Pada tanah suci yang tak pernah kupijak kaki,
Angin doa membawa harapku terbang tinggi,
Menggapai baitullah di antara langit yang sunyi.

Di setiap rakaat kupintal harap dengan lirih,
Ya Allah, ijinkan aku menjejak bumi-Mu nan putih,
Sebelum nafasku kembali pada-Mu dalam teduh,
Ijinkan aku menyapa Ka'bah, menjemput rindu yang utuh.

Mas Bojreng dalam diam

#YearningForTheHolyLand #UnspokenDreams #PrayerAndHope #LongingForKaaba #FaithfulJourney
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Ludah Penjilat Tak Berharga


Aku bukan anjing lapar menggonggong tahta,

Tak pernah kunyatakan hitam jadi putih bersih,
Mulutku tajam, bukan manis pemuas ambisi mereka,
Jujurku tajam meski darah harus tumpah perih.

Ludah penjilat takkan pernah ku telan hina,
Harga diri bukan barang dagang di meja dusta,
Biar aku mati dengan lidah berlumur bara,
Daripada hidup bertekuk pada kebohongan nista.

Mas Bojreng dalam gelap

#NoToHypocrisy #SpeakTheTruth #IntegrityOverDeceit #DieWithHonor #ResistFlattery
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Saturday, March 15, 2025

Sepi dalam Dekapan Lafaz-Mu


Ya Allah, ampunilah khilafku yang mengakar,

Kala niatku sempat goyah dalam getirnya sadar,
Terima kasih telah menggugah hatiku yang pudar,
Menguatkan kembali jalan lurus yang harus kupijar.

Biarlah ku diam dalam sunyi yang mendalam,
Menyepi dalam dekapan lafaz-Mu yang merendam,
Tak ingin lagi niatku berbelok dan meredam,
Teguhkan hati ini dalam sujud yang kusulam.

Tuntunlah selalu jalan-Mu, ya Rabb yang Maha Agung,
Biar diri ini teguh meski sepi merundung,
Biarlah langkahku dalam ridha-Mu bergantung,
Hingga jiwa ini pulang dalam pelukan-Mu nan agung.

Mas Bojreng malam ini

#Repentance #Forgiveness #Guidance #Solitude #Faith
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Di Balik Nyala yang Meredup


Dalam gelap aku merenung,

Bukan tentang nasib malang,
Tapi nyala yang meredup,
Dirundung angin sombong.

Dibesarkan tanpa keluh,
Bukan tuk lemah merintih,
Dipahat tanggung jawab kuat,
Berjuang tanpa jeda.

Bukan untuk bersikap acuh,
Apalagi sombong,
Diajar untuk jangan lupa ucap,
Terima kasih, tolong, maaf yang tulus.

Idealisme yang kokoh,
Tak tergadai oleh emas,
Tak tersilau janji palsu,
Tak tertunduk pada dunia.

Berdoa di tiap langkah,
Dengan niat baik tertanam,
Menggenggam amanah erat,
Tanpa ringkih pada cuaca.

Tak semua dihitung angka,
Tak semua dinilai harta,
Tapi hati yang berdiri,
Teguh tanpa topeng palsu.

Mengeluh bukan jalanku,
Baperan bukan gayaku,
Jika dunia mencemooh,
Tegar tetap ku melangkah.

Terpahat dalam dada ini,
Pesan teguh tanpa ragu,
Jika roboh pun berdiri,
Tanpa pamrih pada dunia.

Kata-kata menusuk hati,
Takkan buat langkah terhenti,
Berserah pada Ilahi,
Menguat di badai sunyi.

Di balik nyala yang redup,
Ada bara dalam diam,
Tak pudar walau dihimpit,
Masih tetap menyala.

Aku bukan boneka dunia,
Tak bisa dikendalikan,
Jiwaku bebas merdeka,
Berpendirian tegak.

Sudahkah mengeluh hari ini?
Atau tetap bertahan?
Di dunia yang menghimpit,
Atau kalah perlahan?

Mas Bojreng dalam kegelapan

#StandTall #UnbreakableSpirit #FaithOverFear #BeyondMaterialism #ResilientHeart
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Friday, March 14, 2025

Topeng-Topeng Palsu


Wahai penari di panggung sandiwara,

Parasmu indah berlumur dusta,
Topengmu retak, nuranimu lara.

Katamu cinta, padahal bara,
Manis di lidah, pahit di dada,
Nurani bisu ditelan hampa.

Kau rias hati dengan kilau fana,
Tawa palsu menari di mata,
Siapa dirimu? Tak satu pun tahu rupa.

Masih adakah ketulusan tersisa?
Atau hanya bayang semu semata,
Di balik topeng yang terus berganti warna?

Topeng Mas Bojreng

#DeceptiveSmiles #FalseMasks #BrokenTruths #HiddenHearts #FadingSincerity
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Thursday, March 13, 2025

Di Balik Senyum yang Menggenggam Langit


Pada langkah yang senyap tanpa jejak,

Lelaki itu memanggul sunyi dalam dadanya,
Sembunyikan gelisah di balik senyum yang tabah.

Seperti karang menantang ombak pasang,
Tak goyah meski laut mengiris bebatuan,
Ia tegak, membungkam pedih dalam diam.

Bukan pada dunia ia titipkan keluh,
Rintihnya tenggelam di telaga doa yang dalam,
Tak terduga badai yang ditelan dengan senyum merekah.

Siapa tahu hujan yang deras di dalam mata,
Jika tawanya serupa fajar menyapa pagi,
Mengabarkan bahwa hidup masih layak dicinta.

Pikirnya menganyam benang-benang harapan,
Di antara getir yang merambat di tulang,
Sebab baginya, jatuh bukan alasan untuk mengeluh.

Bila langit kelam tak mampu menelan cahayanya,
Bagaimana ia membiarkan jiwanya merapuh?
Ia menyulam luka jadi cerita yang tak pernah terucap.

Dan pada senja yang meremas waktu dengan lembut,
Ia tetap berdiri, menggenggam langit tanpa gundah,
Menjadi lelaki yang membiarkan hatinya hancur tanpa bicara.

Ketika Mas Bojreng tidak bercerita

#SilentStrength #UnspokenStruggles #SmilingThroughPain #ResilientHeart #MenDontComplain
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Den BaGuSe di Ujung Ruang Rawat



Di ruang sakit kau hitung untung dan rugi,

Raut wajahmu keras tak kenal empati,
Seolah nyawa terikat pada lembaran rupiah.

Its all about the money, katanya pongah,
Tak boleh rugi, tak boleh jatuh merekah,
Padahal di sini nyawa tak setara angka.

Kemanusiaan tak selalu satu tambah satu,
Ada air mata, harap, dan doa bertalu,
Namun akalmu terlalu sempit tuk pahami itu.

Sadarlah wahai ahli hitung tanpa rasa,
Ini bukan kompetensimu menakar luka,
Di sini kasih yang berbicara, bukan laba.

Mas Bojreng dalam gelap

#HumanityMatters #LifeOverProfit #EmpathyFirst #MoneyIsNotEverything #CompassionCounts
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Wednesday, March 12, 2025

Senyum yang Berat dan Sapa yang Enggan


Sudah tersenyum dan menyapakah pagi ini?

Atau bibirmu terlalu berat tuk digerakkan?
Terlalu sibuk menumpuk gengsi tinggi
Hingga lupa bahwa tulus itu ladang kebaikan.

Wahai jiwa angkuh berbalut gelar dan nama
Senyummu tajam, sapa pun penuh kepalsuan
Mengapa sombong ketika dunia fana semata
Sedang Allah murka pada hati yang diliputi keangkuhan.

Ingatlah senyum bukan tanda kalah atau hina
Sapa hangat bukan artinya tunduk pada dunia
Justru kerendahan hati itu kunci mulia
Yang Allah cintai, tak ternilai oleh rupa.

Mas Bojreng, ketika melihat semakin berat bibir itu bergerak

#HumbleHearts #SincereSmiles #ArroganceKills #FaithfulKindness #TrueGreetings
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

Tunduk dalam Sederhana


Di hamparan pasir negeri yang tunduk,

Umar ra  melangkah dengan jiwa yang luruh,
Dibalut jubah lusuh dan wajah teduh,
Ke Palestina ia tiba dengan hati yang runtuh,
Tak ada takhta, hanya tawadhu yang utuh.

Langit memerah saat unta renta merunduk,
Umar ra bergantian dengan pelayan yang setia,
Malu raja-raja yang megah bertunduk,
Melihat pemimpin adil tanpa nista,
Mengajarkan kita arti kuasa tanpa harta.

Oh, betapa redupnya hatiku kini,
Kala dunia berlomba memamerkan dunia,
Sedang Umar menangis dalam sunyi,
Tak ingin hidupnya menodai surga-Nya,
Padahal ia pemimpin dunia dengan bijaksana.

Apalah artinya kilau emas berlapis kaca,
Jika Umar hanya berbekal sepotong roti,
Menghadirkan takut pada Rabb semesta,
Tak gentar pada kehinaan di mata duniawi,
Lebih indah hidup bersahaja tanpa dusta.

Malu aku pada diriku sendiri,
Kala mengukur kemuliaan dengan kepemilikan,
Sedang Umar mengajarkanku berarti,
Bahwa sederhana itulah kemuliaan,
Menggenggam dunia tanpa memeluk kemegahan.

Malu saya mas bojreng

#HumbleLiving #NoFlexZone #SimpleLife #LeadWithIntegrity #StayGrounded
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Kesaksian yang Bisu



Pada hari itu lidah terdiam,

Tak lagi sanggup berdusta dan bicara,
Tangan bersaksi, kaki berucap,
Mengungkap rahasia yang lama tersimpan.

Tiada hujah, tiada dalih,
Hanya amal yang kini bersuara,
Menggulung kenangan dalam pedih,
Menampakkan dosa yang tersembunyi lama.

Maut menanti, tiada tertunda,
Datang mengetuk tanpa prasangka,
Dunia fana, hanya sekejap saja,
Akhirat kekal, selamanya ada.

Masihkah kau berani terlena,
Melangkah riang tanpa renungan?
Sedang tiap detik dan nafasmu,
Kan ditimbang di hadapan Allah.

Pengingat diri Mas Bojreng

#SilentWitness #DayOfJudgment #NoEscape #TruthRevealed #DeedsSpeak
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Tuesday, March 11, 2025

Timbangan Emasmu Berat di Kosong


Kau hitung dunia dengan angka dan harta,

Hati nurani? Ah, barang tak berharga,
Kilau emas menutup mata hatimu,
Padahal nilai sejati tak bisa dihitungmu.

Berjalan angkuh, pamer isi dompet tebal,
Lupa bahwa cinta tak ternilai dengan modal,
Ketika semua hilang, kau tersadar sendiri,
Bahwa hati nurani tak dijual di etalase duniawi.



Mas Bojreng ketika melihat seorang ex bankir yang pongah

#Materialism #TrueValue #HeartOverWealth #EmptyPride #PricelessSoul
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...