Pada beberapa saat yang lalu saat sholat tarawih, saya ketemu dengan salah seorang dokter senior yang menasehati saya. Dalam hal beribadah kita harus selalu Husnudzon kepada Allah SWT adalah sikap berbaik sangka dan optimis terhadap segala ketentuan dan keputusan Allah SWT. Husnudzon merupakan salah satu bentuk keimanan kepada Allah SWT yang harus dimiliki oleh setiap muslim.
Lakukan terus ibadah terhadap Allah SWT jangan berpikir macam macam, apakah diterima atau tidak oleh Allah SWT, lakukan ibadah dan kebaikan terus dan konstan yang dilandaskan selalu Lillahi ta'ala.
Hal ini mengakibatkan kisah yang pernah saya baca dibawah ini.
Pada suatu hari, didalam majlis Rasulullah. Seorang sahabat duduk dengan wajah penuh kegelisahan. Matanya menunduk, jemarinya saling menggenggam, seolah sesuatu yang berat dalam hatinya. Ia menghela nafas, lalu dengan suara lirih ia berkata;
“Wahai Rasulullah, aku ingin bertanya. Tetapi aku takut, mungkin pertanyaanku ini akan membuatku semakin malu di hadapan Allah.”
Rasulullah tersenyum lembut tatapan beliau penuh kasih sayang.
“ katakanlah wahai saudaraku, tidak ada pertanyaan yang membuat seseorang hina, jika ia bertanya untuk mencari kebaikan.”
Sahabat itu mengangkat wajahnya perlahan, matanya mulai berkaca-kaca
“wahai Rasulullah, aku merasa solatku sering tidak khusyuk, kadang aku mengingat urusan dunia, kadang fikiranku melayang entah kemana. Aku takut solatku tidak diterima oleh Allah SWT Apakah dengan solat seperti itu, aku tetap mendapatkan pahala?”
Baginda menarik nafas dalam, lalu melanjutkan;
‘wahai saudaraku, jika engkau meninggalkan solat hanya karena takut tidak khusyuk, maka syaitan akan menang. Tetapi jika engkau tetap berusaha solat meski pengan kehadiran pikiran yang terganggu, maka ketahuilah… setiap kali engkau berusaha kembali kepada Allah SWT dalam solatmu, saat itulah Allah SWT menyambutmu.
Air mata sahabat itu jatuh. Ia menangis, begitu pula para sahabat lainnya. Kemudian rasulullah berkata;
“bayangkan seorang ibu yang melihat anaknya berjalan ke arahnya, tetapi anak itu sering jatuh dan tersandung. Apakah sang ibu akan marah tidak! Ia akan berlari menghampirinya mengangkatnya, mendekapnya erat.”
Para sahabat terkejut mereka jarang melihat Rasulullah menangis dalam keadaan seperti ini.
Dengan suara bergetar Rasulullah berkata; “demi zat yang jiwaku berada ditangan-nya, sungguh syaitan tidak akan pernah berhenti berusaha mencuri bahgian dari solat seorang hamba, hingga ia teralihkan. Tetapi ketahuilah.. Allah SWT tetap melihat usahamu.”
Dari hari itu sahabat tak lagi putus asa dalam solatnya. Ia tetap berusaha, dan setiap kali fikirannya melayang, ia mengingat kata-kata Rasulullah:
“setiap kali engkau berusaha kembali, saat itulah Allah SWT menyambutmu.”
“begitulah Allah SWT…dia lebih penyayang dari seorang ibu kepada anaknya selama engkau terus kembali, Allah SWT akan selalu menerimamu.”
Sahabat itu menangis begitu pun para sahabat lainnya.
Betapa maha pengasihnya Allah SWT.
Betapa luas rahmat-Nya.
Alhamdulillah mendapat nasehat dan pengingat diri yang baik di sepertiga akhir bulan Ramadhan ini.
Mas Bojreng
Always have #Husnudzon to Allah, keep your #Prayers strong, seek #IslamicGuidance, trust in #AllahsMercy, embrace #RamadanBlessings, and stay steadfast in #Faith
#write #writer #essay #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment