Saturday, March 15, 2025

Di Balik Nyala yang Meredup


Dalam gelap aku merenung,

Bukan tentang nasib malang,
Tapi nyala yang meredup,
Dirundung angin sombong.

Dibesarkan tanpa keluh,
Bukan tuk lemah merintih,
Dipahat tanggung jawab kuat,
Berjuang tanpa jeda.

Bukan untuk bersikap acuh,
Apalagi sombong,
Diajar untuk jangan lupa ucap,
Terima kasih, tolong, maaf yang tulus.

Idealisme yang kokoh,
Tak tergadai oleh emas,
Tak tersilau janji palsu,
Tak tertunduk pada dunia.

Berdoa di tiap langkah,
Dengan niat baik tertanam,
Menggenggam amanah erat,
Tanpa ringkih pada cuaca.

Tak semua dihitung angka,
Tak semua dinilai harta,
Tapi hati yang berdiri,
Teguh tanpa topeng palsu.

Mengeluh bukan jalanku,
Baperan bukan gayaku,
Jika dunia mencemooh,
Tegar tetap ku melangkah.

Terpahat dalam dada ini,
Pesan teguh tanpa ragu,
Jika roboh pun berdiri,
Tanpa pamrih pada dunia.

Kata-kata menusuk hati,
Takkan buat langkah terhenti,
Berserah pada Ilahi,
Menguat di badai sunyi.

Di balik nyala yang redup,
Ada bara dalam diam,
Tak pudar walau dihimpit,
Masih tetap menyala.

Aku bukan boneka dunia,
Tak bisa dikendalikan,
Jiwaku bebas merdeka,
Berpendirian tegak.

Sudahkah mengeluh hari ini?
Atau tetap bertahan?
Di dunia yang menghimpit,
Atau kalah perlahan?

Mas Bojreng dalam kegelapan

#StandTall #UnbreakableSpirit #FaithOverFear #BeyondMaterialism #ResilientHeart
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...