Sunday, March 31, 2024

Jangan mengejar sesuatu yang tidak bisa dibawa mati

Mendapatkan nasehat dari belakang truk pagi ini. Ketika ada kemaceta, tulisannya mengutip dari salah satu tokoh Indonesia Emha Ainun Najib, yang bunyinya: 

"Jangan mengejar sesuatu yang tidak bisa dibawa mati"


Menjadi perenungan dan pemikiran saya hari ini. Prinsip "jangan mengejar sesuatu yang tidak bisa dibawa mati" memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan kita. Hal ini menekankan pentingnya untuk tidak terlalu terpaku pada hal-hal materi dan duniawi yang akhirnya tidak akan kita bawa saat meninggal dunia.


Apa sih sebenarnya tujuan kita untuk hidup? Tujuan utama hidup ini adalah untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran-Nya. Sebagai manusia, kita diberikan kesempatan untuk mengisi waktu di dunia ini dengan melakukan amal shaleh, berbuat baik kepada sesama, mendekatkan diri kepada Allah, dan memperjuangkan kebaikan.


Kita seharusnya mencari kehidupan yang bermakna dan bernilai di sisi Allah, bukan terlalu terpaku pada aspek materi yang fana. Kematian adalah realitas yang pasti, yang mengingatkan kita bahwa dunia ini hanyalah sementara. Oleh karena itu, kita seharusnya mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi di akhirat dengan mengumpulkan amal kebaikan, membersihkan hati, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.


Dalam dunia modern yang serba kompetitif ini, seringkali kita tergoda untuk mengejar kesuksesan, kekayaan, popularitas, atau materi lainnya sebagai tanda prestise. Namun, perlu kita sadari bahwa semua hal tersebut hanyalah hal sementara di dunia ini. Ketika kita meninggalkan dunia, kekayaan materi atau popularitas tidak akan membawa manfaat apa pun.


Apa yang seharusnya dilakukan adalah mengutamakan hal-hal yang memiliki nilai sejati, baik di mata Allah maupun di akhirat. Kita sebaiknya mengejar kebaikan, kebijaksanaan, kasih sayang, dan ketulusan dalam berbuat. Membangun hubungan yang baik dengan sesama, membantu orang lain, dan meningkatkan amal ibadah kita adalah cara untuk mengejar sesuatu yang benar-benar berharga.


Dalam pandangan Islam, prinsip ini sangatlah relevan. Islam mengajarkan umatnya untuk tidak terlalu tergila-gila pada dunia dan materi. Rasulullah Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya telah mencontohkan kesederhanaan dan keikhlasan dalam hidup. Mereka mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.


Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya bumi akan dimakan oleh empat macam (binatang): tanah dari orang yang berilmu, tetapi tidak mempergunakannya; dan 'ulamaagama yang berakhlak buruk; dan raja yang berdusta; dan laki-laki miskin yang sombong." (HR. At-Tirmidzi)


Menyikapi prinsip "jangan mengejar sesuatu yang tidak bisa dibawa mati" dapat dilakukan dengan cara berikut:


1. Refleksi Diri: Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang sebenarnya paling berharga dalam hidup ini. Apakah kekayaan materi atau hubungan yang sehat? Mengetahui prioritas ini dapat membantu kita menetapkan fokus yang tepat.


2. Bersyukur: Bersyukurlah atas segala nikmat yang telah diberikan Allah. Dengan bersyukur, kita dapat lebih menghargai apa yang sudah kita miliki daripada selalu mengejar sesuatu yang belum tercapai.


3. Berbagi dengan Sesama: Memberikan kepada orang lain bukan hanya berarti membantu mereka, tetapi juga memberikan kebahagiaan dan kepuasan bagi diri sendiri. Berbagi rezeki dan memberikan kasih sayang kepada sesama adalah salah satu cara yang baik untuk menyikapi prinsip ini.


4. Memperdalam Iman: Menguatkan iman dan hubungan dengan Allah akan membawa ketenangan dan kedamaian dalam hidup. Dengan memperdalam iman, kita akan lebih mampu melepaskan obsesi terhadap dunia material.


5. Mengutamakan Akhirat: Ingatlah bahwa kehidupan ini hanya sementara, sedangkan akhirat adalah tujuan akhir yang abadi. Dengan menjaga kebaikan dan amal ibadah, kita dapat mengejar sesuatu yang akan membawa manfaat kesejahteraan di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat.


Ada yang selalu mengingatkan saya bahwa pada saat mati, kita tidak akan membawa apa pun dari kekayaan materi atau hal-hal duniawi yang kita kumpulkan selama hidup. Oleh karena itu, pertanyaan yang muncul adalah apa yang sebenarnya seharusnya kita kejar dan prioritaskan dalam kehidupan ini.


Islam mengajarkan bahwa yang seharusnya kita kejar bukanlah harta benda atau popularitas semata, melainkan keridhaan Allah SWT. Kebaikan, amal shaleh, ibadah yang ikhlas, dan menjalani hidup dengan mengikuti ajaran-Nya adalah hal-hal yang seharusnya menjadi fokus utama kita. Karena pada akhirnya, yang membawa manfaat sejati adalah amal baik yang kita lakukan dan ketakwaan yang kita tanamkan dalam diri.


Dengan menyadari bahwa segala hal di dunia ini fana dan akan ditinggalkan pada saat kematian, Islam mengajarkan kita untuk mengutamakan persiapan untuk kehidupan akhirat yang abadi. Dengan berpegang teguh pada ajaran agama, berbuat baik kepada sesama, dan menjaga hubungan yang baik dengan Allah dan masyarakat, kita akan memperoleh keberkahan di dunia dan di akhirat. Itulah yang seharusnya menjadi tujuan utama dan prioritas kita dalam menjalani kehidupan ini menurut ajaran Islam.


Dengan menyadari akan ketidaktentuan dunia dan kepastian kematian, kita diingatkan untuk tidak terlalu tergila-gila pada hal-hal duniawi yang bersifat sementara. Lebih baik mencari kebahagiaan hakiki melalui ibadah, kasih sayang, dan membangun hubungan yang baik dengan Allah serta sesama. Semoga dengan menjalani kehidupan ini dengan penuh kesadaran akan kehidupan akhirat, kita dapat meraih kebahagiaan yang abadi di sisi-Nya.


Apa yang kita cari? Apa yang mau kita bawa sebagai bekal? Pengingat diri di hari ini.


Catatan Mas Bojreng


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Saturday, March 30, 2024

Menulis dan kenangan saat kecil

Selalu menjadi kenangan saat kecil dahulu, saya "dipaksa" diluar kegiatan belajar di sekolah untuk mendengarkan dan kemudian menulis. Apa itu? Mulai dari kultum, khotbah sholat jumat, kuliah Ahad pagi, kegiatan Islam lainnya, kemudian saya harus meminta cap atau tanda tangan dari khotib dan takmir masjid, jadi bisa dipertanggungjawabkan. Suatu kegiatan positif menurut saya yang sudah hilang di era sekarang.

Menulis adalah sebuah kegiatan yang sangat bagus dan berharga dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, seseorang dapat menuangkan pikiran, perasaan, pengalaman, ide, dan berbagai hal lainnya ke dalam sebuah medium yang dapat diakses dan dijadikan referensi di masa depan. Proses menulis seringkali dimulai dengan mendengarkan; mendengarkan suara dalam hati, suara dari sekitar, suara dari alam semesta. Dengan mendengarkan, seseorang dapat memperoleh inspirasi dan materi yang akan dijadikan bahan untuk menulis.


Setiap kata yang tertulis memiliki kekuatan untuk menginspirasi, mengajar, menghibur, atau bahkan menyentuh hati pembaca. Tulisan-tulisan yang dibuat dengan penuh perhatian dan keikhlasan akan terasa hidup; seolah-olah kata-kata tersebut memiliki kekuatan magis untuk mengubah dunia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap tulisan yang kita buat, karena apa yang kita tulis akan menjadi jejak bagi generasi selanjutnya.


Tulisan-tulisan yang kita hasilkan juga akan dibaca oleh orang lain. Mereka dapat membawa pesan, motivasi, pengetahuan, dan nilai-nilai kehidupan yang dapat mengubah pandangan dan sikap seseorang. Dengan menulis, kita memberikan warisan berharga bagi dunia; sebuah jejak yang akan terus hidup meskipun waktu terus berjalan.


Dalam kehidupan sehari-hari, setiap tindakan yang kita lakukan juga akan menjadi jejak. Malaikat Raqib dan Malaikat Atid, seperti yang disebutkan dalam agama, selalu mencatat setiap amal baik maupun buruk yang kita lakukan. Semua itu akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berbuat baik dan menjaga jejak-jejak yang kita tinggalkan di dunia ini.


Menulis dalam Islam juga dipandang sebagai suatu bentuk tanggung jawab, karena setiap kata yang tertulis akan menjadi bukti dan jejak bagi penulis di akhirat nanti. Menyampaikan informasi yang benar, memotivasi orang lain untuk kebaikan, dan menyebarkan pesan-pesan positif merupakan hal yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Berbuah akan dicatat oleh Malaikat Raqib dan Malaikat Atid sebagai amal baik yang akan membawa keberkahan di dunia dan akhirat.


Selain itu, menulis juga dapat menjadi media untuk mengingatkan diri sendiri dan orang lain akan ajaran agama, nilai-nilai moral, serta petunjuk hidup yang dapat membawa kebahagiaan dan kedamaian. Dengan menulis, seseorang dapat mengabadikan pelajaran dan pengalaman yang berharga, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Jejak yang tertinggal melalui tulisan juga dapat menjadi sarana edukasi dan inspirasi bagi generasi selanjutnya.


Dengan demikian, menulis dalam perspektif Islam bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan sebuah perbuatan yang bernilai ibadah, tanggung jawab, dan amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya bahkan setelah penulisnya tiada. Dengan menjadikan menulis sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan, ilmu, dan inspirasi, seseorang dapat terus membantu dan memberikan manfaat bagi sesama umat manusia.


Menulis adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meninggalkan jejak dan warisan bagi dunia. Dengan menulis, kita dapat menyampaikan ide-ide brilian, cerita-cerita inspiratif, dan pesan-pesan positif yang dapat menginspirasi dan memotivasi banyak orang. Setiap kata yang kita tulis adalah sebuah investasi untuk masa depan; sebuah investasi yang akan terus hidup dan memberikan manfaat bagi generasi-generasi yang akan datang.


Sebagai seorang penulis, kita memiliki tanggung jawab untuk benar-benar memikirkan setiap kata yang kita tulis. Kita harus berhati-hati dalam menyampaikan pesan agar tidak menyesatkan pembaca, dan harus berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik. Dengan demikian, jejak-jejak yang kita tinggalkan di dunia ini akan menjadi sumber inspirasi dan kebaikan bagi banyak orang.


Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tulislah ilmu pengetahuan, karena menulis ilmu adalah amanat. Barang siapa meninggalkan ilmu pengetahuan, maka Allah mencabut dari dirinya cahaya." (HR Ahmad)


Hadis ini menunjukkan pentingnya menulis ilmu pengetahuan sebagai suatu amanah yang harus dipelihara. Menulis ilmu merupakan upaya untuk menyebarkan pengetahuan yang bermanfaat dan mencerahkan. Rasulullah SAW memberikan penekanan bahwa meninggalkan ilmu pengetahuan, baik dengan tidak belajar maupun tidak menyebarkan ilmu yang telah dimiliki, bisa mengakibatkan kehilangan cahaya spiritual dan keberkahan dari Allah SWT.


Dengan demikian, menulis ilmu pengetahuan merupakan suatu tindakan yang dianjurkan dalam Islam, karena dengan menulis, seseorang dapat berkontribusi dalam menyebarkan pengetahuan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta menjaga amanah ilmu yang diterima.


Jadi buat saya, menulis adalah sebuah kegiatan yang sangat berharga dan bermakna dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, kita dapat mengekspresikan diri, memberikan inspirasi, dan meninggalkan jejak yang akan terus hidup selamanya. Semoga setiap tulisan yang kita hasilkan dapat menjadi sumber kebaikan dan inspirasi bagi dunia ini. Semoga kita selalu diberi kekuatan dan inspirasi dalam menulis, agar jejak-jejak yang kita tinggalkan selalu membawa manfaat bagi banyak orang.


Catatan Mas Bojreng dan pengingat diri pagi ini.


#myselfreminder #myselfiechallenge #catatanmasbojreng #masbojreng

Friday, March 29, 2024

Fabiayyi ala Irobbikuma Tukadziban?

Ketika habis sholat dhuhur di Masjid RS Kardinah, mengobrol sebentar dengan perawat saat kita mengenakan sepatu.

Wah dua hari ini panas ya dok.

Saya menjawab Nah itu dia namanya manusia, kemarin hujan terus panas yang dicari. Sekarang panas, hujan ditanyakan... jadi manusia kurang bersyukurnya.


Pas di mobil start mesin, mengalun pas surah ini.


Surah Ar-Rahman adalah surah ke-55 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 78 ayat. Surah ini dinamakan Ar-Rahman yang berarti "Yang Maha Pemurah", diambil dari kata pertama pada surah ini. Surah ini sangat terkenal karena pengulangan frasa "Fabiayyi ala-i rabbikuma tukadziban" yang artinya "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan" yang muncul setiap akhir dari setiap ayat dalam surah ini, kecuali dua kali.


Penjelasan dari Surah Ar-Rahman sendiri mengandung banyak pelajaran dan tuntunan bagi umat manusia. Surah ini secara khusus menekankan nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepada manusia, baik nikmat batiniah maupun lahiriah. Allah secara berulang-ulang mencantumkan pertanyaan "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan" untuk mengingatkan manusia agar selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya.


Di antara ayat yang diulang sampai 31 kali dalam Surah Ar-Rahman adalah ayat yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu "Fabiayyi ala-i rabbikuma tukadziban" atau dalam arti bahasa Indonesia, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan". Pengulangan ini memberikan tekanan pada pentingnya bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada umat manusia, serta mengingatkan manusia agar tidak mengingkari nikmat tersebut.


Mengimplementasikan ajaran dari Surah Ar-Rahman dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana Anda dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari:


1. Mensyukuri Nikmat: Selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Mulailah harimu dengan bersyukur atas kehidupan, kesehatan, keluarga, rezeki, dan nikmat lainnya yang mungkin seringkali diabaikan.


2. Menghargai Alam Semesta: Memperhatikan dan menghargai keindahan alam semesta sebagai ciptaan Allah. Berikan waktu untuk menikmati alam, memuji kebesaran-Nya dalam setiap ciptaan yang terlihat di sekitar kita.


3. Berbelas Kasih: Menjadi pribadi yang penuh kasih sayang dan berbelas kasih kepada sesama. Berbuat kebaikan, membantu sesama, dan menunjukkan empati kepada yang membutuhkan sesuai dengan ajaran kasih sayang dan kemurahan hati Allah.


4. Refleksi Diri: Merenungkan dan memperbaiki diri dari sisi spiritual dan moral. Mempertimbangkan kesalahan yang pernah dilakukan, memperbaiki kekurangan, dan berusaha untuk lebih dekat dengan Allah dalam segala aspek kehidupan.


5. Menyebarkan Kebaikan: Memperluas manfaat nikmat Allah dengan berbagi kebaikan, ilmu, atau rezeki kepada sesama. Berbagi rezeki, memberikan bantuan, atau sekadar memberikan senyuman kepada orang lain merupakan bentuk pengamalan nilai-nilai kebaikan dari Surah Ar-Rahman.


Dengan menerapkan nilai-nilai dan ajaran dari Surah Ar-Rahman dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan kita dapat menjadi manusia yang lebih bersyukur, penuh kasih sayang, dan menjalani kehidupan dengan penuh keberkahan serta mendekatkan diri pada Allah.


Sudah kah kita bersyukur hari ini?


Pengingat diri siang hari ini.


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Thursday, March 28, 2024

Ikhlas dan niatkan semata-mata karena Allah SWT.

 Berbuat baik merupakan suatu tindakan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa setiap amal akan dinilai berdasarkan niatnya. Oleh karena itu, ketika kita melakukan sesuatu, kita hendaknya selalu ikhlas dan niatkan semata-mata karena Allah SWT.

Banyak cara untuk berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, menolong sesama tanpa pamrih, hingga senyum dan menyapa dengan ramah kepada orang di sekitar kita. Bahkan hal-hal kecil seperti memberi salam kepada tetangga atau menolong orang yang kesulitan merupakan bentuk kebaikan yang dilakukan dengan niat yang tulus.


Ketika kita berbuat baik dengan niatkan karena Allah, maka setiap langkah yang kita ambil akan menjadi amal ibadah. Kebaikan yang kita lakukan akan membuat hati kita menjadi lebih tentram dan penuh berkah. Meskipun ada orang yang tidak menghargai atau bahkan mengecam tindakan baik kita, kita tidak perlu terpengaruh. Yang terpenting adalah Allah yang melihat setiap tindakan dan niat kita.


Dengan terus menerus berbuat baik dan niatkan dengan Lillahi ta'ala, kita akan semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Kebaikan yang kita tanamkan akan menjadi ladang pahala di akhirat nanti. Jadi, jangan ragu untuk terus berbuat baik meskipun terkadang dihadapkan pada cobaan atau pandangan negatif dari orang lain.


Jangan meremehkan berbuat baik sekecil apa pun walau hanya dengan senyum manis tatkala bertemu, begitu pula walau hanya membantu urusan saudara kita yang ringan.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Jabir bin Sulaim,


وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ


“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits ini shahih).


Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah ketika menjelaskan penggalan hadits di atas mengatakan,


“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan pada Jabir bin Sulaim agar tidak meremehkan kebaikan sekecil apa pun. Setiap kebaikan hendaklah dilakukan baik itu ucapan maupun perbuatan. Kebaikan apa pun jangan diremehkan. Kebaikan itu adalah bagian dari berbuat ihsan. Allah mencintai orang-orang muhsin (yang berbuat baik).


Jika engkau menolong seseorang untuk menaikkan barang-barangnya ke kendaraannya, itu adalah suatu kebaikan. Jika engkau membantu dalam perkara yang ia butuh, maka itu termasuk kebaikan. Bila engkau memberi pena pada saudaramu agar ia bisa terbantu dalam menulis, maka itu adalah suatu kebaikan. Meski pula engkau hanya meminjamkan, maka itu adalah bagian dari kebaikan. Jadi jangan remehkan kebaikan sedikit pun, sungguh Allah menyukai orang yang berbuat baik.


Ada suatu kaedah yang bisa mengingatkan seseorang untuk terus berbuat baik pada orang lain, yaitu hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,


وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ


“Siapa yang menolong saudaranya dalam kebutuhannya, maka Allah pun akan menolongnya dalam kebutuhannya” (HR. Bukhari no. 2442 dan Muslim no. 2580, dari Ibnu ‘Umar).


Cobalah renungkan bagaimana jika sampai Allah menolongmu? Apakah suatu urusan jadi sulit ketika Allah langsung yang menolong? Jawabnya tentu saja tidak. Hadits itu maksudnya, jika engkau menolong saudaramu, maka Allah juga akan menolongmu. Suatu urusan yang sulit akan jadi mudah tanpa ragu lagi. Jadi yakinlah bahwa jika engkau menolong saudaramu, maka Allah pasti akan menolongmu pula dalam urusanmu. Karenanya, perbanyaklah kebaikan dan bantulah terus orang lain.


Jangan remehkan satu kebaikan sedikit pun walau itu sepele. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan,


يَا نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لاَ تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا ، وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ


“Wahai para wanita muslimah! Janganlah salah seorang di antara kalian meremehkan pemberian tetangganya walau pemberiannya hanyalah kaki kambing.” (HR. Bukhari no. 2566 dan Muslim no. 1030, dari Abu Hurairah). Walau itu sesuatu yang sedikit jangan dianggap remeh.


Bentuk kebaikan yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan pada Jabir bin Sulaim adalah berbicara dengan saudaramu dalam keadaan wajah yang tersenyum. Seperti itu adalah bagian dari kebaikan. Jadi ketika bertemu saudara kita hendaklah dengan wajah yang tersenyum, bukan cemberut. Karena sikap seperti termasuk pula dalam memberikan kebahagiaan pada orang lain. Membuat orang lain bahagia adalah bagian dari kebaikan dan termasuk bentuk berbuat baik pada orang lain. Allah pun menyukai orang yang demikian.


Catatan, tidak setiap waktu kita mesti bermurah senyum pada orang lain. Kadang seseorang melakukan sesuatu yang tidak terpuji, maka saat itu tentu saja kita tidak berwajah senyum di hadapannya dalam rangka untuk mengingatkan kesalahannya. Tujuannya, agar orang tersebut lebih baik dan lebih beradab. Ingatlah, li kulli maqom maqool, setiap tempat punya penyikapan yang berbeda.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 4: 294-295).


Selalu ingatlah bahwa setiap langkah kebaikan yang kita lakukan akan mengalir sebagai berkah bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar kita. Semoga tulisan singkat ini dapat menginspirasi dan mengingatkan kita semua akan pentingnya niat yang tulus dalam berbuat baik. Teruslah bersinar dengan kebaikan, dan biarkan hati kita menjadi tempat tumbuhnya cinta kasih dan kesejukan bagi yang membutuhkan.


Catatan Mas Bojreng, pengingat diri di poli dini hari


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Wednesday, March 27, 2024

Alhamdulillah..... sudah mengeluh hari ini, sampai lupa bersyukur?

Mendapat pengingat bisa saja, dari siapa saja dan kapan saja.

Dari film ini ternyata dari percakapan antara Rangga dan Stefan dengan penjual hot dog.


Saya coba menuliskan versi saya dari dialog tersebut.


Betqpq pentingnya selalu bersyukur dalam keadaan apapun, serta menjauhi rasa benci dan dendam, serta selalu mengucapkan "Alhamdulillah" sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.


Dalam kehidupan ini, banyak sekali cobaan dan ujian yang bisa kita hadapi. Terkadang, segala sesuatunya tidak berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Namun, di tengah segala kesulitan dan tantangan, ada satu hal yang seharusnya tetap melekat pada diri kita: rasa syukur. Bersyukur merupakan sikap yang seharusnya selalu kita miliki, tidak peduli dalam keadaan apa pun kita berada. Dengan bersyukur, kita dapat menghadapi semua cobaan dengan lapang dada dan hati yang ikhlas.


Salah satu cara untuk mengekspresikan rasa syukur adalah dengan mengucapkan "Alhamdulillah". Ungkapan ini tiada henti kita ucapkan sebagai bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita adalah atas izin dan kehendak Allah SWT. Dengan mengucapkan "Alhamdulillah", kita mengakui kebesaran dan kebijaksanaan-Nya dalam mengatur segala hal di dunia ini. Ini juga merupakan cara untuk mengingatkan diri sendiri bahwa setiap detik kehidupan yang kita jalani seharusnya dipenuhi dengan rasa syukur.


Selain bersyukur, menjauhi rasa benci dan dendam adalah hal yang sama pentingnya. Benci dan dendam hanya akan meracuni hati dan pikiran kita, membuat kita terjebak dalam siklus negatif yang tidak akan pernah membawa kebaikan. Dalam Islam, diajarkan untuk selalu memaafkan dan menjauhi rasa benci terhadap sesama manusia. Allah SWT Maha Pengampun, dan sebagai hamba-Nya, seharusnya kita juga belajar untuk memberikan maaf dan melupakan dendam.


Ketika kita memiliki hati yang penuh dengan syukur dan bebas dari dendam, hidup akan terasa lebih ringan dan penuh berkah. Dengan selalu mengucapkan "Alhamdulillah" dan menjauhi rasa benci, kita akan mampu menemukan kedamaian dalam diri sendiri. Kita akan belajar untuk menerima segala ketentuan yang Allah berikan dan yakin bahwa semua itu pasti ada hikmahnya.


Allah SWT adalah Maha Pemberi, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang. Dia-lah satu-satunya tempat kita bersandar dan meminta pertolongan dalam setiap kesulitan yang kita hadapi. Dengan meyakini bahwa Allah sudah cukup untuk kita, kita akan merasa tenang dan percaya bahwa setiap ujian yang diberikan-Nya pasti memiliki kebaikan di baliknya.


Allah SWT sebagai Penolong Kita


Allah SWT adalah Sang Maha Pencipta, Pemelihara, dan Penolong bagi hamba-Nya. Dalam setiap langkah kehidupan, kita meyakini bahwa Allah adalah sumber kekuatan yang tak terbatas. Dalam keadaan suka atau duka, Allah selalu siap membantu kita, asalkan kita selalu berserah dan bertawakal kepada-Nya.


Sebagai manusia yang lemah dan rentan, terkadang kita merasa terjebak dalam masalah atau kesulitan yang tampaknya tak tertangani. Namun, Allah SWT hadir sebagai Penolong yang selalu siap mendengarkan doa-doa kita. Ketika kita merasa terpukul oleh cobaan hidup, cukuplah berdoa kepada Allah, dan Dia akan menolong kita dengan caranya sendiri yang Maha Bijaksana.


Allah SWT juga mengajarkan kita untuk menjadi pejuang yang tak kenal lelah. Ketika mencari pertolongan-Nya, kita juga harus berusaha sekuat tenaga, tanpa mengabaikan usaha dan kerja keras. Percayalah bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya yang berusaha dengan sungguh-sungguh. Dia selalu memberikan jalan keluar, meskipun terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.


Allah SWT cukup sebagai Penolong kita, karena kekuasaan-Nya meliputi segalanya. Dia Maha Mengetahui setiap detik kehidupan kita, dan selalu memberikan bantuan pada saat yang tepat. Ketika kita merasa lelah dan kehilangan arah, cukup tataplah langit dan berdoalah kepada-Nya. Allah akan menjawab doa-doa kita dengan cara yang paling baik dan sesuai dengan rencana-Nya.


Dalam menghadapi tantangan hidup, jangan pernah ragu dengan kekuatan Allah SWT. Dia-lah Penolong sejati yang tidak pernah mengecewakan hamba-Nya. Tidak ada masalah terlalu besar atau terlalu sulit bagi-Nya untuk diselesaikan. Percayalah sepenuh hati bahwa Allah selalu menyertai langkah-langkah kita, dan Dia akan menjadikan setiap ujian sebagai jalan menuju kesuksesan dan kebahagiaan.


Selalu ingatlah bahwa Allah SWT cukup sebagai Penolong kita. Berserahlah sepenuhnya kepada-Nya, percayalah pada kebijaksanaan-Nya, dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Dengan keyakinan yang kuat dan tawakal yang mendalam, insya Allah, setiap langkah hidup kita akan dipenuhi dengan keberkahan dan keberhasilan. Teruslah memohon pertolongan dan bimbingan dari Allah, karena Dialah satu-satunya yang mampu memberikan solusi atas segala persoalan kita.


Berikut adalah ayat Al-Quran dan hadis shahih yang terkait dengan topik pembahasan sebelumnya:


1. Ayat Al-Quran tentang berserah dan bantuan Allah:

   

   "Maka berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai. Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk." (QS. Al-Imran: 103)


2. Hadis shahih tentang tawakal dan usaha:

   

   Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya akan disediakan rezeki untukmu sebagaimana disediakan untuk burung, dia pergi dengan perut kosong dan pulang dengan perut kenyang." (HR. Tirmidzi)


Kedua ayat dan hadis di atas menekankan pentingnya berserah kepada Allah, tawakal pada-Nya, dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Allah SWT sebagai Penolong yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana akan senantiasa mendengarkan doa-doa kita dan memberikan bantuan pada saat yang tepat, asal kita selalu memohon pertolongan-Nya dengan keyakinan yang kuat dan tawakal yang dalam. Semoga ayat-ayat dan hadis tersebut memberi manfaat dan inspirasi bagi kita dalam menghadapi berbagai ujian hidup.


Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin. Alhamdulillah.


Dalam mengarungi lika-liku kehidupan, mari kita selalu mengingat betapa pentingnya bersyukur dalam setiap keadaan, menjauhi rasa benci dan dendam, serta selalu mengucapkan "Alhamdulillah" sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT. Dengan sikap dan keyakinan yang teguh ini, insya Allah, kita akan mampu melalui segala ujian dan rintangan dengan hati yang lapang dan penuh keikhlasan.


Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan melindungi kita dalam setiap langkah kehidupan kita. Amin. Alhamdulillah.


Catatan Mas Bojreng dan pengingat diri. 


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Tuesday, March 26, 2024

Driving under influence, apa itu dan bahayanya?

 Beberapa hari ini banyak sekali pembahasan kejadian dibawah ini.

Yang dibahas dan dikomen selalu tentang merk mobilnya. Saya melihat dari sudut lain....

Woiii supirnya mabuk. Jadi bukan karena faktor kendaraannya faktor supir yang mabuk yaaa.


Driving Under Influence (DUI) atau mengemudi dalam pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tindakan mengemudikan kendaraan bermotor dalam keadaan terpengaruh oleh zat-zat tertentu, seperti alkohol atau obat-obatan terlarang. Ketika seseorang mengemudi dalam keadaan pengaruh alkohol atau zat adiktif lainnya, kemampuan untuk mengemudi dengan aman dan responsif terhadap situasi di jalan raya dapat sangat terpengaruh.


Mengemudi dalam pengaruh alkohol dapat memperlambat waktu reaksi pengemudi, mengurangi koordinasi motorik, menyebabkan kelambanan dalam pengambilan keputusan, serta mengaburkan penglihatan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas yang bisa berakibat fatal bagi pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan lainnya.


DUI merupakan pelanggaran serius dalam hukum lalu lintas di banyak negara, termasuk di Indonesia, dan dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang berat. Tujuan dari larangan mengemudi dalam pengaruh adalah untuk menjaga keselamatan dan keamanan semua pengguna jalan raya. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk tidak mengemudi setelah mengkonsumsi alkohol atau zat adiktif lainnya guna mencegah terjadinya kecelakaan dan kerugian yang tidak diinginkan.


Meminum minuman keras adalah tindakan yang berbahaya dan berpotensi merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahaya minuman keras bukan hanya terkait dengan kesehatan fisik, tetapi juga dapat menyebabkan dampak negatif yang serius dalam berbagai aspek kehidupan seseorang, terutama jika minum sampai mabuk, terutama saat mengemudi kendaraan. 


Salah satu bahaya utama minuman keras adalah gangguan fisik dan kesehatan. Alkohol dapat merusak organ dalam tubuh, seperti hati, ginjal, dan otak. Konsumsi alkohol yang berlebihan juga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, kanker, dan gangguan mood atau mental. Selain itu, minum minuman keras juga dapat menyebabkan keracunan alkohol yang bisa berujung pada kematian.


Dampak dari minum minuman keras saat mengemudi kendaraan juga sangat mengkhawatirkan. Alkohol dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk berkendara dengan aman, menyebabkan penurunan refleks dan koordinasi, serta mengaburkan penglihatan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas yang bisa berujung pada cedera serius atau kematian, baik bagi pengemudi maupun pengguna jalan lainnya.


Konsekuensi dari terlibat dalam kegiatan mengemudi dalam pengaruh alkohol dapat sangat berat. Selain merugikan diri sendiri, pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan karena mabuk dapat membahayakan nyawa orang lain, termasuk penumpang di dalam kendaraan dan pengguna jalan lainnya. Selain itu, pelanggaran terhadap hukum yang melarang pengemudi untuk minum minuman keras sebelum mengemudi dapat berakibat pada sanksi hukum yang serius, seperti denda yang besar, pencabutan izin mengemudi, atau bahkan hukuman penjara.


Hukum terkait minum minuman keras sebelum mengemudi sangat ketat di banyak negara, termasuk Indonesia. Undang-undang mengatur batasan kadar alkohol dalam darah pengemudi dan memberlakukan sanksi bagi pelanggar. Bagi mereka yang tertangkap melakukan pelanggaran ini, mereka akan dihadapkan pada proses hukum yang dapat berakhir dengan hukuman pidana atau denda yang signifikan.


Mengenai kecelakaan karena mabuk kena pasal berapa, patut Anda ketahui UU LLAJ telah mengatur bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.[1]


Jika pengendara mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan, ia dipidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp750 ribu.[2]


Perbuatan mengemudi saat mabuk tersebut dapat dijerat juga dengan Pasal 311 UU LLAJ:


Setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan kendaraan bermotor dengan cara atau keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang dipidana penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp3 juta.


Dalam hal perbuatan pada ayat (1) mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan kerusakan kendaraan dan/ atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (2), pelaku dipidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp4 juta.


Dalam hal perbuatan pada ayat (1) mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (3), pelaku dipidana penjara paling lama 4 tahun atau denda paling banyak Rp8 juta.


Dalam hal perbuatan pada ayat (1) mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (4), pelaku dipidana penjara paling lama 10 tahun atau denda paling banyak Rp20 juta.


Dalam hal perbuatan pada ayat (4) mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku dipidana penjara paling lama 12 tahun atau denda paling banyak Rp24 juta.


Keadaan pengemudi yang mabuk menurut hemat kami dapat dikatakan sebagai keadaan yang membahayakan. Sedangkan, mengenai hukuman pidana bagi pengemudi yang berkendara dalam keadaan mabuk dan mengakibatkan kecelakaan, bergantung dari akibat dari kecelakaan itu. Apakah kecelakaan tersebut menyebabkan kerusakan kendaraan/barang, menyebabkan korban luka ringan, luka berat, atau bahkan menyebabkan orang lain meninggal dunia.


Dalam menghadapi bahaya minum minuman keras, penting bagi setiap individu untuk memahami risiko dan konsekuensi dari tindakan tersebut. Menghindari minum minuman keras saat mengemudi kendaraan adalah langkah preventif yang penting untuk menjaga keselamatan diri dan orang lain di jalan raya. Selain itu, sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya minuman keras juga perlu terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko yang terkait dengan konsumsi alkohol.


Ya itu menurut pendapat saya akan kasus ini, jangan bahas mobilnya... bahas penyebabnya.


https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/16/10595941/babak-baru-kasus-xpander-tabrak-porsche-sopir-mabuk-vodka-dan-berujung


#catatanmasbojreng #masbojreng

Monday, March 25, 2024

Dijahatin? Didoakan supaya dapat hidayah Nya

 Awan awan kok yo ana kayak ngene ki tho...

And block....

Semoga penipunya segera sadar dan dapat hidayah Nya


Dalam Islam, setiap perbuatan memiliki dampak yang luas, tidak hanya kepada pelakunya tetapi juga kepada orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga. Salah satu perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam adalah penipuan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Quran, yang artinya: "Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang khianat lagi berdosa” (Q.S. An-Nisa: 107). Ini menekankan betapa seriusnya konsekuensi penipuan dalam ajaran Islam.


Penipuan merusak tatanan sosial dan menciptakan rasa tidak percaya dalam komunitas. Pelaku penipuan, dalam mencari keuntungan dunia, sering kali lupa akan akibat perbuatannya terhadap akhiratnya sendiri dan dampaknya kepada keluarga mereka. Keluarga pelaku bisa menderita karena stigma sosial, tekanan psikologis, dan kadang-kadang, kesulitan finansial akibat tindakan tersebut.


Dalam hadapi situasi ini, sangat penting bagi kita sebagai umat Muslim untuk kembali kepada nilai-nilainya Al-Quran dan Sunnah dalam memperlakukan orang yang telah melakukan kesalahan, termasuk penipu. Salah satu nilai tersebut adalah keberlimpahan rahmat dan pengampunan Allah. Allah Maha Pengampun dan selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yang ingin kembali ke jalan yang benar.


Oleh karena itu, berdoa bagi penipu untuk mendapatkan hidayah dan tidak mengulang perbuatannya adalah sikap yang sangat dianjurkan dalam Islam. Berdoa untuk mereka bukan berarti menjustifikasi atau mengabaikan tindak pidang mereka, tetapi mengakui bahwa setiap jiwa memiliki potensi untuk kembali ke pada fitrahnya, yaitu kepatuhan kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya.


Berikut contoh doa yang bisa dipanjatkan:


"Ya Allah, Zat yang Maha Pengampun dan Penyayang, kami memohon kepada-Mu untuk memberikan hidayah kepada mereka yang telah terjerumus dalam dosa penipuan. Bimbinglah mereka untuk kembali ke jalan-Mu yang lurus, dan jauhkanlah mereka dari segala perbuatan yang Dikau tidak ridai. Berikan kepada mereka kesadaran tentang konsekuensi perbuatannya bukan hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat di sekitar mereka. Ya Allah, berilah mereka kekuatan untuk memperbaiki diri dan untuk menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Sungguh, hanya Engkau yang memiliki kekuatan untuk mengubah hati. Kami memohon dengan rahmat-Mu, ampunilah mereka dan kami semua atas segala kesalahan. Amin."


Tindakan berdoa ini menunjukkan kedalaman rahmat dan kebaikan yang diajarkan oleh Islam, serta kepercayaan pada kemungkinan perubahan dan penebusan bagi setiap jiwa.


#catatanmasbojreng #masbojreng

Sunday, March 24, 2024

Menulis.... memindahkan

 Pagi ini teringat ada janjian dengan adik adik generasi penerus tentang apa perbaikan pada penulisan ilmiah yang dibikin. Kebiasaan saya dari dulu harus saya tulis langsung biar tidak terlupa.

Bahkan saya sering dinasehatin guru saya DR dr Suryo SpOG(k), pak .. tulis... pindahkan langsung apa isi di otak dalam bentuk penulisan. Kita sudah semakin tua, otak kita semakin penuh. Pindahkan dalam bentuk tulisan apa yang ada di pikiran kita.


Menulis adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, kita dapat mengekspresikan ide-ide, perasaan, dan pikiran kita secara jelas dan terstruktur. Mulailah menulis, tanpa harus memikirkan sempurna atau tidaknya tulisanmu. Tulis apapun yang ada dalam pikiranmu, karena dengan menulis, kita akan dapat menyimpan memori kita dalam bentuk yang dapat diakses kembali di masa depan.


Menulis dapat menjadi cara yang efektif untuk mengenang kembali pengalaman, belajar dari kesalahan, dan menciptakan karya-karya yang bermakna. Lewat penulisan, kita juga dapat memperluas cakrawala pemikiran kita, mengasah kemampuan berpikir kritis, dan memperkaya kosakata kita.


Ada sebuah kutipan dari Ernest Hemingway yang mengatakan, "Menulis adalah satu-satunya cara untuk berbicara tanpa diinterupsi." Kutipan ini menunjukkan betapa pentingnya menulis sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan tanpa gangguan dari pihak lain.


Stephen King, seorang penulis terkenal, pernah berkata, "Menulis adalah pekerjaan yang serius. Jika Anda ingin menjadi penulis yang sukses, Anda harus bekerja keras, konsisten, dan berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang." Kutipan ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan dalam menulis tidak datang secara instan, melainkan melalui proses yang panjang dan tekun.


Selain itu, Maya Angelou pernah mengatakan, "Tulislah agar orang lain bisa membaca. Tulislah karena hanya melalui tulisan, seseorang dapat memahami hatimu." Kata-kata bijak ini mengingatkan kita bahwa dengan menulis, kita dapat membuka jendela hati kita kepada orang lain, menyentuh dan menginspirasi mereka.


Menulis juga dapat menjadi bentuk terapi yang efektif untuk mengekspresikan emosi dan perasaan yang sulit diungkapkan secara verbal. Dengan menulis, kita dapat melepaskan beban emosional dan menciptakan ruang bagi pemulihan dan kesembuhan diri.


Tak hanya itu, menulis juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi kita. Dengan menulis, kita dapat menciptakan dunia-dunia baru, karakter-karakter yang unik, dan cerita-cerita yang menginspirasi.


Dalam dunia yang semakin terhubung melalui teknologi, menulis juga dapat menjadi cara untuk menyebarkan ide dan informasi secara luas. Melalui blog, artikel, atau buku, kita dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain di berbagai belahan dunia.


Imam Asy-Sya’bi pernah berkata,


“Apabila engkau mendengar sesuatu, maka tulislah sekali pun di tembok.”


Imam Syafi’i rahimahullah juga pernah bertutur,


الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ * قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ


فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ


Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya

Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat

Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang


Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja. (Diwan Asy-Syafi’i)

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ


“Jagalah ilmu dengan menulis.” (Shahih Al-Jami’, no.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).


Yang dimaksud qayyidul ‘ilma adalah kuatkan dan hafalkan serta jaga jangan sampai lepas. Ilmu jika terus didengar, hati akan sulit mengingatnya. Ilmu itu diikat lalu dijaga. Jika hati sering lupa, ilmu itu perlahan-lahan akan hilang. Itulah sebabnya kenapa penting untuk mencatat. Allah pun telah mengajarkan kepada hamba-Nya untuk mencatat karena itu bermaslahat untuk mereka. 


Allah Ta’ala berfirman,


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ


“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (QS. Al-Baqarah: 282)


Dalam Surat Al-Alaq, ayat 1-5:


1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.

2. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam,

5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.


Dalam ayat di atas, Allah SWT menunjukkan keagungan-Nya dalam menciptakan manusia dan memberikan pengetahuan melalui kalam, yang dapat diartikan sebagai tulisan. Oleh karena itu, menulis dengan tujuan yang baik dan bermanfaat adalah suatu bentuk ibadah dan cara untuk mencari ilmu yang dianjurkan dalam agama Islam.


Dengan mengetahui apa guna dan pentingnya menulis, kita dapat lebih menghargai kegiatan ini sebagai sarana untuk berkembang, menginspirasi, dan menyambungkan diri dengan orang lain. Jadi, jangan ragu untuk mulai menulis, karena dengan menulis, kita akan dapat meninggalkan jejak dan warisan yang bermanfaat bagi generasi mendatang.


Mecoba mengingatkan diri untuk mulai menulis lagi.


Catatan Mas Bojreng di akhir pekan ini.


#menulis #write #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Saturday, March 23, 2024

Guido story...

 The Clown's Silent Tears

In a small town under the wide, cerulean sky,

Lived a clown named Guido, with a sparkle in his eye.

His suit of many colors, his nose a cherry bright,

He danced and joked under the circus spotlight.


Guido, oh Guido, with laughter in his step,

Carried hidden sorrows, deep secrets he has kept.

For beneath the painted smile and the jolly facade,

Lay a heart that was weary, a soul that was sad.


He juggled and tumbled, with grace and with flair,

Creating joy and wonder out of thin air.

But when the tents were folded, and the crowd was gone,

Guido was left in the silence, profoundly alone.


"Be cheerful, dear Guido," he’d whisper to himself,

"Your troubles must be tucked away, high upon a shelf."

For the world sought his laughter, a balm for their woes,

Unseeing the tears that, behind closed doors, freely flowed.


Even when his magic seemed not to suffice,

To bring out the smiles, or to sparkle the eyes,

Guido felt a pang, a tightness in his chest,

For making others happy, was his ultimate quest.


Yet, in his quiet moments, under the moon’s gentle glow,

Guido would allow his true feelings to show.

In the solitude of night, he didn’t need to pretend,

With the stars as his audience, his broken heart could mend.


He knew the gift of laughter was a noble, worthy cause,

So he’d rise with the sun, without a moment’s pause.

With every new dawn, his resolve would solidify,

To be the beacon of joy, under the vast, infinite sky.


So remember our Guido, in his suit of bright hue,

A clown who laughed, and cried, just like me and you.

Let his story remind us, in our quest to be kind,

That it's okay to be human, with the heartaches we find.


For Guido’s tale is more than just a circus act played,

It's a poignant reminder of the light and the shade.

In the laughter and joy, in the tears we try to hide,

Lies the true strength of spirit, the undying human pride.


This is the story of Guido by Mas Bojreng.


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Friday, March 22, 2024

Tulisan pendek 4 tahun yang lalu

 Tintin... Perlengkapan kita sudah siap

Siap kapten Haddock....

Saya malah kasihan sama tim medis di suatu negeri yang jauh dari kita..

APD mereka benar benar apa adanya...

Bahkan saat ada pasien dengan virus yang mematikan itu mereka hanya menggunakan jas hujan....

Bahkan saya dengar di negara mereka itu masker pun sudah sedemikian susah dicarinya...

Sejuta topan badai..... Sedemikian nya kah di negara yang jauh dari tempat kita itu Tintin?

Yup kapten... Kasihan mereka.. Bahkan masyarakatnya disuruh tinggal di rumah saja susahnya minta ampun... Masih menganggap remeh virus ini...

"Billions of bilious blue blistering barnacles, disuruh jangan klayapan yang tidak ada gunanya juga susah ya?  Gak usahlah bertamu kemana mana dulu.. Bawa anak anak kecil.. Gak usahlah gathering atau kopdar kemana mana.... 2 minggu tinggal dirumah... Penyebaran terbantu akan bisa jauh dikurangi"

Benar sekali kapten... Bahkan masih banyak yang menyinyir tentang para lini depan atau front liners yang berjuang dengan gigihnya.. Mulai dai dokter, perawat, bidan, petugas lab, petugas radiologi, cleaning service, supir ambulan, satpam dan banyak lagi... Menganggap mereka bekerja karena uang... Saya yakin mereka kalau boleh disuruh memilih ya mereka lebih memilih work from home seperti anjuran bapak presiden...

Mereka yang bergerak di lini depan saya bekerja tanpa panrih... mereka tidak butuh simpati.. yang dibutuhkan adalah empati...

Mereka juga punya keluarga yang menunggu di rumah

Pleaseee jangan nyinyirin para petugas di lini depan yang sedang berjuang Bahkan saya dengar para petugas ini sudah banyak yang gugur dalam menjalankan tugasnya 

Semoga yang menyinyirin para petugas di lini depan ini akan mendapat ganjaran atau balasan yang secukup nya"

Ten Thousand Thundering Typhoons... Ada tho orang orang yang berpikiran seperti itu? Edian tenan... Picik sekali orang orang yang berpikiran seperti itu

Untung bukan di negara ini ya Tintin...

Benar kapt.. Itu terjadi di suatu negara yang jauh sekali dari kita..

Semoga mereka mau duduk bersama, mengesampingkan segala ego untuk berpikir bersama memecahkan masalah ini

Memang pada jaman dahulu saya dengar dengan hanya mengandalkan bambu runcing negara tersebut dapat memenangkan beberapa pertempuran dengan negara yang menjajahnya.. Tapi saya juga tahu bahwa mereka bisa merdeka dan memenangkan perang tidak cukup dengan bambu runcing tersebut...

Untuk saat ini kita hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk negara itu kapten...

Semoga kejadian yang ada tidak bertambah parah...

#statuspanjanglebartinggi

#bukannyinyir

#corona

#covid19

#stayhomestaysafe

#catatanmasbojreng

#masbojreng

Thursday, March 21, 2024

Sudah bohongkah hari ini?

 Menjadi jujur dalam menyampaikan informasi dan ilmu yang dimiliki merupakan prinsip yang sangat penting dalam menjalani kehidupan. Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk membohongi orang dengan pengetahuan yang kita miliki, karena pada akhirnya kejujuranlah yang akan membawa manfaat jangka panjang. Jika seseorang memiliki pengetahuan atau keahlian di suatu bidang, seharusnya ia menggunakan keilmuannya dengan bijaksana dan sesuai dengan tata kaidah yang berlaku.

Kejujuran di dalam dunia ilmiah menjadi landasan yang sangat penting dalam proses penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan berpegang teguh pada kebenaran, peneliti dapat menghasilkan temuan-temuan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Membohongi orang dengan ilmu yang dimiliki hanya akan menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan terhadap informasi yang disampaikan.


Adab di atas ilmu juga merupakan aspek yang tidak kalah penting. Ketika seseorang memiliki pengetahuan yang luas, ia seharusnya mampu mengendalikan dirinya dan tidak sombong. Keterbukaan untuk belajar dan berbagi ilmu dengan orang lain merupakan sikap yang mulia dan akan mendatangkan berkah tersendiri. Dengan berada dalam posisi yang lebih berilmu, seseorang seharusnya mampu memberikan teladan yang baik kepada orang lain, bukan malah memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi yang tidak benar.


Kejujuran dan integritas dalam menyampaikan ilmu pengetahuan akan menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan secara berkelanjutan. Jika setiap individu mampu menjaga integritasnya dan berkomitmen untuk selalu jujur, maka ilmu pengetahuan akan tetap menjadi cahaya yang menerangi jalan menuju kemajuan yang berkelanjutan.


Dalam konteks kehidupan sehari-hari, kejujuran dalam menyampaikan informasi juga sangat penting. Pengetahuan yang dimiliki seseorang seharusnya digunakan untuk memberikan manfaat kepada orang lain, bukan untuk merugikan atau menipu mereka. Dengan bersikap jujur dan tulus dalam berbagi ilmu, hubungan antarmanusia akan terjalin dengan baik dan penuh kepercayaan.


Mengutamakan kejujuran di atas segalanya akan menciptakan lingkungan yang penuh dengan saling pengertian dan kerjasama yang harmonis. Hal ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan masyarakat dan menjadikan dunia ini sebagai tempat yang lebih baik untuk hidup bersama. Karena pada akhirnya, kejujuran adalah hal yang tak ternilai harganya dan merupakan landasan utama dalam menjalani kehidupan dengan baik.


Sebagai seorang Muslim, memahami dan menghayati ajaran yang terkandung dalam Al-Quran merupakan hal yang sangat penting. Surah Yasin ayat 65 memberikan gambaran yang kuat bahwa pada hari kiamat, setiap bagian tubuh manusia akan memberikan kesaksian terhadap segala perbuatan yang telah dilakukan selama hidup di dunia, termasuk perbuatan bohong.


Tentu saja, jika seseorang menyadari dan menghayati ajaran tersebut, maka seharusnya ia merasa takut dan khawatir akan konsekuensi dari perbuatan bohong yang dilakukan. Ketika seseorang berbohong dan tidak sesuai dengan keilmuan atau ajaran yang diajarkan, maka ia seharusnya merasa bertanggung jawab atas perbuatannya di hadapan Allah.


Konsekuensi dari perbuatan bohong, baik dalam kehidupan dunia maupun di akhirat, adalah sangat serius menurut ajaran Islam. Menyadari bahwa setiap tindakan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat harus menjadi pemicu bagi setiap Muslim untuk selalu berusaha menjalani kehidupan dengan jujur, amanah, dan sesuai dengan ajaran yang dianut.


Jika seseorang tetap melakukan perbuatan bohong meskipun mengetahui larangan dan konsekuensinya, maka ia seharusnya merasa takut akan siksaan Allah dan akibat yang akan ditanggung di hari kiamat. Ketaatan kepada ajaran agama dan kejujuran dalam segala hal harus menjadi prinsip yang dipegang teguh oleh setiap Muslim.


Dengan demikian, seorang Muslim seharusnya merasa takut pada konsekuensi perbuatan bohong yang dilakukan, baik dalam kehidupan dunia maupun di akhirat. Menjalani kehidupan dengan jujur dan amanah adalah bentuk ketaqwaan dan kesadaran akan tanggung jawab sebagai hamba Allah. Semoga setiap Muslim senantiasa diberikan petunjuk dan kekuatan untuk selalu berjalan di jalan yang benar dan menjauhi segala bentuk kebohongan.


Dengan demikian, membohongi orang dengan ilmu yang dimiliki adalah tindakan yang tidak bijaksana dan bertentangan dengan prinsip-prinsip keilmuan yang seharusnya dijunjung tinggi. Jujur dan adab di atas ilmu adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan berarti. Semoga setiap individu mampu menghargai dan menjaga nilai-nilai tersebut dalam setiap aspek kehidupannya.


Prinsip kejujuran dalam bekerja dan niatkan untuk menjalankan segala aktivitas untuk mendapatkan keberkahan Allah Ta'ala merupakan hal yang sangat penting dalam ajaran Islam. Meniti setiap langkah dalam pekerjaan dengan niat yang tulus, berupaya untuk melakukan yang terbaik, serta menjunjung tinggi nilai kejujuran adalah bagian dari tata cara hidup seorang Muslim yang baik.


Memahami bahwa uang dan materi bukanlah segalanya, dan bahwa kehidupan ini akan berakhir dan harta benda tidak akan dibawa saat mati merupakan pelajaran berharga yang diajarkan dalam agama Islam. Kejujuran, ketulusan, dan keikhlasan dalam bekerja dan beraktivitas seharusnya menjadi prioritas utama, bukan sekadar demi uang semata.


Ketika seseorang menjalani kehidupan dengan prinsip kejujuran dan niat yang tulus untuk mendapatkan ridha Allah, berarti ia meletakkan fondasi yang kokoh untuk mendapatkan keberkahan dalam setiap langkahnya. Uang dan harta boleh saja menjadi bagian dari kehidupan, namun harus diiringi dengan prinsip-prinsip yang islami, termasuk kejujuran, amanah, dan keikhlasan.


Dengan menjadikan niat Lillahi Ta'ala sebagai pendorong utama dalam segala aktivitas, seseorang akan mampu merasakan keberkahan yang sejati dalam hidupnya. Kejujuran dalam bekerja, integritas dalam beraktivitas, dan niat yang tulus akan membuahkan hasil yang penuh berkah, baik di dunia maupun di akhirat.


Jadi, penting untuk selalu mengingatkan diri sendiri bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ini akan kembali kepada Allah, dan uang serta materi bukanlah tujuan utama. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, termasuk kejujuran dalam bekerja dan niat yang tulus, seseorang akan mendapatkan ketenangan hati, keberkahan, dan kebahagiaan yang sejati. Semoga setiap langkah yang dijalani selalu diberkahi oleh Allah Ta'ala, yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.


Catatan dan pengingat diri di Malam ini, ketika terasa agak lelah, Alhamdulillah setelah sempat masuk ke dalam gua tadi.


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Wednesday, March 20, 2024

Waktu yang disia siakan

 Lukisan di belakang saya usianya sudah lebih dari umur saya, kata orang tua saya dahulu belinya di jalan pemuda semarang, dari pelukis jalanan yang tidak diketahui namanya, tujuannya untuk menghiasi tembok rumah yang saat itu baru didapat di jalan Singosari sekitar 1970 an.

Waktu yang berlalu.


Waktu, sebuah konsep yang kompleks namun begitu sederhana dalam keberadaannya. Waktu adalah aliran tak terhentikan yang terus berjalan tanpa henti, tanpa pandang bulu, tanpa ampun. Kita, sebagai manusia, hidup dalam keterbatasan waktu ini. Setiap detik, menit, dan jam yang berlalu tidak akan pernah kembali. Kita hanya bisa melangkah maju, tanpa bisa mengulang apa yang sudah lewat.


Begitu banyak hal yang bisa kita pelajari dari waktu. Kita belajar bahwa keputusan yang diambil hari ini akan memengaruhi masa depan kita. Kita belajar bahwa setiap detik berharga dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Namun sayangnya, seringkali kita melupakan nilainya. Seringkali kita terlena dalam kesibukan sehari-hari, lupa akan pentingnya merenung, merencanakan, dan bertindak sesuai dengan rencana tersebut.


Mengapa kita sering menyia-nyiakan waktu yang ada? Mengapa kita terlalu sering terjebak dalam rutinitas tanpa makna? Apakah karena kita merasa bahwa waktu selalu ada untuk kita manfaatkan? Ataukah karena kita terlalu nyaman dalam zona kebiasaan yang telah kita ciptakan?


Saat kita merefleksikan pertanyaan-pertanyaan tersebut, mungkin kita akan menyadari betapa berharganya waktu yang telah kita sia-siakan. Betapa banyak kesempatan yang terlewatkan, potensi yang tidak terwujud, dan momen-momen berharga yang hilang begitu saja.


Namun, meskipun kita tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu, bukan berarti kita tidak bisa memperbaiki masa depan. Saat ini, di saat kita masih diberikan kesempatan untuk bernapas, bergerak, berpikir, kita memiliki kontrol atas bagaimana kita akan menggunakan waktu yang tersisa. Kita bisa belajar dari kesalahan di masa lalu, membuat pilihan yang lebih bijaksana, dan menghargai setiap detik yang kita miliki.


Waktu yang terbatas di dunia memang merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap individu. Sebab itu, penting bagi kita untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan berbuat kebaikan selama masih diberikan kesempatan hidup.


Dalam perspektif Islam, waktu juga dipandang sebagai anugerah dan ujian dari Allah SWT. Ada beberapa hadis dan ayat Al-Quran yang mengajarkan tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin dan berbuat amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari. 


Salah satu hadis Rasulullah SAW yang terkenal terkait dengan pentingnya memanfaatkan waktu adalah:


"Manfaatkanlah lima hal sebelum datangnya lima hal lainnya: masa muda sebelum usia tua, kesehatan sebelum sakit, kekayaan sebelum kemiskinan, waktu lapang sebelum kesibukan, dan hidup sebelum kematian." (HR. Imam Ahmad)


Dalam Al-Quran, Allah SWT juga menekankan tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Salah satu ayat yang relevan adalah dalam Surah Al-Asr (Q.S. Al-Asr: 1-3) yang berbunyi:


"Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."


Ayat ini mengingatkan kita bahwa waktu adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan yang harus dimanfaatkan untuk berbuat kebaikan, seperti beriman, beramal saleh, dan saling menasihati untuk kebenaran. 


Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan ini, kita sebagai umat Islam diajarkan untuk senantiasa berusaha memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, melakukan amal shaleh, berbuat kebaikan kepada sesama, dan menjalani hidup dengan kesadaran bahwa waktu yang terbatas harus dimanfaatkan dengan bijak sesuai dengan ajaran agama.


Ketika waktu kita di dunia telah habis, menurut pandangan Islam, maka manusia akan mengalami kematian dan berpindah ke alam akhirat. Dalam akhirat, manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala amal perbuatannya di dunia. 


Dalam Islam, keyakinan akan kehidupan akhirat merupakan salah satu pilar iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Setelah kematian, jiwa seseorang akan dihisab berdasarkan amal perbuatannya di dunia, baik amal baik maupun buruk. Orang yang beramal shaleh dan taat kepada perintah Allah akan mendapatkan ganjaran surga, sementara orang yang durhaka dan berlaku zalim akan mendapatkan siksaan neraka.


Pandangan Islam terhadap akhirat dan kematian lebih menekankan pentingnya menjalani kehidupan di dunia dengan penuh kesadaran akan akibat di masa depan. Oleh karena itu, lebih baik untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin, berbuat kebaikan, dan selalu berada dalam ketaatan kepada Allah SWT agar kelak di akhirat nanti, kita bisa mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan.


Waktu adalah guru terbaik kita. Ia datang tanpa pamrih, tanpa syarat, dan tanpa peringatan. Bagaimana kita meresponsnya, bagaimana kita menghargainya, akan menjadi cerminan dari siapa sebenarnya kita sebagai individu. Jadi, mari kita jadikan setiap detik berharga. Mari kita jadikan waktu sebagai alat untuk mencapai impian dan tujuan hidup kita. Karena pada akhirnya, waktu yang kita miliki adalah anugerah yang tak ternilai harganya.


"Time is what we want most, but what we use worst." - William Penn


Artinya: "Waktu adalah hal yang paling kita inginkan, namun yang paling kita sia-siakan." 


Quotes ini menggambarkan betapa pentingnya waktu namun seringkali kita tidak menggunakannya dengan efektif. Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih menghargai dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam kehidupan kita.


Apa yang ditinggalkan setelah waktu kita didunia habis? 

Masih adakah yang mengingat kita?

Apa yang kita inginkan?


#waktu #waktuberharga #time #TimeFlies #timeless #times #memories #memory #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Tuesday, March 19, 2024

If citizens were educated, it could be a real problem for leaders

 Jujur saya jarang sekali menonton film dari Bollywood aka India, tapi ketika melihat film dengan judul 12th Fail...

Film yang bagus menurut saya, berdasarkan kisah nyata dan apa yang benar benar terjadi di negara India sana.

Mulai dari awal sampai akhir, bahkan ada beberapa quotes nya yang mengingatkan saya akan sesuatu.


Manoj Sharma: If citizens were educated, it could be a real problem for leaders


Manoj Sharma: Dad used to say fear not the darkness outside but the darkness inside.


Choose your inner light to make your life brighter…


Dialognya yang berkesan buat saya


हमें धोखाधड़ी के बारे में क्यों बताएं? आप झूठ बोल सकते हैं.


धोखे को धोखे से छुपाना ठीक नहीं लगता.


एक बेईमान प्रथम श्रेणी की तुलना में एक ईमानदार तृतीय श्रेणी अधिक संतोषजनक होती है।

hamen dhokhaadhadee ke baare mein kyon bataen? aap jhooth bol sakate hain.


dhokhe ko dhokhe se chhupaana theek nahin lagata.


ek beeemaan pratham shrenee kee tulana mein ek eemaanadaar trteey shrenee adhik santoshajanak hotee hai.


why tell us about the cheating? you could be lying.


it doesn't feel right to hide cheating with cheating.


an honest third division is more satisfying than a dishonest first division.


Dialog yang lain.


सत्ता में बैठे लोग इसे कभी जाने नहीं देना चाहते


यदि गरीब अशिक्षित रहेंगे, तो यही एकमात्र तरीका है जिससे वे शक्तिशाली का अनुसरण करेंगे।

अशिक्षित लोग एक विश्वसनीय वोट बैंक हैं, जिन्हें जाति और धर्म के आधार पर आसानी से बरगलाया जा सकता है।

इसीलिए 1942 में डॉ. अम्बेडकर ने कहा था "शिक्षित करो, उकसाओ और संगठित करो!"

यदि देश के नागरिक शिक्षित होंगे तो यह नेता के लिए समस्या होगी।

satta mein baithe log ise kabhee jaane nahin dena chaahate


yadi gareeb ashikshit rahenge, to yahee ekamaatr tareeka hai jisase ve shaktishaalee ka anusaran karenge.

ashikshit log ek vishvasaneey vot baink hain, jinhen jaati aur dharm ke aadhaar par aasaanee se baragalaaya ja sakata hai.

iseelie 1942 mein do. ambedakar ne kaha tha "shikshit karo, ukasao aur sangathit karo!"

yadi desh ke naagarik shikshit honge to yah neta ke lie samasya hogee.


those in power never want to let it go


if the poor remain uneducated, that is the only way they will follow the powerful.

The uneducated are a reliable vote bank, easily manipulated on the basis of caste and religion.

That is why in 1942, Dr Ambedkar said "educate, instigate and organize!"

If the citizens of the country are educated, it will be a problem for the leader.


Pendidikan adalah fondasi dari perkembangan individu dan masyarakat. Melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang produktif dan bertanggung jawab. Pendidikan juga membuka pintu kesempatan untuk meraih cita-cita dan membangun masa depan yang lebih baik.


Kejujuran adalah nilai moral yang mendasar dalam interaksi manusia. Tanpa kejujuran, hubungan antarindividu dan antarmasyarakat akan terganggu. Kejujuran menciptakan kepercayaan dan stabilitas dalam hubungan sosial. Seorang yang jujur akan dihormati dan diandalkan oleh orang lain, sementara kebohongan hanya akan menciptakan konflik dan ketidakpercayaan.


Integritas merujuk pada keselarasan antara kata-kata dan tindakan seseorang. Individu yang memiliki integritas akan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya, tanpa memedulikan tekanan atau godaan eksternal. Integritas adalah landasan moral yang memandu seseorang dalam menghadapi berbagai situasi dan dilema etika dalam kehidupan sehari-hari.


Pentingnya pendidikan, kejujuran, dan integritas dalam kehidupan ini tidak dapat dipungkiri. Pendidikan memberikan landasan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meraih kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Kejujuran menciptakan kepercayaan dan kedamaian dalam hubungan antarindividu. Integritas mengukuhkan karakter dan moral seseorang dalam menghadapi cobaan dan godaan yang mungkin timbul dalam kehidupan ini.


Secara keseluruhan, pendidikan, kejujuran, dan integritas merupakan nilai-nilai yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Dengan menjalankan ketiga nilai tersebut, seorang muslim diharapkan dapat menjalani kehidupan dengan penuh tanggung jawab dan menjadikan dirinya sebagai pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.


Hadits tentang Kejujuran:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Berbicaralah dengan kejujuran, sebab kejujuran membawa pada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga. Seorang yang terus jujur dan berusaha keras menegakkan kejujuran, hingga Allah mencatatnya sebagai seorang yang jujur." (HR. Bukhari)


"Jaminlah kepadaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin kepada kalian balasan surga: [1] jujurlah ketika berbicara, [2] penuhilah janji, [3] tunaikan jika dipercaya, [4] jagalah kemaluan kalian, [5] tundukkan pandangan kalian, dan [6] tahanlah tangan kalian," (H.R. Ahmad).


“Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga,” (H.R. Bukhari).


Ayat Al-Qur'an tentang Kejujuran:


Dalil mengenai wajibnya jujur dalam Islam tertera pada banyak ayat Al-Quran, di antaranya adalah sebagai berikut. 


1. QS. Al-Ahzab Ayat 70 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa qụlụ qaulan sadīdā" Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar," (QS. Al-Ahzab [46]: 70) 


2. QS. At-Taubah Ayat 119 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa kụnụ ma'aṣ-ṣādiqīn" Artinya: "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar," (QS. At-Taubah [9]: 119) 


3. QS. Al-Maidah Ayat 8 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanụ kụnụ qawwāmīna lillāhi syuhadā`a bil-qisṭi wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin 'alā allā ta'dilụ, i'dilụ, huwa aqrabu lit-taqwā wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'maluun" Artinya: "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (bersaksi atau jujur tentang kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Maidah [5]: 8) 


4. QS. Al-Ankabut Ayat 3 وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ Bacaan latinnya: "Wa laqad fatannallażīna ming qablihim fa laya'lamannallāhullażīna ṣadaqụ walaya'lamannal-kāżibīn" Artinya: "Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta," (QS. Al-Ankabut [29]: 3).


Pesan-pesan dalam hadits dan ayat Al-Qur'an di atas menegaskan betapa pentingnya kejujuran dalam kehidupan seorang muslim. Kejujuran adalah tindakan yang diperintahkan dan diberkati oleh Allah SWT. Dengan menjaga kejujuran dalam perkataan dan perbuatan, seorang muslim dapat meraih kebaikan dunia dan akhirat serta mendapatkan ridha Allah.


Dengan memadukan pendidikan, kejujuran, dan integritas, seseorang dapat menjadi pribadi yang berkualitas dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Ketiga nilai tersebut saling melengkapi dan membentuk dasar yang kokoh untuk menjalani kehidupan dengan penuh arti dan makna.


Tulisan di pagi hari ketika memulai poli dini hari dengan hujan diluar.


Pengingat diri.

Catatan Mas Bojreng

Soalnya gak tahu yang lain ada yang baca sampai selesai atau tidak. 😁


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Monday, March 18, 2024

Kebersamaan

Cuaca cerah, bekerjasama dan membantu dalam pekerjaan rumah tangga, suami berperan aktif dalam pekerjaan rumah tangga. Memang, dalam masyarakat modern saat ini, semakin banyak pasangan yang memilih untuk berbagi tanggung jawab rumah tangga secara adil. Hal ini sangat penting karena memperkuat hubungan suami istri serta memperkuat nilai-nilai kesetaraan dalam sebuah hubungan.

Suami yang juga turut bertugas dalam pekerjaan rumah tangga menunjukkan bahwa mereka menghargai peran istri dan tidak melihat tugas-tugas rumah tangga sebagai milik eksklusif wanita. Dengan bahu membahu dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, suami turut memberikan dukungan nyata kepada istri dan membantu mengurangi beban kerja rumah tangga yang biasanya ditanggung sendirian oleh wanita.


Terlibat dalam pekerjaan rumah tangga juga membantu suami untuk lebih memahami dan menghargai kerja keras yang dilakukan oleh istri setiap hari. Hal ini membantu menciptakan keseimbangan dalam hubungan, di mana keduanya saling menghormati dan saling memberi dukungan dalam segala hal.


Tidak perlu merasa malu atau gengsi untuk suami turut bertanggung jawab dalam pekerjaan rumah tangga. Justru, hal tersebut merupakan bentuk kedewasaan dan tanggung jawab sebagai seorang suami dan ayah. Dengan berpartisipasi aktif dalam pekerjaan rumah tangga, suami juga dapat menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka, menunjukkan bahwa pekerjaan rumah tangga adalah tanggung jawab bersama dan bukan hanya tugas wanita semata.


Dengan bekerja sama dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, suami dan istri dapat menciptakan lingkungan rumah yang harmonis dan penuh kasih. Mereka dapat saling mendukung, saling memahami, dan saling melengkapi satu sama lain dalam setiap aspek kehidupan mereka. Kebersamaan dalam melakukan pekerjaan rumah tangga juga dapat menjadi momen berharga untuk mempererat hubungan suami istri serta menciptakan kenangan yang indah bersama.


Dalam Islam, konsep keseimbangan dan kesetaraan antara suami dan istri sangat ditekankan. Meskipun secara tradisional banyak tugas rumah tangga diemban oleh istri, prinsip-prinsip Islam menekankan pentingnya kerjasama dan saling menghormati antara suami dan istri dalam segala hal, termasuk dalam urusan rumah tangga.


Dalam Islam, suami dianggap sebagai pemimpin keluarga, namun tanggung jawab kepemimpinan ini tidak bermakna suami harus menanggung semuanya sendirian. Sebaliknya, suami diharapkan untuk bertindak sebagai penolong bagi istri dan berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga jika diperlukan. Rasulullah sendiri dikenal bahkan ikut membantu tugas rumah tangga di rumahnya.


Rasulullah Muhammad SAW adalah contoh teladan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal berperan aktif dalam pekerjaan rumah tangga. Meskipun beliau sebagai seorang Rasul dan pemimpin umat Islam memiliki tanggung jawab yang sangat berat, beliau tetap menunjukkan kesederhanaan dan keterlibatan dalam urusan rumah tangga sehingga menjadi contoh bagi umatnya.


Salah satu contoh konkret adalah kebersamaan Rasulullah dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dengan istri-istrinya. Beliau sering kali membantu dengan membersihkan rumah, memasak, menjahit pakaian, dan melakukan tugas-tugas rumah tangga lainnya. Rasulullah juga turut serta dalam menjaga keluarganya, memperhatikan kebutuhan keluarga, serta memberikan perhatian dan kasih sayang kepada istri-istrinya dengan penuh kesabaran dan pengertian.


Ketika berada di rumah, Rasulullah tidak pernah merasa terlalu bangga atau terhormat untuk turut serta dalam urusan rumah tangga. Beliau adalah contoh yang sangat baik dalam menunjukkan bahwa keterlibatan suami dalam pekerjaan rumah tangga adalah suatu yang mulia dan penting dalam membangun hubungan keluarga yang harmonis.


Dengan sikap belas kasih, kesabaran, dan kerjasama yang ditunjukkan oleh Rasulullah dalam urusan rumah tangga, beliau memberikan teladan yang sangat berharga bagi umat Islam untuk mengikuti jejak-Nya dalam menjalankan tugas-tugas rumah tangga sehari-hari. Rasulullah juga memperlihatkan bahwa keterlibatan suami dalam pekerjaan rumah tangga tidak mengurangi martabat atau kewibawaan seorang suami, namun justru merupakan bentuk penghargaan dan dukungan kepada istri dan keluarga.


Dengan demikian, Rasulullah Muhammad SAW adalah contoh yang sangat baik dalam hal bahu membahu dengan istri dalam urusan rumah tangga, menegaskan bahwa keterlibatan suami dalam pekerjaan rumah tangga adalah suatu yang dianjurkan dan diperhitungkan dalam ajaran Islam.


Hadis yang mengajarkan untuk membantu dalam pekerjaan rumah tangga juga diterapkan dalam Islam. Kesetaraan gender dan saling menghormati antara suami dan istri dalam Islam menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh kasih, di mana keduanya bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, termasuk dalam menjalankan rumah tangga.


Dengan demikian, pandangan Islam tentang suami yang turut bertanggung jawab dalam pekerjaan rumah tangga adalah positif dan mendorong kerjasama antara suami dan istri untuk saling mendukung dan memahami. Suami yang membantu istri dalam pekerjaan rumah tangga dilihat sebagai tindakan mulia yang mencerminkan sikap saling mencintai dan memberi dukungan dalam keluarga sesuai ajaran agama Islam.


Jadi, mari kita terus mendorong budaya di mana suami juga bertanggung jawab dalam pekerjaan rumah tangga, bahu membahu dengan istri tanpa rasa malu atau gengsi. Dengan demikian, kita dapat menciptakan hubungan yang seimbang, penuh kebahagiaan, dan saling mendukung antara suami dan istri di dalam keluarga.


Pengingat diri sendiri, masih jauh sekali saya.


Catatan Mas Bojreng


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Sunday, March 17, 2024

Work is not just work... Lillahi ta'ala

 Si putih ini memang mobil jadul tapi masih setia menemani dalam keseharian saya. Mengendarai si putih hingga masih setia dan kuat menemani sehari hari memang membutuhkan tidak hanya usaha tapi juga "passion".

Sebagaimana dalam kehidupan sehari hari. 


Tentang Passion Dalam Hidup


Dalam kehidupan ini, 'passion' atau gairah adalah elemen penting yang membedakan antara sekadar eksistensi dan pengalaman hidup yang bermakna. Sebagaimana yang diungkapkan dalam kutipan dari Hamka, "Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja." Pernyataan ini mengandung makna yang dalam tentang pentingnya menemukan tujuan dan gairah dalam apa pun yang kita lakukan.


Berbeda dengan babi dan kera yang menjalani kehidupan tanpa tujuan yang jelas, manusia memiliki kemampuan untuk menemukan dan mengikuti passion mereka. Passion merupakan dorongan internal yang memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu dengan penuh dedikasi, antusiasme, dan ketekunan. Tanpa passion, tindakan yang dilakukan menjadi hambar, tanpa warna, dan tanpa makna yang sesungguhnya.


Ketika seseorang memiliki passion dalam hidupnya, setiap langkah yang diambil tidak lagi terasa sebagai beban atau kewajiban, melainkan sebagai sebuah kesempatan untuk berkembang, belajar, dan berkarya. Passion mampu mengubah rutinitas sehari-hari menjadi petualangan yang menarik, pekerjaan menjadi hobi, dan mimpi menjadi kenyataan.


Menemukan passion dalam hidup bukanlah hal yang mudah. Kadang-kadang diperlukan waktu dan eksplorasi untuk benar-benar memahami apa yang membuat kita merasa hidup dan bersemangat. Namun, ketika passion telah ditemukan, hasil yang dihasilkan akan jauh melampaui apa yang dapat dicapai tanpa adanya gairah tersebut.


Passion juga berperan penting dalam menciptakan rasa kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup. Ketika seseorang menjalani hidup dengan passion, mereka merasa lebih hidup, lebih bermakna, dan lebih puas dengan diri mereka sendiri. Hal ini juga berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik, karena passion mampu mengurangi stres, meningkatkan motivasi, dan memperkuat daya tahan tubuh.


Dalam konteks pekerjaan, memiliki passion terhadap apa yang kita lakukan dapat mengubah cara kita memandang pekerjaan itu sendiri. Bukan lagi sekadar mencari nafkah, melainkan berkontribusi secara nyata, membawa perubahan positif, dan merasa bangga dengan apa yang telah dicapai. Karyawan yang memiliki passion dalam pekerjaan mereka cenderung lebih produktif, inovatif, dan berdedikasi, karena mereka melihat pekerjaan bukan sekadar sebagai tugas, melainkan sebagai panggilan jiwa.


"Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven't found it yet, keep looking. Don't settle. As with all matters of the heart, you'll know when you find it." - Steve Jobs


Jadi, passion adalah kunci kehidupan yang bermakna dan memuaskan. Dengan memiliki passion dalam apa pun yang kita lakukan, kita membuka pintu untuk mengalami kebahagiaan sejati, meraih kesuksesan yang bermakna, dan memberikan kontribusi positif bagi orang lain dan dunia di sekitar kita. Jadi, temukanlah passionmu, ikuti panggilan jiwamu, dan hadapilah hidup dengan penuh gairah dan semangat!


Kerjakanlah dengan "passion and smile" jangan mengerjakan sesuatu hanya asal saja.


Catatan Mas Bojreng di hari senin ini 1.


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Saturday, March 16, 2024

Baca ... biar gak dungu...

 Ketika ada paket buku datang dan "another books to read".

Buku apa itu? Nah, "what can I say, I love to read any kind of books"


Manfaat dan Kebiasaan Membaca Buku di Berbagai Jenis Genre.


Membaca buku merupakan kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi perkembangan diri seseorang. Berbagai jenis buku, mulai dari buku agama, buku cerita, komik, biografi, buku ilmiah, buku opini, hingga genre lainnya, menawarkan beragam pengetahuan, hiburan, dan wawasan yang dapat diperkaya oleh pembacanya. Di tengah arus informasi digital yang semakin meluas, kebiasaan membaca buku masih sangat relevan dan penting di era modern ini.


Manfaat Membaca Buku dengan Beragam Genre


1. Buku Agama: Buku agama memperkaya spiritualitas dan memberikan panduan etika bagi pembacanya. Membaca kitab suci atau buku yang berisi ajaran agama tertentu dapat mendekatkan diri dengan nilai-nilai keagamaan dan membuat seseorang lebih bijak dalam menjalani kehidupan sehari-hari.


2. Buku Cerita dan Komik: Buku cerita dan komik menghadirkan imajinasi yang tak terbatas dan membawa pembaca ke dunia fantasi yang menarik. Membaca cerita juga dapat meningkatkan kreativitas, empati, dan kemampuan berpikir kritis.


3. Biografi: Dengan membaca buku biografi, seseorang dapat belajar dari pengalaman dan kehidupan tokoh-tokoh inspiratif. Sejarah kehidupan tokoh-tokoh terkenal seringkali dapat memberikan motivasi dan wawasan baru bagi pembaca.


4. Buku Ilmiah: Buku ilmiah menyajikan informasi yang disusun secara sistematis berdasarkan penelitian dan fakta. Membaca buku ilmiah membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai disiplin ilmu.


5. Buku Opini: Buku dengan genre opini memberikan sudut pandang dan pemikiran yang beragam terhadap suatu masalah atau topik tertentu. Membaca buku opini dapat memperluas perspektif dan membangun kemampuan berargumentasi.


Keberagaman Buku dan Kebiasaan Membaca di Era Digital


Di era digital seperti sekarang ini, keberagaman buku semakin mudah diakses melalui platform e-book, audiobook, dan berbagai situs baca online. Meskipun demikian, kebiasaan membaca buku fisik juga tetap penting karena sensasi dan pengalaman membaca dari kertas fisik tidak dapat digantikan oleh teknologi digital.


Kebiasaan membaca buku dapat dibangun dengan menetapkan jadwal membaca, mencari genre buku yang sesuai minat, serta berdiskusi dengan orang lain tentang buku yang telah dibaca. Melalui kegiatan membaca, seseorang dapat terus mengembangkan pengetahuan, memperluas wawasan, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.


Dengan manfaat yang begitu besar, kebiasaan membaca berbagai macam buku masih relevan dan sangat dianjurkan di era informasi yang terus berkembang. Membaca buku tidak hanya menjadi sumber pengetahuan, tetapi juga sarana untuk menghibur, menginspirasi, dan merangsang perkembangan diri. Mari jadikan membaca sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita.


"One glance at a book and you hear the voice of another person, perhaps someone dead for 1,000 years. To read is to voyage through time." - Carl Sagan


Quote di atas dari Carl Sagan menggambarkan keajaiban membaca, di mana melalui membaca seseorang dapat mendengar suara dan wawasan dari orang lain, bahkan dari zaman ribuan tahun yang lalu. Membaca memungkinkan kita untuk melakukan perjalanan melintasi waktu dan memperkaya pemahaman kita akan dunia.


Catatan Mas Bojreng


#buku 

#book #books #booklover #bookstagram #bookworm #bookstagramchallenge���� #bookbookbook #read #reads #readbook #bookreview #readbooks #readbookseveryday #reading #readingtime #readingchallenge���� #readingbooks #readingforpleasure #readinglist #literate #literature #baca #ilovebooks #ilovebook #ilovereading #library #catatanmasbojreng #masbojreng

Friday, March 15, 2024

Hanya makhluk kecil, untuk apa sombong?

 Kemarin sempat melarikan diri sebentar dari acara PIT simpo, mlipir sebentar ke Bromo.

Melihat betapa indah dan menakjubkannya ciptaan Allah, betapa kecilnya saya ini sebagai seorang manusia ciptaan Nya.


Tentang kebesaran ciptaan Allah SWT, menjadikan kita sebagai manusia memahami betapa kecilnya diri kita di antara segala keagungan yang diciptakan-Nya. Semestinya, pemahaman ini menuntun kita untuk merenungkan serta bersyukur akan karunia-Nya, sebagai Muslim seharusnya kita menjaga akhlak dan rajin beribadah, bukan bersikap sombong dan angkuh. Betapa pentingnya untuk menjaga hati dan sikap demi mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagai hamba yang patuh serta tawadhu.


Melalui kebesaran ciptaan-Nya, kita diingatkan tentang betapa kecil dan lemahnya diri ini di hadapan-Nya. Dari alam semesta yang luas hingga detil-detil kecil di sekeliling kita, tak ada yang terlepas dari keagungan serta kekuasaan-Nya. Dalam kesendirian kita, seharusnya terpatri kehambaan dan ketaatan kepada Sang Pencipta, bukan terjerumus dalam kesombongan dan keangkuhan yang tak berarti.


Renungan ini seharusnya mendorong kita untuk senantiasa bersyukur dan takabur. Bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada henti, atas ciptaan-Nya yang tiada banding, serta kehidupan yang diberikan-Nya untuk kita jalani. Namun, takabur dan sombong tentu akan menjauhkan kita dari rahmat-Nya. Seharusnya, pengamatan terhadap kebesaran-Nya membuat kita merendahkan hati, mengakui segala keterbatasan kita sebagai makhluk hina di hadapan-Nya.


Memberikan ruang dalam hati untuk merenungi dan mendekatkan diri kepada-Nya, menguatkan hubungan batin yang sejati dan tak tergoyahkan. Dengan demikian, kita akan mampu mencapai kedamaian hati dan ketenangan jiwa yang sejati. Sebagai manusia yang penuh dengan nafsu serta hawa, penting untuk terus mengingat kebesaran-Nya guna memperkokoh iman serta menjaga hati dari penyakit sombong dan angkuh.


Dalam pandangan kecil kita, mungkin menganggap diri ini hebat dan penuh prestasi. Namun, ketika kita melihat ciptaan-Nya yang begitu luar biasa, kita seharusnya merasa hina dan tak berarti di hadiran-Nya. Demi menjaga kesucian hati dan jiwa, mari kita jauhi sifat sombong dan angkuh yang tak akan menuntun kita ke arah yang benar.


Dalam setiap langkah kehidupan, marilah kita lebih banyak merenungi keagungan-Nya, lebih banyak bersyukur atas segala karunia-Nya, dan lebih banyak merendahkan diri di hadapan-Nya. Dengan demikian, kita akan mampu bersikap tawadhu dan rendah hati, menjauh dari sifat sombong dan angkuh yang sia-sia. Tunjukkanlah ketundukan serta ketaatan kita kepada-Nya, sebagai bukti kebersyukuran dan kecintaan kita kepada Sang Pencipta yang Maha Agung.


Dalam Islam, sombong dianggap sebagai sifat yang tercela dan bertentangan dengan ajaran agama. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah dilarang keras untuk bersikap sombong karena hal tersebut menunjukkan ketidakpatuhan, keangkuhan, dan kemunafikan terhadap Penciptanya.


Dalam Al-Qur'an, Allah SWT secara tegas mengingatkan tentang bahaya sifat sombong. Firman-Nya dalam Surah Luqman ayat 18-19, "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya, kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan tidak akan mencapai ketinggian gunung." Pesan ini menunjukkan bahwa manusia seharusnya merendahkan diri di hadapan Allah, mengakui kekuasaan dan keagungan-Nya, bukannya bersikap sombong dan angkuh.


Rasulullah Muhammad SAW juga menekankan pentingnya sikap tawadhu dan rendah hati dalam hadis-hadisnya. Beliau bersabda, "Barangsiapa yang merendahkan diri karena Allah, niscaya Allah akan meninggikan derajatnya." Dengan demikian, tawadhu merupakan kunci untuk mendapatkan keridhaan Allah serta mendekatkan diri kepada-Nya.


Sifat sombong juga dianggap sebagai penyebab permusuhan, perselisihan, dan keretakan hubungan antar sesama manusia. Islam mengajarkan kesetaraan di hadapan Allah, di mana yang membedakan di antara manusia hanyalah ketakwaan dan kebaikan amal. Tidak ada ruang bagi kesombongan dalam memandang sesama manusia, karena setiap individu memiliki nilai di hadapan Allah berdasarkan ketakwaan dan kebaikan yang dibawanya.


Dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim diingatkan untuk menjauhi sifat sombong dan angkuh. Merenungkan kebesaran ciptaan Allah seharusnya membuat kita lebih tawadhu, bersyukur, dan rendah hati. Dengan menjaga hati dan akal dari penyakit sombong, manusia dapat hidup dalam harmoni dengan diri sendiri, sesama, serta dengan Sang Pencipta.


Dengan demikian, dalam Islam, sombong dianggap sebagai sifat yang merusak dan menyesatkan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah seharusnya senantiasa merendahkan diri, mengakui kebesaran-Nya, dan tidak bersikap angkuh terhadap sesama makhluk-Nya. Melalui sikap tawadhu dan ketundukan kepada Allah, manusia dapat hidup dalam kedamaian, cinta kasih, serta keberkahan yang diberikan-Nya.


Siapalah saya ini... semoga dijauhkan dari sifat sombong dan angkuh.


Catatan Mas Bojreng 


#sunrise #sunriseoftheday #sunrisechallenge #sunriselover #sunrisephotography #landscape #landscapephotography #mountain #mountains #bromo #bromotrip #bromotravel #bromomountain #bromoindonesia #kfsemarang 

#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

Bukti yang Bungkam

Serial CSI (Crime Scene Investigation) itu keren banget karena nunjukin gimana bukti kecil bisa jadi kunci buat ngebongkar kasus besar. Jad...