Mendapatkan nasehat dari belakang truk pagi ini. Ketika ada kemaceta, tulisannya mengutip dari salah satu tokoh Indonesia Emha Ainun Najib, yang bunyinya:
"Jangan mengejar sesuatu yang tidak bisa dibawa mati"
Menjadi perenungan dan pemikiran saya hari ini. Prinsip "jangan mengejar sesuatu yang tidak bisa dibawa mati" memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan kita. Hal ini menekankan pentingnya untuk tidak terlalu terpaku pada hal-hal materi dan duniawi yang akhirnya tidak akan kita bawa saat meninggal dunia.
Apa sih sebenarnya tujuan kita untuk hidup? Tujuan utama hidup ini adalah untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran-Nya. Sebagai manusia, kita diberikan kesempatan untuk mengisi waktu di dunia ini dengan melakukan amal shaleh, berbuat baik kepada sesama, mendekatkan diri kepada Allah, dan memperjuangkan kebaikan.
Kita seharusnya mencari kehidupan yang bermakna dan bernilai di sisi Allah, bukan terlalu terpaku pada aspek materi yang fana. Kematian adalah realitas yang pasti, yang mengingatkan kita bahwa dunia ini hanyalah sementara. Oleh karena itu, kita seharusnya mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi di akhirat dengan mengumpulkan amal kebaikan, membersihkan hati, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Dalam dunia modern yang serba kompetitif ini, seringkali kita tergoda untuk mengejar kesuksesan, kekayaan, popularitas, atau materi lainnya sebagai tanda prestise. Namun, perlu kita sadari bahwa semua hal tersebut hanyalah hal sementara di dunia ini. Ketika kita meninggalkan dunia, kekayaan materi atau popularitas tidak akan membawa manfaat apa pun.
Apa yang seharusnya dilakukan adalah mengutamakan hal-hal yang memiliki nilai sejati, baik di mata Allah maupun di akhirat. Kita sebaiknya mengejar kebaikan, kebijaksanaan, kasih sayang, dan ketulusan dalam berbuat. Membangun hubungan yang baik dengan sesama, membantu orang lain, dan meningkatkan amal ibadah kita adalah cara untuk mengejar sesuatu yang benar-benar berharga.
Dalam pandangan Islam, prinsip ini sangatlah relevan. Islam mengajarkan umatnya untuk tidak terlalu tergila-gila pada dunia dan materi. Rasulullah Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya telah mencontohkan kesederhanaan dan keikhlasan dalam hidup. Mereka mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya bumi akan dimakan oleh empat macam (binatang): tanah dari orang yang berilmu, tetapi tidak mempergunakannya; dan 'ulamaagama yang berakhlak buruk; dan raja yang berdusta; dan laki-laki miskin yang sombong." (HR. At-Tirmidzi)
Menyikapi prinsip "jangan mengejar sesuatu yang tidak bisa dibawa mati" dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Refleksi Diri: Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang sebenarnya paling berharga dalam hidup ini. Apakah kekayaan materi atau hubungan yang sehat? Mengetahui prioritas ini dapat membantu kita menetapkan fokus yang tepat.
2. Bersyukur: Bersyukurlah atas segala nikmat yang telah diberikan Allah. Dengan bersyukur, kita dapat lebih menghargai apa yang sudah kita miliki daripada selalu mengejar sesuatu yang belum tercapai.
3. Berbagi dengan Sesama: Memberikan kepada orang lain bukan hanya berarti membantu mereka, tetapi juga memberikan kebahagiaan dan kepuasan bagi diri sendiri. Berbagi rezeki dan memberikan kasih sayang kepada sesama adalah salah satu cara yang baik untuk menyikapi prinsip ini.
4. Memperdalam Iman: Menguatkan iman dan hubungan dengan Allah akan membawa ketenangan dan kedamaian dalam hidup. Dengan memperdalam iman, kita akan lebih mampu melepaskan obsesi terhadap dunia material.
5. Mengutamakan Akhirat: Ingatlah bahwa kehidupan ini hanya sementara, sedangkan akhirat adalah tujuan akhir yang abadi. Dengan menjaga kebaikan dan amal ibadah, kita dapat mengejar sesuatu yang akan membawa manfaat kesejahteraan di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat.
Ada yang selalu mengingatkan saya bahwa pada saat mati, kita tidak akan membawa apa pun dari kekayaan materi atau hal-hal duniawi yang kita kumpulkan selama hidup. Oleh karena itu, pertanyaan yang muncul adalah apa yang sebenarnya seharusnya kita kejar dan prioritaskan dalam kehidupan ini.
Islam mengajarkan bahwa yang seharusnya kita kejar bukanlah harta benda atau popularitas semata, melainkan keridhaan Allah SWT. Kebaikan, amal shaleh, ibadah yang ikhlas, dan menjalani hidup dengan mengikuti ajaran-Nya adalah hal-hal yang seharusnya menjadi fokus utama kita. Karena pada akhirnya, yang membawa manfaat sejati adalah amal baik yang kita lakukan dan ketakwaan yang kita tanamkan dalam diri.
Dengan menyadari bahwa segala hal di dunia ini fana dan akan ditinggalkan pada saat kematian, Islam mengajarkan kita untuk mengutamakan persiapan untuk kehidupan akhirat yang abadi. Dengan berpegang teguh pada ajaran agama, berbuat baik kepada sesama, dan menjaga hubungan yang baik dengan Allah dan masyarakat, kita akan memperoleh keberkahan di dunia dan di akhirat. Itulah yang seharusnya menjadi tujuan utama dan prioritas kita dalam menjalani kehidupan ini menurut ajaran Islam.
Dengan menyadari akan ketidaktentuan dunia dan kepastian kematian, kita diingatkan untuk tidak terlalu tergila-gila pada hal-hal duniawi yang bersifat sementara. Lebih baik mencari kebahagiaan hakiki melalui ibadah, kasih sayang, dan membangun hubungan yang baik dengan Allah serta sesama. Semoga dengan menjalani kehidupan ini dengan penuh kesadaran akan kehidupan akhirat, kita dapat meraih kebahagiaan yang abadi di sisi-Nya.
Apa yang kita cari? Apa yang mau kita bawa sebagai bekal? Pengingat diri di hari ini.
Catatan Mas Bojreng
#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
Alhamdulillah sebuah nasihat kehidupan, yang semoga bisa menjadi amal jariyah dan penolong di kehidupan penghitungan bagi penulis Mas Bojreng
ReplyDeleteMatur nuwun kakak yang selalu menginspirasi saya untuk menulis
Delete