"Menyulam Makna Dalam Keikhlasan Hidup"
Sabar, ikhlas, bersyukur, dan berucap istighfar merupakan prinsip-prinsip penting dalam kehidupan dalam agama Islam. Sabar mengajarkan kita untuk tetap tenang dan kuat dalam menghadapi tantangan dan ujian hidup, serta menjadikan kita lebih dekat dengan Allah SWT. Ikhlas mengajarkan kita untuk beramal dengan tulus ikhlas hanya untuk mendapatkan keridhaan-Nya, tidak menjadikan pujian dan iming-iming dunia sebagai motivasi utama. Bersyukur mengajarkan kita untuk selalu mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan kepada kita, baik yang besar maupun yang kecil. Berucap istighfar mengajarkan kita untuk selalu memohon ampunan Allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat.
Salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang relevan dengan tema ini adalah sebagai berikut: "Sabda Rasulullah SAW, 'Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah SWT dan berusahalah untuk menjalani hidup dengan berbuat kebaikan. Kerana sesungguhnya Allah lebih menyayangi hamba yang ikhlas, sabar dan senantiasa beristighfar.'" (HR. Ahmad)
Hadis ini mengajarkan kita tentang pentingnya sikap ikhlas, sabar, dan beristighfar dalam hidup kita sehari-hari. Allah SWT lebih mencintai hamba-Nya yang ikhlas dalam segala amal perbuatan, sabar dalam menghadapi cobaan, serta senantiasa beristighfar untuk memohon ampunan-Nya. Dengan mengamalkan nilai-nilai ini, kita akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah yang tiada duanya.
Tulisan untuk pengingat diri saya betapa pentingnya memiliki sikap sabar, ikhlas, bersyukur, serta berucap istighfar dalam kehidupan kita sebagai seorang Muslim.
Janganlah kita mengabaikan nikmat-nikmat yang Allah berikan, sebagaimana terdapat peringatan dalam Surah Ar Rahman. Dalam surah Ar Rahman (Surah ke-55 dalam Al-Qur'an), ayat "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" diulang sebanyak 31 kali untuk menekankan pentingnya bersyukur terhadap nikmat-nikmat yang diberikan Allah SWT. Ayat ini mengajarkan bahwa sebagai manusia, kita harus mengenali dan menghargai segala nikmat yang telah diturunkan-Nya kepada kita.
Nikmat Tuhan yang bisa kita dustakan bisa berbagai macam, seperti kesempatan hidup, kesehatan, rezeki, keluarga, dan banyak hal lainnya. Dalam konteks ini, Allah menunjukkan betapa dermawan-Nya atas kasih dan rahmat-Nya kepada hamba-Nya. Dengan berulang kali mengingatkan ayat ini, Al-Qur'an mengajarkan pentingnya bersyukur dan menghindari sikap mengabaikan nikmat-nikmat Allah.
Ayat ini juga mengingatkan kita untuk tidak menyekutukan Allah dengan hal-hal lain. Allah adalah satu-satunya yang berhak untuk disembah dan ditaati. Dengan mengingatkan nikmat-nikmat-Nya, kita diajak untuk memperoleh kesadaran atas kebaikan Allah dan untuk meningkatkan kepatuhan dan ketaatan kita kepada-Nya.
Dalam keseluruhan surah Ar Rahman, Allah juga menggambarkan banyak nikmat-Nya yang telah diciptakan untuk manusia dan alam semesta. Ayat-ayat tersebut mengingatkan kita akan kekuasaan-Nya dalam memberikan nikmat-nikmat tersebut.
Jadi, dengan mengulang ayat ini sebanyak 31 kali dalam surah Ar Rahman, Al-Qur'an mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur dan menghargai segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, serta untuk menyadari bahwa tidak ada yang bisa menandingi-Nya atau menyekutukan-Nya dalam kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya.
Pengingat diri di pagi dini hari tadi
Catatan Mas Bojreng
#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment