Menunda Haid Saat Haji atau Umroh: Boleh Nggak, Sih?
Buat para remaja putri atau ibu-ibu yang lagi bersiap untuk ibadah haji atau umroh, pasti sempat terlintas kekhawatiran soal datang bulan. Soalnya, saat haid, kita nggak bisa melakukan ibadah tertentu seperti sholat, thawaf, dan masuk ke Masjidil Haram. Nah, salah satu solusi yang sering dipakai adalah menunda haid dengan obat hormon. Tapi aman nggak sih? Dan boleh nggak menurut Islam?
Dalam pandangan Islam, penundaan haid itu dibolehkan, selama ada kebutuhan syar’i dan tidak membahayakan kesehatan. Ulama seperti Syaikh Ibnu Baz rahimahullah juga membolehkan wanita minum obat penunda haid agar bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji atau umroh secara sempurna. Syaratnya: obat yang digunakan harus aman dan penggunaannya disarankan oleh dokter, bukan asal minum sendiri.
Biasanya, obat yang digunakan adalah jenis hormon seperti norethisterone. Obat ini diminum rutin mulai sekitar 10–14 hari sebelum haid diperkirakan datang, dan diteruskan sampai ibadah selesai. Tapi, kalau kamu punya siklus haid yang tidak teratur, proses ini jadi lebih rumit. Kamu perlu konsultasi jauh-jauh hari ke dokter kandungan, supaya bisa diatur dulu siklusnya pakai pil KB kombinasi sebelum diberi obat penunda haid. Nggak bisa dadakan, karena tubuh butuh waktu buat menyesuaikan.
Tapi gimana kalau waktunya udah mepet? Misalnya kamu baru sadar harus tunda haid padahal udah tinggal hitungan hari mau berangkat. Jangan panik dulu. Dalam kasus tertentu, dokter masih bisa kasih obat penunda haid yang mulai diminum tiga hari sebelum haid diperkirakan datang, lalu diminum 2-3 kali sehari. Tapi ini cuma efektif kalau siklusmu bisa diprediksi. Kalau nggak jelas atau udah muncul tanda-tanda haid, kemungkinan besar obatnya nggak akan berhasil maksimal.
Yang penting kamu tahu juga bahwa obat-obatan hormon punya potensi efek samping seperti pusing, mual, perubahan suasana hati, jerawat, bahkan gangguan siklus haid setelah ibadah selesai. Jadi, meskipun tujuannya baik, jangan pernah minum obat ini tanpa pengawasan dokter. Tubuh tiap orang beda, dan yang cocok buat teman kamu belum tentu cocok buat kamu.
Jadi menunda haid saat haji atau umroh itu boleh secara syariat dan bisa jadi solusi praktis, tapi harus dilakukan dengan tanggung jawab dan bimbingan medis. Jangan asal ikut-ikutan, jangan asal beli obat tanpa resep.
Konsultasilah ke dokter kandungan, sampaikan tujuan kamu, dan biarkan dokter bantu atur langkah terbaik buat kamu. Ibadah tetap lancar, dan kesehatan tetap terjaga. Karena tubuh yang sehat juga bagian dari syukur dan ibadah, bukan?
Catatan Mas Bojreng
#HaidSaatUmroh #TipsHajiRemaja #KesehatanPerempuan #PenundaHaid #KonsultasiDokter #artikel #artikelkesehatan #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment