Tadi pagi membaca serangkaian berita bahwa ada anak anak seuisa SMP sedang makan makan dengan tendensi mengejek para anak anak Palestina korban genosida yang sedang berlangsung dan dilakukan oleh bangsa I$r@eL.
Entah kemanakah yang namanya empati? Adab? Seusia semuda mereka sudah melakukan hal hal seperti itu? Betapa menyedihkan sekali. Kalau hal hal seperti itu berlangsung terus menerus tanpa ada tindak lanjutnya. Bagaimanakah masa depan mereka kalau hidup tanpa mengenal namanya adab, etika atau empati?
Menanamkan adab, etika, sopan santun, empati, dan ketulusan sejak masa kecil adalah hal yang sangat penting. Bahkan, bisa dikatakan lebih penting daripada ilmu pengetahuan. Mengapa begitu? Karena nilai-nilai ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan membentuk dasar dari karakter kita. Mari kita lihat lebih dalam tentang mengapa hal-hal ini sangat penting.
1. Pembentukan Karakter Sejak Dini
Masa kecil adalah waktu di mana karakter kita mulai terbentuk. Bayangkan kita seperti tanah liat yang masih lunak dan bisa dibentuk. Orang tua dan lingkungan sekitar memainkan peran penting dalam membentuk kita menjadi pribadi yang baik. Jika sejak kecil kita diajarkan untuk bersikap sopan, menghormati orang lain, dan bertindak dengan tulus, maka kita akan tumbuh dengan kebiasaan baik ini.
2. Membangun Hubungan Sosial yang Baik
Etika dan sopan santun membantu kita untuk bisa bergaul dengan baik dengan orang lain. Misalnya, dengan selalu berkata "tolong" dan "terima kasih," kita menunjukkan rasa hormat dan menghargai orang lain. Hal ini membuat kita lebih mudah diterima di lingkungan sekitar, baik itu di sekolah, rumah, maupun di tempat lain.
3. Mengembangkan Empati dan Ketulusan
Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dengan empati, kita jadi lebih peduli dan mau membantu orang lain yang sedang kesulitan. Ketulusan, di sisi lain, membuat kita melakukan sesuatu dengan niat baik tanpa mengharapkan imbalan. Kedua nilai ini membuat kita menjadi pribadi yang baik dan disukai banyak orang.
4. Menjadi Dasar yang Kuat untuk Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan memang penting, tetapi jika kita tidak memiliki adab dan etika yang baik, ilmu tersebut bisa disalahgunakan. Misalnya, seseorang yang pintar tetapi tidak punya rasa hormat bisa menggunakan pengetahuannya untuk hal-hal yang tidak baik. Sebaliknya, dengan dasar adab dan etika yang kuat, ilmu pengetahuan bisa digunakan untuk kebaikan dan membantu banyak orang.
5. Contoh Nyata dalam Kehidupan Sehari-Hari
Belajar adab dan etika bisa dimulai dari hal-hal kecil di rumah. Misalnya, bagaimana cara kita berbicara dengan orang tua, cara kita bersikap saat bermain dengan teman, dan cara kita menyelesaikan masalah. Orang tua juga perlu memberikan contoh yang baik, karena anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat.
Dalam pandangan Islam, adab, etika, sopan santun, empati, dan ketulusan adalah nilai-nilai yang sangat penting dan fundamental. Islam menekankan pentingnya akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari dan mengajarkan bahwa memiliki ilmu pengetahuan tanpa disertai dengan adab yang baik tidaklah cukup. Berikut adalah beberapa poin tentang bagaimana Islam memandang hal-hal ini:
1. Adab dan Akhlak
Adab dan akhlak yang baik merupakan inti dari ajaran Islam. Nabi Muhammad SAW sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Ahmad). Ini menunjukkan betapa pentingnya akhlak dalam Islam. Seorang Muslim dianjurkan untuk selalu bersikap baik, sopan, dan beradab dalam setiap tindakan dan ucapannya.
2. Etika dan Sopan Santun
Etika dan sopan santun diajarkan dalam berbagai aspek kehidupan. Islam mengajarkan adab dalam berbagai situasi, seperti adab berbicara, adab makan, adab bertamu, dan sebagainya. Misalnya, dalam Al-Qur'an disebutkan, "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar).' Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka" (QS. Al-Isra: 53). Ini menekankan pentingnya berkata baik dan sopan.
3. Empati dan Ketulusan
Empati dan ketulusan juga sangat ditekankan dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan" (QS. Al-Ma'idah: 2). Selain itu, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak beriman seseorang di antara kalian sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri" (HR. Bukhari dan Muslim). Ini menunjukkan betapa pentingnya rasa empati dan ketulusan hati dalam hubungan antar sesama.
4. Ilmu dan Adab
Islam tidak memisahkan antara ilmu dan adab. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang disertai dengan adab yang baik. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memberinya pemahaman tentang agama" (HR. Bukhari dan Muslim). Pemahaman ini mencakup adab dan akhlak yang baik. Ilmu tanpa adab bisa menjadi berbahaya dan merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dalam Islam, menanamkan nilai-nilai adab, etika, sopan santun, empati, dan ketulusan sejak dini adalah sangat penting. Nilai-nilai ini tidak hanya membantu individu menjadi pribadi yang baik dan dihargai oleh orang lain, tetapi juga mendekatkan mereka kepada Allah SWT. Oleh karena itu, pendidikan tentang akhlak dan adab harus menjadi bagian integral dari pendidikan anak-anak, selain pendidikan tentang ilmu pengetahuan.
Menanamkan nilai-nilai adab, etika, sopan santun, empati, dan ketulusan sejak kecil adalah investasi yang sangat berharga. Nilai-nilai ini membantu kita menjadi pribadi yang baik, dihargai oleh orang lain, dan bisa menggunakan ilmu pengetahuan untuk hal-hal yang positif. Jadi, mari kita mulai menanamkan nilai-nilai ini sejak dini, agar kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik dan berguna bagi masyarakat.
Ya sudah saya lanjut baca buku keren ini
Pengingat diri sore hari ini
Catatan Mas Bojreng
#IslamDanAdab #EtikaIslam #AkhlakMulia #EmpatiDanKetulusan #IlmuDanAkhlak #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment