Beberapa kali melihat orang melakukan pekerjaannya seakan akan hanya karena "kewajiban" tidak ada passion nya... karena terpaksa dan terjebak dalam rutinitas.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada berbagai jenis pekerjaan, mulai dari yang ringan hingga yang membutuhkan banyak tenaga dan pikiran. Namun, apapun bentuk pekerjaannya, ada satu nilai yang sangat penting untuk selalu kita pegang: melakukan semua pekerjaan dengan keikhlasan, kejujuran, dan senantiasa niat karena Allah SWT, serta dilakukan dengan senyum.
Ketika kita melaksanakan pekerjaan dengan ikhlas, artinya kita melakukan pekerjaan tersebut tanpa merasa terpaksa atau hanya mencari pujian dari orang lain. Ikhlas membawa kita pada pemahaman bahwa setiap apa yang kita kerjakan adalah bagian dari ibadah dan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, ketika kita ikhlas, hati kita akan merasa lebih tenang dan pekerjaan yang kita lakukan pun akan terasa lebih ringan karena kita tahu tujuan akhir dari usaha kita adalah untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Menjalankan pekerjaan dengan jujur juga sama pentingnya. Kejujuran adalah salah satu pilar utama dalam Islam dan kehidupan sosial pada umumnya. Dengan bekerja secara jujur, kita tidak hanya menunjukkan integritas diri, tetapi juga membina kepercayaan dari orang lain. Kejujuran dalam pekerjaan mencakup banyak aspek, mulai dari tidak curang dalam melakukan tugas, tidak memanipulasi data atau informasi, hingga berbicara apa adanya tanpa berlebihan.
Selanjutnya, lakukanlah pekerjaan dengan apa adanya. Ini berarti bahwa kita harus menerima setiap tugas yang kita pegang dengan hati terbuka, tanpa perlu mengeluh atau merasa bahwa pekerjaan itu di bawah kapasitas kita. Setiap tugas, besar atau kecil, memiliki nilai dan keutamaan tersendiri jika dilakukan dengan cara yang benar dan hati yang tulus.
Salah satu cara untuk membantu kita melaksanakan setiap pekerjaan dengan hati yang lebih ringan adalah dengan selalu menghadirkannya dengan senyuman. Senyuman bukan hanya meningkatkan mood kita sendiri, tetapi juga bisa membawa pengaruh positif bagi orang-orang di sekitar kita. Pekerjaan yang dilakukan dengan senyum akan menunjukkan antusiasme kita dan juga cenderung membuat orang lain yang bekerja sama dengan kita merasa nyaman dan bahagia.
Melakukan pekerjaan dengan rasa terpaksa dan penuh keluhan sering kali menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan dalam diri kita. Pekerjaan yang dilakukan dengan kondisi demikian tidak hanya berpotensi memberikan hasil yang kurang optimal, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kebahagiaan kita. Sebaliknya, menghadapi setiap tugas dengan sikap penerimaan dan kesyukuran akan membawa dampak yang jauh lebih positif, baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitar kita.
Jangan Mengeluh, Tetap Positif
Mengeluh mungkin adalah reaksi alami manusia terhadap situasi yang tidak menyenangkan atau menantang. Namun, kebiasaan mengeluh dapat menjadi penghalang dalam pencapaian kinerja dan kepuasan dalam bekerja. Setiap kali kita mengeluh, sebenarnya kita sedang mengalihkan energi kita dari melakukan yang terbaik menjadi meneruskan siklus negativitas yang tidak berujung. Sebagai gantinya, cobalah untuk mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi atau setidaknya menerima situasi tersebut dengan hati yang lebih terbuka.
Melihat ke Bawah, Bukan Hanya ke Atas
Seringkali, manusia terjebak dalam perbandingan sosial yang tidak sehat dengan selalu melihat kepada mereka yang posisinya lebih tinggi atau lebih berhasil. Sikap ini bisa memicu rasa iri dan tidak puas dengan apa yang telah dimiliki. Dengan melihat ke bawah, kita akan lebih mudah menemukan alasan untuk bersyukur. Ada banyak orang yang mungkin berada dalam kondisi yang jauh lebih sulit dari kita. Ini tidak berarti menyepelekan aspirasi atau berhenti berusaha untuk maju, tetapi lebih kepada menghargai apa yang sudah dicapai dan memahami bahwa setiap orang memiliki perjalanan dan tantangan pribadinya.
Bersyukur dalam Setiap Situasi
Bersyukur adalah kunci untuk mendapatkan kebahagiaan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk pekerjaan. Ketika kita bersyukur, kita secara aktif mengakui setiap hal baik, besar maupun kecil, yang terjadi dalam hari kita. Ini membantu kita untuk melihat bahwa, meskipun ada kesulitan, ada juga banyak kebaikan yang mendampingi kita. Bersyukur membantu kita untuk memelihara sikap positif dan terbuka terhadap peluang yang mungkin datang.
Seperti yang diajarkan dalam kebanyakan tradisi spiritual dan keyakinan, termasuk dalam Islam, kerjakan pekerjaan kita dengan hati yang penuh syukur karena inilah yang menentukan nilai sebuah amal. Hati yang bersyukur adalah hati yang penuh dengan kebahagiaan, dan pekerjaan yang dilakukan dengan hati seperti ini tidak hanya memberikan hasil yang baik tetapi juga membawa perasaan puas dan damai.
Ingat, setiap pekerjaan yang kita lakukan, tidak peduli seberapa kecil atau besar, memiliki potensi untuk membawa perubahan yang baik, tidak hanya dalam hidup kita tetapi juga dalam kehidupan orang lain. Jadi, lakukanlah dengan sikap yang positif, penuh keikhlasan dan kesyukuran.
Dalam pandangan Islam, rezeki, termasuk kesempatan kerja dan kekayaan, sudah ditentukan oleh Allah SWT dan setiap orang telah dijamin rezekinya masing-masing. Allah berfirman dalam Al-Qur'an (Surah Al-Isra, ayat 30):
"Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan juga yang Dia sempitkan. Sungguh, Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya."
Firman ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap aspek kehidupan, termasuk rezeki, adalah sesuatu yang telah diatur oleh Allah SWT dan tidak ada yang dapat mengubahnya. Ini membawa pemahaman bahwa rezeki setiap orang unik dan telah ditakdirkan, sehingga tidak perlu merasa iri dengan apa yang telah diberikan kepada orang lain.
Menghindari Iri Hati
Iri hati merupakan perasaan ingin memiliki apa yang dimiliki orang lain, seringkali disertai dengan keinginan agar orang tersebut kehilangan nikmat tersebut; hal ini sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda:
Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripadamu, dan jangan melihat kepada yang lebih tinggi, supaya kamu tidak menganggap enteng nikmat Allah terhadapmu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sabda ini mengajarkan kepada kita untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki dan menghindari perbandingan dengan orang lain yang mungkin memiliki lebih. Hal ini dapat membantu menjaga hati kita agar tetap bersih dari perasaan iri yang dapat merusak hari kita dan hubungan dengan orang lain.
Bersabar dan Berikhtiar
Dalam Islam, seseorang diingatkan untuk selalu berikhtiar—berusaha dengan sekuat tenaga—serta bersabar dalam menghadapi apa yang Allah SWT tentukan. Berikhtiar dan bersabar adalah kunci untuk mencapai keberhasilan, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an (Surah Ar-Ra'd, ayat 11):
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri."
Ayat ini mengingatkan kita bahwa ketika kita ingin perubahan dalam kehidupan, termasuk perbaikan dalam rezeki, kita harus berinisiatif untuk melakukan perubahan pada diri sendiri dan perilaku kita.
Kesimpulannya, dari perspektif Islam, rezeki seseorang telah diatur oleh Allah SWT dan merupakan sebuah ujian untuk melihat bagaimana kita bersyukur, berikhtiar, dan bersabar dalam segala kondisi. Menghindari rasa iri dan selalu bersyukur adalah cara kita untuk memperlihatkan keimanan dan ketundukan kita kepada kehendak-Nya.
Kembalikan saja ke niat awal.... niat paling awal bahkan mungkin niat saat sebelum lahir.
Terakhir, menghubungkan niat dalam bekerja hanya karena Allah SWT, Lillahi Ta'ala. Ini yang menjadikan setiap jerih payah kita memiliki nilai ibadah. Sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkan, bahwa tindakan apa saja akan tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Oleh karena itu, hadirlah dalam setiap tindakan dengan niat yang tulus untuk berkontribusi dan beribadah melalui pekerjaan kita.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan—baik di rumah, di tempat kerja, dalam aktivitas sosial maupun ketika sendirian—bukan hanya hasil kerja kita yang akan baik, tetapi juga akan membawa dampak positif pada kesehatan mental dan kebahagiaan kita. Jangan lupa bahwa Allah SWT selalu memperhatikan setiap usaha dan niat baik kita, dan inilah yang menjadikan setiap pekerjaan tidak hanya sebatas tugas, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
So just do it, and do it right with good intention Lillahi ta'ala and nothing else.
Catatan dan pengingat diri Mas Bojreng
Eh serbet sudah semampir di bahu, pencitraan dong? Bukan... ini memang batur srimulatan.
#kerja #ikhlas #lillahitaala #niat #work #works #intention #passion #passione #passionate #senyum #smile #motivation #motivational #motivationalquotes #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment