Entah kenapa sering saya melihat sedemikian senangnya seseorang terhadap "pujian" dari seseorang atau sekelompok orang.
Melihat seseorang begitu senang saat mendengar pujian terhadap dirinya, terlepas dari apakah pujian tersebut berlebihan atau tidak tulus, bisa memberi kita pandangan menarik dari sudut psikologi dan mengungkapkan beberapa bahaya yang terkait.
Dari sudut pandang psikologi, reaksi seseorang terhadap pujian dapat terkait dengan konsep self-esteem atau harga diri. Individu dengan self-esteem yang rendah mungkin cenderung sangat mengandalkan pujian dari orang lain untuk merasa dihargai. Ketika mereka menerima pujian, hal itu dapat memberi mereka dorongan positif dan meningkatkan persepsi positif terhadap diri mereka sendiri. Ini dapat menjadi cara dalam mendukung dan meningkatkan self-esteem yang rapuh.
Namun, terlalu tergantung pada pujian dari luar juga dapat menciptakan ketergantungan emosional yang tidak sehat. Jika seseorang mulai menyamakan nilai atau harga dirinya dengan seberapa sering ia dipuji, itu bisa menjadi masalah. Ketergantungan pada pujian dari orang lain juga bisa membuat seseorang rentan terhadap perubahan suasana hati yang tajam dan pengaruh negatif saat pujian tidak sebanyak yang diharapkan.
Dari sisi bahaya, ketergantungan berlebihan pada pujian luar dapat mengarah pada kurangnya self-validation internal. Artinya, individu mungkin kehilangan kemampuan untuk mengakui dan menghargai prestasi atau kualitas mereka sendiri tanpa perlu validasi dari orang lain. Kebergantungan eksternal yang kuat juga dapat menjadi hambatan dalam pengembangan kemampuan untuk bertahan dan bangkit dari kegagalan.
Selain itu, jika pujian yang diterima tidak tulus, seseorang bisa terjebak dalam ilusi palsu tentang dirinya sendiri. Ini bisa membuatnya sulit menerima kritik konstruktif dan berkembang karena mereka lebih fokus pada mencari validasi positif dari luar tanpa mengevaluasi kembali diri mereka sendiri secara kritis.
Seakan akan orang tersebut benar benar membutuhkan pujian atau dinilai dari orang lain.
Apakah karena kepercayaan diri yang rendah? Ataukah ada hal yang lain?
Orang yang sangat membutuhkan penilaian dari orang lain atas pekerjaan yang dilakukan mungkin cenderung mencari pengakuan dan penghargaan dari lingkungannya. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebutuhan akan validasi, rasa percaya diri yang rendah, atau ingin merasa diakui oleh orang lain.
Namun, memang benar bahwa seharusnya penilaian dari Allah SWT jauh lebih penting dibandingkan penilaian dari manusia. Dalam Islam, tindakan dan niat seseorang lebih diutamakan daripada sekadar penilaian dari sesama manusia. Karena hanya Allah yang menyaksikan setiap tindakan dan niat kita, serta hanya Allah yang berhak menilai sepenuhnya segala perbuatan kita.
Dalam hadis Nabi dijelaskan bahwa seseorang akan dicintai oleh Allah subhanahu wata'ala jika mengerjakan sesuatu dengan penuh ketekunan, optimal dan mempersembahkan karya yang terbaik.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي)
Artinya:
Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”.
Dengan menjaga niat kita ikhlas dan tulus, serta selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam segala hal sebagai bentuk ibadah kepada Allah, kita dapat meraih kepuasan dan penerimaan sejati, yang tidak tergantung pada pandangan orang lain. Jadi, memang lebih baik fokus pada penilaian Allah SWT daripada terlalu memikirkan penilaian dari sesama manusia.
Jadi, meskipun reaksi positif terhadap pujian bisa menjadi hal yang alami, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara menghargai apresiasi dari luar dan membina kepercayaan diri yang kokoh dari dalam. Penguatan self-esteem internal, self-awareness yang sehat, dan kemampuan untuk menerima kritik adalah kunci untuk pertumbuhan dan kesehatan mental yang berkelanjutan.
Mari kita selalu berusaha dan berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala, semoga kita dipermudah oleh Allah subhanahu wata'ala dalam beribadah, bekerja dan meningkatkan etos kerja kita dengan balutan ikhlas lillahi ta’ala.
Matur nuwun sudah diingatkan di siang hari ini eyang guru.
Catatan Mas Bojreng
#pujian #praise #work #kerja #niat #intention
#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment