Melakukan pekerjaan rumah tangga? Siapa takut..saya gak jaim dan gak gengsi kok..
Peran Suami dalam Pekerjaan Rumah Tangga: Melawan Gengsi demi Keseimbangan dan Kepuasan Bersama
Dalam iklim sosial yang modern, di mana peran gender terus berkembang, peran suami dalam pekerjaan rumah tangga menjadi topik yang semakin relevan. Di banyak budaya, termasuk di Indonesia, masih sering terlihat adanya pembagian peran klasik, di mana suami berperan sebagai pencari nafkah utama, sementara istri mengurus rumah dan keluarga. Meskipun demikian, perspektif ini mulai bergeser dan kebutuhan akan kontribusi yang lebih seimbang dalam pekerjaan rumah tangga menjadi semakin diakui.
Pentingnya keterlibatan suami dalam pekerjaan rumah tangga sebenarnya bukan sekadar isu sosial kekinian, tetapi juga terkait erat dengan pandangan agama Islam yang menekankan keseimbangan dan keadilan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam rumah tangga.
Peran Suami dalam Perspektif Islam
Dalam Islam, pernikahan adalah kemitraan antara suami dan istri. Keseimbangan dan kerja sama menjadi kunci untuk mencapai keharmonisan. Peran suami tidak hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pemimpin yang bijaksana, penyayang, dan pendukung bagi anggota keluarga lainnya. Meskipun nafkah material biasanya menjadi tanggung jawab suami, Islam mengajarkan bahwa kedua belah pihak memiliki tanggung jawab yang setara dalam menciptakan rumah tangga yang bahagia dan sejahtera.
Hadits dan Keteladanan dari Rasulullah
Hadits-hadits dari Nabi Muhammad SAW memberikan panduan yang jelas mengenai hal ini. Diceritakan bahwa Rasulullah sendiri turut melakukan pekerjaan rumah tangga. Aisyah RA, istrinya, pernah berkata bahwa di rumah, Nabi Muhammad melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga. Beliau menjahit pakaiannya sendiri, memperbaiki alas kaki, dan bahkan membantu dalam pekerjaan rumah. Keteladanan ini menjadi dasar yang kuat bagi muslim untuk melibatkan diri dalam pekerjaan rumah tangga tanpa rasa gengsi.
Tanggung Jawab dan Cinta
Dalam rumah tangga, cinta dan tanggung jawab berjalan beriringan. Seorang suami yang proaktif dalam membantu pekerjaan rumah tangga tidak hanya menunjukkan kesetaraan tapi juga ekspresi cinta dan kepedulian kepada anggota keluarga lainnya. Setiap tugas yang dilakukan, baik menyapu, mencuci, atau mengasuh anak, adalah manifestasi nyata dari kepedulian dan tanggung jawab tersebut.
Melawan Gengsi
Gengsi sering kali menjadi kendala bagi seorang suami untuk turut serta dalam pekerjaan rumah. Pandangan tradisional tentang kejantanan sering kali dikaitkan dengan tidak melakukan pekerjaan yang dianggap sebagai wilayah perempuan. Namun, pemahaman seperti ini perlu dilawan. Justru dengan terlibatnya suami dalam berbagai pekerjaan dalam rumah, hal ini menunjukkan kemampuan untuk melewati batasan gender yang kaku dan bekerja sama demi kebaikan bersama.
Komunikasi dan Kesepakatan Bersama
Komunikasi merupakan kunci utama dalam membahas distribusi tugas di rumah tangga. Suami dan istri perlu duduk bersama, berdiskusi untuk mencapai kesepakatan, dan memahami kekuatan serta keterbatasan masing-masing dalam mengatur rumah tangga. Musyawarah ini ada dalam ajaran Islam dan merupakah fondasi untuk mencapai kesepakatan yang adil dan berimbang.
Peran suami dalam pekerjaan rumah tangga adalah manifestasi dari prinsip-prinsip Islam mengenai keadilan, keseimbangan, dan kesetaraan. Melalui pembagian pekerjaan rumah tangga, suami menunjukkan tanggung jawab, cinta, dan dukungan pada istrinya, dan secara tidak langsung menyampaikan pesan bahwa tidak ada ruang bagi gengsi dalam kemitraan yang sehat dan penuh kasih sayang ini. Sudah saatnya gagasan lama tentang peran gender disingkirkan dan pandangan yang lebih inklusif dan seimbang diadopsi dalam struktur rumah tangga kita.
Bahagia sekali buat saya mengerjakan bersama sama pekerjaan di rumah ini... ya tapi ini saya lho yaaaaa.....
Pengingat diri dan catatan Mas Bojreng di malam hari ini...
Eh ada serbetnya di pundak... bisa pencitraan juga ini hahaha
#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment