Friday, April 4, 2025

Senja di Ujung Waktu


Seiring fajar yang kian meredup,

Usia hanyalah jejak yang luruh,
Hari berganti, waktu menyusup,
Hingga ruh kembali bersimpuh.

Apa guna riuh perayaan,
Jika tiap detik kian berkurang?
Sedang amal masih terabaikan,
Sedang dosa terus bertumbang.

Langkah tak tahu kapan terhenti,
Adakah cukup bekal tersimpan?
Ataukah hati masih terhijabi,
Oleh dunia yang fana dan lekang?

Bersujudlah sebelum terjatuh,
Sebelum napas terhenti pasrah,
Karena dunia hanya sebentang peluh,
Yang hilang tersapu panggilan Allah.

Maka genggam sisa usia ini,
Dengan taubat dan sujud yang dalam,
Agar saat maut menjemput diri,
Kita pulang dalam cahaya salam.

Perenungan Mas Bojreng

#LifeIsShort #PrepareForTheHereafter #TimeIsFleeting #ReturnToAllah #EmbraceFaith
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

No comments:

Post a Comment

Dan itu… sudah cukup.

Pernah nggak, suatu pagi bangun dan rasanya dunia sudah “jalan duluan”? Baru melek setengah, masih nyari arah, eh tangan otomatis ngecek po...