Ketika menunggu pasien disiapkan untuk operasi tadi malam, saya bertelepon dengan salah satu sahabat saya yang sedang menambah ilmu di NTT salah satu bahan obrolan adalah mengenai rukun agawe santosa crah agawe bubrah. Dan karena tidak bisa langsung tidur jadi malah mempunyai ide untuk bahan tulisan, saya akan mencoba menuliskan apa yang saya pikirkan dan rasakan tadi malam.
Kerukunan adalah salah satu pilar utama dalam Islam yang harus dijaga oleh setiap Muslim. Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga kerukunan dan silaturahmi adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Salah satu pepatah Jawa yang sangat relevan dengan konsep ini adalah "rukun agawe santosa, crah agawe bubrah," yang berarti kerukunan membawa kekuatan, sedangkan perselisihan membawa kehancuran. Dalam Islam, menjaga kerukunan dan mengesampingkan ego pribadi sangat ditekankan, baik dalam hubungan antar individu maupun dalam komunitas yang lebih besar.
Teladan Nabi Muhammad SAW dalam Menjaga Kerukunan
Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama dalam hal menjaga kerukunan dan silaturahmi. Sepanjang hidupnya, Nabi Muhammad SAW selalu menekankan pentingnya hubungan baik antara sesama Muslim maupun dengan non-Muslim. Beliau selalu menunjukkan sikap yang penuh kasih sayang, kelembutan, dan kesabaran dalam berinteraksi dengan orang lain, bahkan kepada mereka yang memusuhinya.
Salah satu contoh nyata dari kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah ketika beliau berhasil menyatukan suku-suku yang bertikai di Madinah melalui Piagam Madinah. Piagam ini adalah sebuah perjanjian yang menjamin hak-hak semua penduduk Madinah, baik Muslim maupun non-Muslim, untuk hidup berdampingan dengan damai. Melalui Piagam Madinah, Nabi Muhammad SAW berhasil menciptakan masyarakat yang harmonis, di mana semua pihak merasa dihargai dan dilindungi.
Menjaga Silaturahmi
Silaturahmi atau hubungan kekeluargaan adalah bagian penting dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa: 1)
Nabi Muhammad SAW juga bersabda, "Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim).
Contoh nyata dari kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah bagaimana beliau selalu menjalin hubungan baik dengan keluarganya dan sahabat-sahabatnya. Beliau selalu mengunjungi mereka, memberi bantuan ketika mereka membutuhkan, dan selalu menjaga komunikasi yang baik. Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya memaafkan dan meminta maaf untuk menjaga silaturahmi tetap baik.
Mengesampingkan Ego Pribadi
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali ego pribadi menjadi penghalang dalam menjaga kerukunan dan silaturahmi. Islam mengajarkan untuk mengesampingkan ego dan selalu berusaha untuk mendahulukan kepentingan bersama. Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan untuk bersikap rendah hati dan tidak mementingkan diri sendiri.
Salah satu kisah yang menggambarkan hal ini adalah ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya sedang menggali parit dalam Perang Khandaq. Ketika itu, para sahabat bekerja keras tanpa mengenal lelah, dan Nabi Muhammad SAW tidak hanya memerintah, tetapi juga ikut bekerja bersama mereka. Beliau tidak merasa lebih tinggi atau lebih penting dari yang lain, dan hal ini membuat para sahabat merasa dihargai dan termotivasi.
Teladan Khulafaur Rasyidin
Para Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, juga memberikan teladan yang luar biasa dalam menjaga kerukunan dan silaturahmi. Mereka selalu mencontohkan bagaimana seorang pemimpin harus bersikap adil, bijaksana, dan selalu mengutamakan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi.
Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq dikenal sebagai pribadi yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, beliau berhasil mempersatukan kembali umat Islam yang sempat goyah. Abu Bakar selalu menunjukkan sikap rendah hati dan tidak pernah mementingkan dirinya sendiri. Salah satu contoh adalah ketika beliau tetap memelihara hubungan baik dengan keluarga Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, meskipun berbeda pandangan dalam beberapa hal.
Umar bin Khattab
Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang tegas namun adil. Beliau selalu mengutamakan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi. Umar sangat memperhatikan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyatnya. Salah satu kisah terkenal adalah ketika beliau berjalan di malam hari untuk memastikan tidak ada rakyatnya yang kelaparan atau kesulitan. Umar selalu menjaga hubungan baik dengan semua pihak dan tidak segan meminta maaf jika melakukan kesalahan.
Utsman bin Affan
Utsman bin Affan dikenal sebagai pribadi yang dermawan dan selalu menjaga kerukunan. Ketika terjadi kekurangan air di Madinah, Utsman membeli sumur milik seorang Yahudi dan mewakafkannya untuk kepentingan umat. Beliau selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan semua kalangan, baik Muslim maupun non-Muslim. Kedermawanan dan sikap rendah hati Utsman membuatnya sangat dihormati oleh masyarakat.
Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib adalah contoh teladan dalam hal kebijaksanaan dan keberanian. Beliau selalu menekankan pentingnya keadilan dan persamaan hak. Ali selalu berusaha menjaga kerukunan di tengah berbagai perbedaan pendapat yang ada di masyarakat. Salah satu contoh adalah ketika beliau berhasil menyelesaikan perselisihan antara dua suku yang bertikai dengan bijaksana. Ali selalu mengutamakan kepentingan umat dan menjaga hubungan baik dengan semua pihak.
Menjaga Kerukunan dalam Kehidupan Sehari-hari
Menjaga kerukunan dan silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan usaha yang kontinu dan kesadaran diri yang tinggi. Beberapa langkah praktis yang bisa kita lakukan antara lain:
• Meminta Maaf dan Memaafkan: Jangan ragu untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan dan berbesar hati untuk memaafkan kesalahan orang lain.
• Berkomunikasi dengan Baik: Selalu menjaga komunikasi yang baik dan terbuka dengan orang lain. Hindari gosip dan fitnah yang dapat merusak hubungan.
• Bersikap Rendah Hati: Jangan merasa lebih baik atau lebih penting dari orang lain. Sikap rendah hati akan membuat kita lebih mudah diterima dan dihormati oleh orang lain.
• Menjaga Komitmen dan Janji: Selalu berusaha untuk menepati janji dan komitmen yang telah dibuat. Hal ini akan membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan.
• Bersedekah dan Membantu Sesama: Selalu berusaha untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Bersedekah tidak hanya memberikan manfaat materi, tetapi juga mempererat hubungan sosial.
Menjaga kerukunan dan silaturahmi adalah kewajiban setiap Muslim. Dengan mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW dan para Khulafaur Rasyidin, kita dapat menciptakan masyarakat yang damai, harmonis, dan penuh kasih sayang. "Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah" adalah pepatah yang harus selalu kita ingat dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita tidak hanya akan mendapatkan kedamaian di dunia, tetapi juga keberkahan di akhirat.
Menjaga kerukunan dan silaturahmi bukanlah sekadar kewajiban agama, melainkan juga investasi bagi kedamaian dan keharmonisan hidup kita. Dengan meneladani Nabi Muhammad SAW dan para Khulafaur Rasyidin, kita dapat mengatasi ego pribadi dan mengutamakan kepentingan bersama. Sikap rendah hati, keadilan, dan kasih sayang yang mereka contohkan seharusnya menjadi pedoman bagi kita dalam berinteraksi dengan sesama. Ingatlah bahwa kerukunan membawa kekuatan, sedangkan perselisihan hanya akan membawa kehancuran. Oleh karena itu, mari kita selalu berusaha untuk memelihara hubungan baik dengan orang lain, mengutamakan perdamaian, dan membangun komunitas yang harmonis.
Dengan mempraktikkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga meraih keberkahan dan ridha Allah SWT. Jangan biarkan ego dan kepentingan pribadi menghalangi kita untuk berbuat baik dan menjaga silaturahmi. Mari kita terus berusaha menjadi pribadi yang pemaaf, dermawan, dan rendah hati, serta selalu berupaya untuk menyebarkan kedamaian dan kasih sayang di mana pun kita berada. Semoga kita semua mampu menjalani hidup yang penuh berkah dengan mengikuti jejak mulia Nabi Muhammad SAW dan para Khulafaur Rasyidin.
Catatan dan pengingat diri Mas Bojreng
#Unity #Harmony #IslamicTeachings #ProphetMuhammad #RighteousCaliphs #Peace #Humility #Brotherhood #Forgiveness #Community #Respect #Selflessness #Silaturahmi #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment