Wednesday, July 24, 2024

"Mencari Ridho Ilahi: Ikhlas dalam Setiap Langkah Kehidupan"

Beberapa kali saya membaca tulisan beberapa orang, bahkan termasuk orang yang sangat saya hormati. Bagaimana isinya adalah merasa "tidak dihargai" atas kerjanya selama ini. Bahkan akhirnya terlihat sebagai sosok yang "baperan".


Untuk mengingatkan diri saya sebenarnya tulisan ini untuk tidak berharap selalu pada sosok manusia, biarlah saya menjadi diri sendiri dengan bagaimana saya bekerja dan menjalani kehidupan saya.


Carilah Ridho Allah Bukan Ridho Manusia: Bekerja dengan Ikhlas dalam Islam

Islam adalah agama yang menekankan pentingnya ketulusan dan keikhlasan dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu prinsip utama dalam Islam adalah mencari ridho Allah daripada ridho manusia. Ini berarti seorang Muslim harus berusaha keras dalam segala hal yang dilakukannya dengan tujuan untuk mendapatkan ridho Allah, bukan pujian atau penghargaan dari manusia. Prinsip ini sangat relevan dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, di mana sering kali kita tergoda untuk mencari pengakuan dari orang lain.

Konsep Ikhlas dalam Islam

Ikhlas adalah istilah dalam Islam yang berarti melakukan sesuatu semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah. Dalam Al-Quran, Allah berfirman:

"Dan mereka tidak diperintah, kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama..." (QS. Al-Bayyinah: 5)

Ayat ini menekankan bahwa segala amal ibadah dan pekerjaan harus dilakukan dengan niat yang tulus hanya untuk Allah. Ikhlas adalah pondasi dari setiap amal perbuatan yang diterima di sisi Allah. Tanpa ikhlas, amal perbuatan kita tidak akan memiliki nilai di hadapan-Nya.

Mencari Ridho Allah dalam Bekerja

Dalam dunia kerja, prinsip ikhlas sangat penting. Seorang Muslim seharusnya bekerja dengan penuh dedikasi dan kejujuran, bukan untuk mendapatkan pujian dari atasan atau rekan kerja, tetapi untuk mendapatkan ridho Allah. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah menyukai seseorang dari kalian yang apabila melakukan suatu pekerjaan, dia melakukannya dengan itqan (profesional dan sempurna)." (HR. Thabrani)

Hadis ini menunjukkan bahwa bekerja dengan profesionalisme dan kesungguhan adalah bentuk ibadah yang dicintai Allah. Seorang Muslim harus berusaha melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin, terlepas dari apakah ia mendapatkan pengakuan atau tidak dari manusia.

Menghindari Mengeluh dan Baper

Mengeluh dan bersikap baper (bawa perasaan) adalah sifat yang dapat merusak niat ikhlas dalam bekerja. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam menghadapi berbagai kesulitan tanpa mengeluh. Dalam sejarah hidupnya, beliau mengalami banyak cobaan dan rintangan, tetapi tetap sabar dan ikhlas.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Semua urusannya adalah kebaikan baginya. Dan hal itu tidak dimiliki oleh seorang pun kecuali oleh seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu kebaikan baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu kebaikan baginya." (HR. Muslim)

Hadis ini mengajarkan kita untuk bersikap positif dalam setiap keadaan. Mengeluh hanya akan mengurangi nilai amal kita di hadapan Allah. Sebaliknya, kita harus bersabar dan menerima setiap keadaan sebagai ujian dari Allah.

Tidak Membutuhkan Pujian atau Penghargaan

Seorang Muslim yang ikhlas tidak membutuhkan pujian atau penghargaan dari manusia. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menjauhkan diri dari sifat riya' (pamer) yang dapat merusak amal kita. Beliau bersabda:

"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’." (HR. Ahmad)

Riya' adalah melakukan sesuatu dengan tujuan agar dilihat dan dipuji oleh orang lain. Seorang Muslim harus selalu memperbaiki niatnya dan memastikan bahwa setiap perbuatan yang dilakukannya adalah murni untuk Allah.

Contoh dalam Kehidupan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam hal ikhlas dan bekerja tanpa mengharapkan pujian. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah ketika beliau dan para sahabatnya membangun Masjid Nabawi. Rasulullah SAW turut serta dalam pekerjaan fisik bersama para sahabat, tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan. Beliau menunjukkan bahwa pemimpin pun harus bekerja keras dan ikhlas tanpa mengeluh.

Contoh lain adalah ketika Rasulullah SAW mengalami berbagai perlakuan buruk dari kaum Quraisy. Meskipun demikian, beliau tetap sabar dan tidak pernah mengeluh. Beliau tetap berdakwah dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah.

Mencari ridho Allah adalah tujuan utama seorang Muslim dalam segala perbuatannya. Bekerja dengan ikhlas, tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan dari manusia, adalah prinsip penting dalam Islam. Rasulullah SAW telah memberikan contoh terbaik dalam hal ini melalui sikap dan perbuatannya. Sebagai umatnya, kita harus meneladani beliau dengan selalu memperbaiki niat, bekerja keras, dan menghadapi segala keadaan dengan sabar dan ikhlas. Dengan demikian, kita dapat meraih ridho Allah dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sebagai penutup untuk tulisan saya ini, supaya memotivasi dan sebagai pengingat terhadap diri saya sendiri.
Sebagai Muslim, kita harus senantiasa mengingat bahwa segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini adalah ujian untuk meraih ridho Allah. Jangan pernah berharap pada manusia karena pujian dan penghargaan mereka bersifat sementara dan tidak abadi. Sebaliknya, berusahalah untuk selalu mengharapkan ridho Allah yang kekal. Ketika kita bekerja dengan niat yang tulus dan ikhlas, setiap usaha kita akan diberkahi dan dicatat sebagai amal kebaikan di sisi Allah. Ingatlah bahwa Allah Maha Mengetahui setiap usaha dan perjuangan kita, dan Dia tidak akan pernah membiarkan amal baik kita sia-sia.

Marilah kita memperbaiki niat dan fokus kita dalam setiap perbuatan, dengan mengingat bahwa tujuan utama kita adalah mendapatkan ridho Allah. Ketika kita menghadapi kesulitan atau tidak mendapatkan pengakuan dari manusia, jadikanlah hal itu sebagai penguat iman dan ketulusan kita. Hindari mengeluh dan jangan baperan saat keadaan tidak sesuai harapan. Allah berfirman dalam Al-Quran: "Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahfi: 110). Dengan demikian, kita akan senantiasa termotivasi untuk berbuat baik dan ikhlas dalam setiap aspek kehidupan kita. Jangan lupa untuk selalu bersyukur, karena dengan bersyukur hati kita akan menjadi lebih tenang dan penuh dengan kebahagiaan yang sejati.


Catatan dan pengingat diri Mas Bojreng

#SeekAllahsApproval #WorkWithSincerity #NoHumanPraise #IslamicWorkEthic #ProphetMuhammadExample #AvoidComplaints #StayPositive #NoRiya #PureIntention #IslamicPrinciples #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng 

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...