Monday, July 22, 2024

Menilai diri terlalu tinggi?

Sambil membikin kopi perlahan lahan, saya merenungkan kejadian kejadian yang saya alami, lihat dan rasakan minggu minggu ini

Sombong dan angkuh sering kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di lingkungan kerja, pertemanan, atau bahkan dalam keluarga. Melihat orang yang selalu merasa dirinya lebih baik dari orang lain, seringkali membuat kita merasa tidak nyaman. Padahal, sifat sombong dan angkuh bukanlah hal yang patut dibanggakan. Sebaliknya, sifat ini justru menjauhkan kita dari rasa syukur dan menghargai sesama.


Penting bagi kita untuk selalu berkaca dan introspeksi diri. Menilai diri sendiri dengan terlalu tinggi hanya akan membuat kita meremehkan orang lain dan menutup mata terhadap kelemahan kita sendiri. Saya mencoba menuliskan hal ini, mari kita renungkan bersama, bagaimana sifat sombong dan angkuh dapat merusak hubungan kita dengan orang lain dan bagaimana Islam mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.


Sifat sombong, angkuh, dan menilai diri sendiri terlalu tinggi adalah sifat yang sangat tidak disukai dalam Islam. Ketiga sifat ini seringkali muncul karena kurangnya introspeksi dan rendahnya kesadaran diri. Mereka yang memiliki sifat-sifat ini cenderung memandang rendah orang lain dan menganggap dirinya lebih baik dalam segala hal. Padahal, Islam sangat menekankan pentingnya kerendahan hati dan introspeksi diri untuk mencapai kedamaian dan keharmonisan dalam hidup.

Sombong dan Angkuh dalam Perspektif Islam

Sombong dan angkuh adalah sifat yang sangat dikecam dalam ajaran Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berulang kali mengingatkan umat-Nya untuk menjauhi sifat-sifat ini. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini terdapat dalam Surah Luqman ayat 18:

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Luqman: 18)

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa kesombongan dan keangkuhan tidak disukai oleh Allah SWT. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian Allah, dan oleh karena itu, kita harus senantiasa bersyukur dan tidak merasa lebih baik daripada orang lain.

Akibat Sifat Sombong dan Angkuh

Sifat sombong dan angkuh dapat membawa berbagai dampak negatif dalam kehidupan seseorang. Pertama, sifat ini dapat merusak hubungan sosial. Orang yang sombong dan angkuh cenderung dijauhi oleh teman-temannya karena mereka merasa tidak nyaman berinteraksi dengan orang yang selalu merasa lebih baik. Kedua, sifat ini dapat menghalangi seseorang untuk berkembang. Ketika seseorang merasa dirinya sudah sangat baik, dia akan sulit menerima kritik dan masukan dari orang lain. Hal ini akan membuatnya sulit untuk belajar dan berkembang.

Menilai Diri Sendiri Terlalu Tinggi

Menilai diri sendiri terlalu tinggi adalah bentuk lain dari kesombongan. Seseorang yang menilai dirinya terlalu tinggi seringkali merasa bahwa dia lebih pintar, lebih baik, atau lebih sukses daripada orang lain. Hal ini dapat membuatnya meremehkan orang lain dan tidak menghargai kontribusi mereka. Islam sangat menekankan pentingnya rendah hati dan bersikap adil dalam menilai diri sendiri. Dalam Surah Al-Hujurat ayat 11, Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)..." (QS. Al-Hujurat: 11)

Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak merendahkan orang lain, karena bisa jadi mereka lebih baik dari kita di sisi Allah. Dengan demikian, kita harus selalu bersikap rendah hati dan tidak menilai diri sendiri terlalu tinggi.

Introspeksi dan Kesadaran Diri

Introspeksi adalah proses merenungkan diri sendiri, melihat ke dalam hati dan pikiran kita untuk memahami siapa kita sebenarnya. Introspeksi sangat penting untuk menghindari sifat sombong, angkuh, dan menilai diri sendiri terlalu tinggi. Dengan introspeksi, kita dapat menyadari kelemahan dan kekurangan kita, serta memahami bahwa kita tidak sempurna.

Islam sangat menganjurkan introspeksi dan kesadaran diri. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa yang tidak memiliki rasa syukur, tidak akan memiliki rasa syukur kepada manusia, dan barangsiapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, tidak akan berterima kasih kepada Allah." (HR. Ahmad)

Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan menyadari bahwa kita tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dengan menyadari hal ini, kita akan lebih rendah hati dan tidak sombong.

Pentingnya Berendah Hati dalam Islam

Rendah hati adalah sifat yang sangat dianjurkan dalam Islam. Seseorang yang rendah hati akan selalu bersikap sopan dan menghargai orang lain. Dalam Surah Al-Furqan ayat 63, Allah SWT berfirman:

"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik." (QS. Al-Furqan: 63)

Ayat ini menggambarkan betapa pentingnya sifat rendah hati bagi seorang Muslim. Seseorang yang rendah hati tidak akan merasa lebih baik daripada orang lain dan selalu bersikap baik, bahkan kepada orang-orang yang bersikap tidak baik kepada mereka.

Mengatasi Sifat Sombong, Angkuh, dan Menilai Diri Terlalu Tinggi

Untuk mengatasi sifat sombong, angkuh, dan menilai diri sendiri terlalu tinggi, kita perlu melakukan beberapa hal. Pertama, kita harus selalu mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian Allah. Hal ini akan membantu kita untuk selalu bersyukur dan tidak merasa lebih baik daripada orang lain. Kedua, kita harus sering melakukan introspeksi. Dengan introspeksi, kita dapat menyadari kelemahan dan kekurangan kita, serta memahami bahwa kita tidak sempurna. Ketiga, kita harus belajar menghargai orang lain. Dengan menghargai orang lain, kita akan lebih rendah hati dan tidak sombong.

Sifat sombong, angkuh, dan menilai diri sendiri terlalu tinggi adalah sifat yang sangat tidak disukai dalam Islam. Ketiga sifat ini seringkali muncul karena kurangnya introspeksi dan rendahnya kesadaran diri. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian Allah, dan oleh karena itu, kita harus senantiasa bersyukur dan tidak merasa lebih baik daripada orang lain. Dengan introspeksi dan kesadaran diri, kita dapat menyadari kelemahan dan kekurangan kita, serta memahami bahwa kita tidak sempurna. Rendah hati adalah sifat yang sangat dianjurkan dalam Islam, karena dengan rendah hati, kita dapat bersikap sopan dan menghargai orang lain. Untuk mengatasi sifat sombong, angkuh, dan menilai diri sendiri terlalu tinggi, kita perlu selalu mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian Allah, sering melakukan introspeksi, dan belajar menghargai orang lain. Dengan demikian, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih disukai oleh Allah SWT.

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat sombong, angkuh dan tinggi hati ini. Merendahlah karena apa yang harus kita sombongkan akan duniawi ini, pada akhirnya kita semua akan mati dan semua akan dipertanggungjawabkan di depan Allah SWT.

Reflection of Humility

In the mirror of my soul, I see, A shadow of pride, standing tall. Yet whispers of wisdom beckon me, To heed the call, lest I fall.

Through eyes of faith, I must perceive, The gifts I hold, not mine to claim. For arrogance will only deceive, And lead my heart to bitter shame.

The path of life, with others shared, Demands respect, a humble stance. For every soul is gently paired, In life's intricate, fleeting dance.

In moments quiet, I contemplate, The lessons taught by those before. To walk with grace, to never hate, To cherish others, evermore.

So let me shed this prideful guise, Embrace the light of humility. For in this truth, my spirit flies, To realms of peace and clarity.

Catatan dan pengingat diri Mas Bojreng

#Humility #SelfReflection #IslamicValues #AvoidArrogance #Gratitude #SelfAwareness #RespectOthers #PersonalGrowth #Introspection #Humbleness #IslamicTeachings #SelfImprovement #SpiritualGrowth #InnerPeace #IslamicWisdom #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Saat Diam Adalah Obat

Ada saatnya diam lebih bijak, Saat tak mampu menghapus gelisah. Empati bukan sekadar kata, Tanpanya luka bisa merambah jiwa. Jangan bica...