Saturday, July 6, 2024

Kisah "Juru bayar" dan siapa yang berkuasa sebenarnya.

Di sebuah kota kecil bernama Kakarota, hiduplah pasangan suami istri, Budi dan Sari. Budi, seorang lelaki berwatak tenang, selalu bangga mengatakan bahwa dialah kepala rumah tangga yang membuat semua aturan di rumah mereka. Sementara itu, Sari sering kali bergurau, "Aku ini cuma pembawa uang dan juru bayar saja."


Budi memang tidak pernah menganggur. Setiap hari, dia sibuk merancang aturan baru untuk rumah tangganya. “Jam makan harus tepat,” katanya, “Liburan harus terencana tiga bulan sebelumnya, dan jangan lupa, keuangan harus diatur sedemikian rupa.” Namun, anehnya, setiap kali aturan baru dibuat, Budi selalu berkonsultasi dengan Sari.

"Sari, bagaimana kalau kita atur anggaran belanja bulanan menjadi lebih ketat?" tanya Budi suatu hari.

"Bagus juga, tapi jangan lupa, kita harus sisihkan untuk dana darurat dan sedikit untuk hiburan," jawab Sari sambil menghitung sisa uang di dompetnya.

Meski Budi terus menganggap dirinya sebagai pembuat aturan, kenyataannya, Sari yang selalu memastikan semua aturan itu berjalan lancar. Ketika anak-anak mereka merengek minta mainan baru, Budi hanya bisa berkata, "Tanya saja ibumu, dia yang tahu anggarannya."

Waktu terus berjalan, dan semakin lama, terlihat jelas siapa sebenarnya yang berkuasa di rumah itu. Sari, dengan kecerdikannya dalam mengatur keuangan dan kesabaran dalam mengelola rumah tangga, secara perlahan mengambil alih kendali. "Budi, sepertinya kita perlu mengganti lemari es. Yang sekarang sudah boros listrik," kata Sari suatu hari.

"Baik, Sari. Kamu saja yang pilih, aku percaya padamu," jawab Budi dengan senyuman. 

Tidak lama setelah itu, Sari mulai menetapkan aturan-aturan baru. “Budi, mulai sekarang, kita harus lebih sehat. Tidak ada lagi makanan cepat saji. Aku sudah siapkan daftar menu sehat untuk kita.”

Budi, yang awalnya terlihat sebagai kepala rumah tangga, semakin hari semakin patuh pada Sari. Bahkan dalam hal-hal kecil seperti memilih film di malam hari, Sari yang memutuskan. “Hari ini kita nonton drama komedi, Budi. Aku butuh hiburan setelah bekerja seharian.”

Sari yang dulu sering berkata dirinya hanya sebagai pembawa uang dan juru bayar, kini menjadi pemimpin sesungguhnya. Ironisnya, Budi tetap menganggap dirinya sebagai pembuat aturan, meski setiap keputusan penting selalu datang dari Sari.

Tetangga-tetangga mereka mulai menyadari perubahan ini. “Bukannya dulu Budi yang selalu buat aturan di rumah?” tanya salah satu tetangga.

“Oh, itu cuma di permukaan saja,” jawab tetangga lainnya. “Sebenarnya, Sari yang memegang kendali. Dia yang pintar mengatur segala sesuatu.”

Dan aturan yang dibikin Sari semakin lama semakin aneh dan tidak nggenah.

Kok ya yang membikin heran Budi ini hanya diam, kadang menggerutu saja.

Begitulah kisah pasangan suami istri di Kakarota. Dalam bayang-bayang kepala rumah tangga yang kaku, tersembunyi kekuatan sejati dari seorang istri yang katanya hanya sebagai pembawa uang dan juru bayar saja. Dan Budi? Dia tetap dengan bangga mengatakan bahwa dia adalah pembuat aturan, walaupun dalam hati si Budi menggerutu. Meski semua teman Budi tahu siapa yang sebenarnya berkuasa.

Ini hanyalah kisah fiktif dari Kota Kakarota, Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.


Jangan baperan yaaaaa ini bukan tentang kamu ya bukan tentang kamu


Catatan Mas Bojreng


#FamilyLife #HiddenStrength #HouseholdDynamics #UnexpectedLeadership #SmartWife #FamilyBudgeting #RoleReversal #EverydayStories #LifeInSmallTowns #KakarotaTales #DomesticDecisions #MarriageStories #HouseholdManagement #IronyInLife"

#catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...