Monday, July 8, 2024

Sendirian pada akhirnya

Kemarin ketika sedang mengendarai mobil keluar kota sendirian, bertemu beberapa sahabat dan pulang lagi sendirian. Membuat saya merenung dan berpikir dan akhirnya saya tuangkan dalam bentuk tulisan ini.

Kita Pada Akhirnya Akan Sendirian

Kehidupan manusia adalah perjalanan yang penuh dengan berbagai momen, baik suka maupun duka. Namun, di balik setiap langkah yang kita ambil, ada kenyataan yang tak terelakkan: pada akhirnya, kita akan sendirian. Dari saat kita lahir hingga kematian, kita melewati fase-fase hidup yang mempertegas kesendirian ini. Artikel ini mengajak kita untuk merenungkan makna kesendirian tersebut dalam perspektif Islam dan bagaimana sebaiknya kita mempersiapkan diri.


Lahir Sendirian

Proses kelahiran adalah awal mula kehidupan seseorang di dunia ini. Ketika seorang bayi lahir, meskipun ia disambut oleh keluarga dan orang-orang terdekat, pada dasarnya ia datang ke dunia ini sendirian. Tidak ada satu pun makhluk yang benar-benar menemaninya dari alam rahim ke dunia nyata. Dalam Islam, momen kelahiran adalah tanda kebesaran Allah SWT yang menciptakan manusia dari setetes air mani dan membentuknya menjadi makhluk yang sempurna.

Hidup dalam Kesendirian

Sepanjang hidup, manusia selalu mencari teman, sahabat, dan keluarga untuk berbagi momen-momen kehidupan. Namun, di balik keramaian tersebut, ada kesendirian yang melekat pada setiap individu. Dalam kesendirian ini, kita sering kali merenung, mencari makna hidup, dan bertanya-tanya tentang tujuan kita di dunia. Kesendirian ini adalah ruang di mana kita berinteraksi dengan diri sendiri dan dengan Sang Pencipta. Dalam Islam, momen-momen kesendirian sering kali menjadi waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah dan doa.

Mati dan Dikubur Sendirian

Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap makhluk yang bernyawa. Dalam Islam, kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang kekal di akhirat. Ketika seseorang meninggal, ia meninggalkan segala sesuatu yang ia miliki di dunia ini, termasuk keluarga, harta, dan teman-teman. Ia dikuburkan sendirian, hanya ditemani oleh amal perbuatannya selama hidup di dunia. Rasulullah SAW bersabda, "Yang mengiringi jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalnya. Dua kembali dan satu tetap tinggal bersamanya; keluarganya dan hartanya kembali, dan amalnya tetap tinggal bersamanya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Menghadap Allah SWT

Setelah kematian, setiap individu akan menghadap Allah SWT untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya di dunia. Dalam Islam, hari kiamat adalah hari di mana setiap manusia akan diadili secara individu, tanpa ada yang bisa menolong kecuali amal kebaikan yang telah ia lakukan. Al-Quran mengingatkan kita dalam Surat Al-Mulk ayat 2, "Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun."

Persiapan Menuju Kesendirian Akhir

Menyadari kenyataan bahwa kita akan sendirian pada akhirnya, kita perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan menurut ajaran Islam:

• Memperkuat Iman dan Taqwa: Keyakinan yang kuat kepada Allah SWT dan ketaatan terhadap perintah-Nya adalah fondasi utama dalam menghadapi kesendirian. Dengan iman yang kokoh, kita akan merasa selalu ditemani oleh Allah SWT, bahkan dalam momen-momen kesendirian.

• Meningkatkan Amal Ibadah: Shalat, puasa, zakat, dan haji adalah ibadah-ibadah utama yang harus kita laksanakan. Selain itu, amalan sunnah seperti shalat tahajud, dzikir, dan membaca Al-Quran juga sangat dianjurkan untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT.

• Berbuat Baik kepada Sesama: Islam mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada sesama manusia, baik itu keluarga, teman, maupun orang lain. Kebaikan yang kita lakukan akan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir meskipun kita telah tiada.

• Mencari Ilmu dan Mengajarkannya: Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim. Dengan ilmu, kita dapat lebih memahami ajaran Islam dan mengamalkannya dengan benar. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain juga merupakan salah satu bentuk amal jariyah.

• Memohon Ampunan dan Taubat: Manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Oleh karena itu, kita harus selalu memohon ampunan kepada Allah SWT dan bertaubat dengan sungguh-sungguh. Allah SWT Maha Pengampun dan akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat dengan ikhlas.

Kesendirian adalah bagian dari perjalanan hidup setiap manusia. Dari lahir hingga kematian, kita akan melewati fase-fase yang menegaskan kesendirian tersebut. Dalam perspektif Islam, kesendirian ini adalah momen-momen berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memperkuat iman, meningkatkan amal ibadah, berbuat baik kepada sesama, mencari ilmu, dan memohon ampunan, kita dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi kesendirian akhir.

"Verily, in the remembrance of Allah do hearts find rest." – Qur'an 13:28

Apakah kita sudah siap? Jawabannya terletak pada seberapa besar usaha kita dalam menjalani kehidupan ini sesuai dengan ajaran Islam. Mari kita selalu siap dan waspada, karena pada akhirnya, kita akan sendirian menghadap Sang Pencipta dan tiada yang tahu kapan bisa sewaktu waktu.

Catatan Mas Bojreng

#LifeJourney #BornAlone #DieAlone #FacingAllah #IslamicReflection #PrepareYourself #FaithAndDeeds #IslamicTeachings #SpiritualPreparation #FacingSolitude #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng 

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...