Tautan Hati
Di bawah langit tak terbatas, kudapati cinta,
Dalam rangkul waktu, kugenggam erat tanganmu.
Seperti benang sakti yang menenun janji,
Lewati duri dan ranjau, hanya kau tetap di hati.
Di saat dunia memalingkan wajahnya, mendung kelabu,
Tangan kita bersatu, menembus setiap ribut pilu.
Hujan badai datang, menguji keteguhan jiwa raga,
Namun bersamamu, setiap tetes hujan jadi tawa.
Ketika matahari mengganas, panas membakar cita,
Kupegang erattanganmu, genta sejuk membasuh duka.
Tak ada ragu, tiada lelah yang bertengger lama,
Selama kita bersama, setiap keringat jadi permata.
Beriringan kita melangkah, doa selalu terucap syahdu,
Allah saksi bisu atas cinta yang tak pernah luntur madu.
Bergandeng tangan, bertaut dalam iman yang sama,
Inshaa Allah, tiap halangan, kan jadi saksi kisah kita.
Perjalanan ini bukan sekedar melintasi ujian berat,
Ia tentang kita, yang berdoa dan berharap.
Di setiap sujud, di setiap hela nafas yang terhimpit,
Kita berserah, kepada Allah, yang maha mempersatukan hati.
Jadi, peganglah tanganku, jangan pernah lepas,
Seperti Ekalusi asmaradana, cinta tak kentara tapas.
Bersama kita akan lewati, lewat doa yang terperangkap suara,
Semesta pun mengamini, inshaa Allah, kita akan sampai, bersama.
Catatan Mas Bojreng ketika menggandeng Mbak Bojreng
#catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment