Pagi ini, sehabis berbaik lanjut visite pasien dan langsung cussss ke TPS bareng si Sulung yang ikut PEMILU pertama kalinya.
Jadi walaupun saya tidak berkoar koar saya milih siapa, yang jelas saya sudah melakulan pencoblosan ... dan apa tuhhh Rahasia... bukannya saya sok netral atau apa... tuh balik lagi Luber bukan Lu Emberrrrrr....
Kalau Lu mau Ember ya terserah... apa yang saya lakukan pun ya terserah saya. Jangan Baper n kepo yaaaaaaa.....
Jadi teringat ketika saya ikutan Pemilu pertama dulu, doktrinasi bapak mu PNS lho.. harus milih partai ini...kalau gak nau bapakmu bisa kena masalah lho, gak naik pangkat, harus ikut waskat etc etc etc. aihhh yang pernah hidup dijaman piye enak jamanku tho pasti bisa merasakan hal ini.
Nah untuk pemilu ini, anak saya apakah saya suruh sama dengan pilihan bapaknya? Enggak, lha wong istri n anak saya gak tahu saya mau milih siapa kok, kan Rahasiaaaaaaaa.... saya bebaskan mau milih siapa setelah sebelumnya memang kita sempat berdiskusi tentang keadaan di Indonesia.
Masih gak mudeng apa itu LUBER n JURDIL?
Ok deh saya coba terangkan lagi yaaaaa.....
Saya aja masih ingat lho
Sistem Pemilihan Umum Indonesia: Berasaskan LUBER dan JURDIL
Pemilihan umum atau pemilu merupakan sebuah pesta demokrasi bagi suatu negara. Di Indonesia, pemilu bukan sekadar proses memilih wakil-wakil rakyat dan pemimpin negara, melainkan juga manifestasi dari kedaulatan rakyat yang dituangkan dalam UUD 1945. Sistem pemilu Indonesia dirancang sedemikian rupa sehingga mengutamakan prinsip LUBER (Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia) serta JURDIL (Jujur dan Adil) sebagai fondasi untuk mencapai proses demokrasi yang berkualitas.
Pertama-tama, marilah kita mengurai apa itu prinsip LUBER dan JURDIL tersebut. LUBER adalah singkatan dari Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam memilih tanpa adanya tekanan, dengan cara yang langsung, dan rahasia guna menghindari manipulasi dan intimidasi. Sementara JURDIL merujuk pada praktek pemilu yang Jujur dan Adil, yakni setiap tahapan pemilu harus bebas dari kecurangan sehingga mencerminkan kehendak nyata dari masyarakat.
**Langsung** dalam konteks ini berarti pemilih memberikan suaranya secara pribadi tanpa perantara. Mekanisme ini mengeliminasi penggunaan perantara yang bisa saja memanipulasi pilihan pemilih, mempertahankan esensi demokrasi yang menghargai keputusan individu.
**Umum** menggarisbawahi fakta bahwa semua warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih memiliki hak untuk memberikan suara. Tidak ada diskriminasi berdasarkan ras, agama, golongan, jenis kelamin, atau status sosial dalam memilih.
**Bebas** menegaskan bahwa setiap pemilih harus dapat membuat pilihan tanpa ada paksaan, intimidasi, atau tekanan dalam bentuk apapun. Hal ini menjamin bahwa suara yang diberikan merupakan cerminan dari keinginan sejati pemilih.
**Rahasia** menekankan pada privasi pemilih dalam menentukan pilihannya. Hal ini penting untuk menghindari tekanan sosial atau pembalasan atas pilihan yang telah dibuat.
**Jujur** berarti pemilu harus terbebas dari korupsi, manipulasi, dan kecurangan selama proses pemilu berlangsung, dari tahap pendaftaran pemilih, pencoblosan, penghitungan suara, hingga penetapan hasil.
**Adil** mengharuskan bahwa setiap kandidat memiliki akses yang setara terhadap media, sumber daya, dan waktu kampanye. Selain itu, administrasi pemilu harus netral, tidak berpihak, dan melayani semua peserta pemilu dengan sama.
Indonesia telah menjalankan beberapa kali pemilu dengan berlandaskan prinsip LUBER dan JURDIL ini. Namun, menerapkan prinsip tersebut dalam praktik bukanlah pekerjaan yang mudah. Berbagai tantangan dan hambatan seringkali muncul, mulai dari masalah logistik, sarana prasarana, hingga potensi manipulasi dan politik uang.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga yang bertugas menyelenggarakan pemilu di Indonesia, memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin prinsip LUBER dan JURDIL ini terlaksana. KPU melakukan berbagai persiapan dan pengawasan ketat untuk meminimalisir pelanggaran yang mungkin terjadi selama pemilu. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemilu yang LUBER dan JURDIL juga terus digalakkan.
Pendidikan pemilih adalah salah satu kunci keberhasilan pemilu LUBER dan JURDIL. Warga negara perlu memahami pentingnya memberikan suara secara bijaksana dan bertanggung jawab. Mereka juga perlu diingatkan bahwa setiap suara berharga dan menentukan arah masa depan negara.
Selain itu, pengawasan publik terhadap seluruh proses pemilu sangat diperlukan. Masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, dan individu-individu yang peka terhadap isu demokrasi diharapkan berperan aktif dalam mengawal pemilu. Tekanan dari masyarakat dapat memberikan efek jera bagi mereka yang ingin melakukan kecurangan.
Penegakan hukum yang tegas terhadap setiap pelanggaran yang terjadi dalam pemilu adalah fondasi lainnya yang harus diperkuat. Hal ini berarti bahwa peraturan dan sanksi yang sudah ada dalam perundang-undangan harus diberlakukan tanpa pandang bulu.
Selanjutnya, transparansi dan akses informasi menjadi sangat penting. Proses pemilu harus terbuka untuk dipantau oleh semua pihak yang berkepentingan. Keberadaan informasi yang lengkap dan mudah diakses oleh publik akan membantu mengurangi kesalahpahaman dan keraguan terhadap integritas pemilu.
Di era digital, berbagai inovasi dan teknologi informasi pun diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pemilu. Misalnya, penggunaan sistem informasi pemilu dan teknologi penghitungan suara elektronik dapat mempercepat dan meminimalisir kesalahan dalam penghitungan suara serta pengumuman hasil.
Namun, perlu diingat bahwa teknologi juga bisa membawa tantangan tersendiri, seperti risiko keamanan siber dan disinformasi. Oleh karena itu, aspek keamanan sistem teknologi informasi pemilu harus terus diperkuat dan diupdate.
Dalam prakteknya, cerminan pemilu LUBER dan JURDIL di Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang signifikan sejak era reformasi. Pemilu yang semakin berkualitas mengindikasikan penguatan demokrasi di Indonesia.
Namun, tidak dapat disangkal bahwa tantangan terus muncul. Dari isu politik identitas yang mengemuka hingga masalah politik uang yang kerap membayangi, semua ini menuntut kewaspadaan dan kesadaran kolektif masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai LUBER dan JURDIL.
Kesimpulannya, sistem pemilu yang berasaskan pada LUBER dan JURDIL merupakan fondasi penting dalam menjaga keutuhan demokrasi dan kedaulatan rakyat di Indonesia. Melalui pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, diharapkan terpilihnya pemimpin-pemimpin yang mampu membawa negara Indonesia ke level yang lebih tinggi lagi.
Nah ini hasil pelajaran PMP dan penataran P4 berjam jama dahulu kala....jadi apa pilihan saya? Rahasiiiaaaaaaa.... bukannya sok netral yaaaaa...
Hahahaa....gak boleh kepo n baperan.
Jangan lupa berdoa sebelum melakukan tindakan.
ALLAHUMA ASH-LIH WULAATA UMUURINAA. AALLAHUMA WAFFIQHUM LIMA FIIHI SHOLAAHUHUM WA SHOLAAHAL ISLAM WAL MUSLIMIIN. AALLAHUMA A’INHUM ‘ALAL QIYAAM BI MAHAAMIHIM KAMA AMARTAHUM, YA ROBBAL ‘AALAMIIN. ALLAHUMA AB’ID ‘ANHUM BITHONATAS SUU’ WAL MUFSIDIIN WA QORRIB ILAIHIM AHLAL KHOIRI WAN NAASHIHIIN, YA ROBBAL ALAMIN. ALLAHUMA ASH-LIH WULAATA UMUURIL MUSLIMIIN FII KULLI MAKAAN.
Artinya: “Ya Allah, perbaikilah keadaan pemimpin kami. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, perbaikilah keadaan setiap pemimpin urusan kaum muslimin di mana pun mereka berada.”
Inshaa Allah saya selalu berusaha konsisten dalam bekerja dan dalam keseharian. Change is the only constant: Meaning
Ancient Greek philosopher Heraclitus observed that the natural world was in a constant state of movement.
Catatan Mas Bojreng di hari ini, Pemilu Indonesia 2024
#pemilu #pemiludamai #pemilu2024 #pemiludamai2024 #PemiluSerentak2024 #PemiluIndonesia #pemiluserentak #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment