Berlayar di Laut Sendirian: Catatan tentang Keheningan Dalam Kegelapan
Dalam kehidupan yang penuh dengan kebisingan dan gemuruh, terkadang kita merasa perlu untuk menyendiri, berdiam diri dalam kegelapan yang seakan-akan menjadi pelukannya sendiri. Saya bukanlah seorang yang sering berdiam diri, tetapi ada saat-saat ketika ketenangan menjadi teman paling setia. Memilih untuk berdiam diri tidak selalu berarti saya kehilangan minat pada dunia, namun, seringkali itu adalah tanda bahwa saya membutuhkan ruang untuk merenung dan menyusun kembali pikiran-pikiran yang berkecamuk.
Pertama-tama, mari kita bicara tentang kegelapan. Banyak orang mungkin melihatnya sebagai sesuatu yang menakutkan dan menakjubkan pada saat yang bersamaan. Kegelapan dapat memberikan ruang bagi pemikiran-pemikiran yang tersembunyi, memperlihatkan sisi-sisi diri yang mungkin terlupakan ketika terlalu sibuk dengan keramaian dunia luar. Memilih berdiam diri dalam kegelapan tidak berarti saya menolak cahaya, melainkan saya mencari pemahaman yang lebih dalam, seperti mengamati bintang-bintang di langit malam yang hanya terlihat ketika malam datang.
Ketika saya berada dalam kegelapan, itu bukanlah tanda bahwa saya tidak lagi peduli. Sebaliknya, itu adalah cara saya menyatakan bahwa saya peduli dengan diri saya sendiri, dengan kesehatan mental dan kestabilan emosional. Dunia seringkali mengajarkan kita untuk terus bergerak, tetapi terkadang kita perlu berhenti sejenak dan mengevaluasi arah yang kita tempuh. Saya memilih berdiam diri sebagai bentuk perhatian pada diri sendiri, memberi ruang bagi perasaan dan pikiran untuk diproses tanpa gangguan eksternal.
Pada saat-saat berdiam diri, saya menemukan bahwa kegelapan memberikan saya kesempatan untuk meresapi keheningan yang sulit ditemukan di tengah keriuhan dunia modern. Tidak ada derap langkah kaki yang tergesa-gesa atau bisikan-bisikan tanpa henti. Hanya keheningan yang memeluk erat, seperti air yang tenang di tengah danau yang tak terjamah. Di dalamnya, saya menemukan ketenangan yang tidak bisa saya temukan di tempat lain.
Mungkin ada yang berpendapat bahwa memilih berdiam diri dalam kegelapan adalah tanda bahwa saya menolak berbagi pengalaman hidup dengan orang lain. Namun, sebenarnya, berdiam diri adalah cara untuk memahami diri sendiri lebih dalam sehingga saya dapat berinteraksi dengan dunia luar dengan lebih autentik. Kegelapan adalah kanvas tempat saya melukis pemikiran-pemikiran pribadi, menciptakan lukisan yang tidak terlihat oleh mata orang lain.
Dalam kegelapan, saya belajar untuk menerima diri saya apa adanya. Ketiadaan cahaya bukanlah hukuman, melainkan kesempatan untuk merenung tentang kekurangan dan kelebihan yang membentuk diri ini. Saya menyadari bahwa menjadi manusia tidak selalu berarti harus bersinar sepanjang waktu. Terkadang, kita perlu memberi diri kita izin untuk berada dalam bayang-bayang sejenak.
Namun, ketika saya memilih berdiam diri dalam kegelapan, bukan berarti saya terputus sepenuhnya dari dunia luar. Sebaliknya, saya memilih untuk lebih menghargai interaksi yang substansial dan bermakna. Saat kita tidak lagi terpaku pada keramaian dan hiruk-pikuk yang terus menerus, kita dapat lebih fokus pada apa yang benar-benar penting dalam kehidupan.
Dalam kegelapan, saya menemukan kekuatan untuk menghadapi ketidakpastian. Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan kejutan, dan terkadang kita harus melalui gelap untuk mencapai cahaya. Berdiam diri adalah langkah awal untuk merangkul ketidakpastian dengan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri.
Seiring waktu berlalu, saya menyadari bahwa memilih berdiam diri dalam kegelapan adalah bentuk keberanian. Tidak semua orang memiliki keberanian untuk menyelam ke dalam diri mereka sendiri, menghadapi ketidakpastian, dan menerima kelemahan. Ini bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti bahwa saya memiliki keberanian untuk mengeksplorasi sisi gelap yang ada dalam setiap diri kita.
Jadi, ketika saya memilih berdiam diri dan menyendiri dalam kegelapan, itu adalah tanda bahwa saya telah mencapai tingkat kematangan emosional. Saya tidak lagi terombang-ambing oleh opini orang lain atau terjebak dalam jerat ekspektasi masyarakat. Saya menemukan kekuatan dalam kesendirian, dan keberanian untuk berdiri di tengah kegelapan dan tetap teguh.
Mungkin bagi sebagian orang, memilih berdiam diri dalam kegelapan terdengar aneh atau bahkan mencemaskan. Namun, bagi saya, itu adalah perjalanan menuju diri sejati. Saya tidak lagi takut pada kegelapan, karena saya tahu di dalamnya terdapat potensi untuk pertumbuhan dan pemahaman yang mendalam. Jadi, biarkan saya berlayar di lautan kegelapan ini, menemukan diri saya sendiri dalam setiap gelombang yang datang, dan merangkul kehidupan dengan keberanian yang baru ditemukan.
Disaat saya ingin berteriak Prek Ahhhhh.....
Catatan Mas Bojreng
#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment