Monday, January 22, 2024

Masih baca koran?

Masih ada tempatnya kah koran atau surat kabar kertas di era internet atau digital ini?

Minggir dulu sebentar, baca koran terlabih dahulu melihat isinya apa.

Saat di Semarang , saya melihat banyak penjual koran di bangjo bangjo, penjualnya sekarang kebanyakan adalah orang orang yang sudah tua sekali baik laki maupun perempuan bahkan kadang anak anak kecil.

Sempat saya berpikiran wow ini adalah teknik marketing yang bagus karena orang Indonesia akan cenderung lebih gampang iba dan kasihan jadi membeli produknya.


Ya sudahlah, sepertinya untuk berita harian jelas kalah cepat dari berita yang ada di internet, teknik penulisan dan penyampaian akan berbeda pula dibanding jaman dahulu.


Buat saya kpran atau surat kabar sebagai kenangan atau mengenang pada suatu masa lalu. Ketika pagi menyapa dengan cahaya mataharinya yang hangat, ritual membuka halaman surat kabar sambil menyeruput secangkir kopi pernah menjadi ikon kegiatan masyarakat di penjuru dunia. Surat kabar, sebagai medium informasi dan edukasi telah lama menjadi fondasi bagi penyebaran berita dan pembentukan opini publik. Dari cetak yang rapat dengan tinta sampai suara gemerisik kertas yang terlipat, surat kabar telah menjadi jendela dunia untuk jutaan orang. Namun, era digital telah menyeruak, membawa transformasi yang signifikan terhadap media massa, khususnya surat kabar, yang membuka babak baru dalam sejarah penyajian dan konsumsi informasi.


Digitalisasi dan Internet: Gelombang Perubahan

Kedatangan era digital dan penetrasi internet yang luas telah mengubah landscape media berita secara drastis. Ketersediaan akses internet yang semakin meningkat dan penetrasi smartphone yang masif telah mendemokratisasikan informasi. Jauh sebelum surya mencapai puncaknya, berita terbaru telah tersedia di ujung jari, selangkah lebih maju dari surat kabar tradisional yang menunggu distribusi fisik.


Transformasi Format Berita

Perubahan medium dari cetak ke digital bukan hanya sekadar perubahan cara kita mengakses berita, tapi juga telah mengubah format berita itu sendiri. Surat kabar digital tidak lagi terikat oleh batasan halaman dan dapat menawarkan konten multimedia seperti video, audio, dan interaktivitas yang tidak mungkin dilakukan oleh cetakan. Ini memungkinkan pengalaman yang lebih kaya dan lebih mendalam untuk pembaca.


Kecepatan Penyebaran Berita

Kecepatan menjadi aset yang tak tergantikan di era digital. Di masa lampau, surat kabar harus melalui proses cetak dan distribusi yang memakan waktu. Namun, berita online dapat dikirim hampir seketika ke pembaca di seluruh dunia. Sekarang, perkembangan terbaru dari sebuah kejadian bisa di-update secara real-time, tanpa harus menunggu edisi cetak berikutnya.


Keberagaman Perspektif dan Demokratisasi Informasi

Surat kabar tradisional terbatas oleh ruang yang tersedia dan kebijakan editorial. Dalam kontras, berita digital menawarkan keberagaman yang jauh lebih kaya. Bloggers, warga jurnalis, dan pakar dapat menyampaikan pandangan mereka langsung ke audiens global. Keberagaman sumber ini telah mendemokratisasi informasi dan memungkinkan perspektif yang lebih luas untuk muncul dalam diskursus publik.


Tantangan Terhadap Keaslian dan Kepercayaan

Namun, gelombang perubahan ini juga membawa tantangan. Salah satunya adalah pertempuran melawan berita palsu dan hoaks yang menyebar dengan cepat melalui platform digital. Di era surat kabar, proses editorial yang ketat dan jurnalisme yang berbasis investigasi memberikan sejenis jaminan kualitas dan kepercayaan. Di sisi lain, era digital memerlukan kejelian dan kritisisme yang lebih akut dari para pembaca dalam menilai keaslian dan kebenaran sebuah berita.


Interaksi Pengguna dan Personalisasi Berita

Perkembangan teknologi digital juga memungkinkan model interaksi dua arah antara pembaca dan pembuat berita. Pembaca tidak lagi sekadar konsumen informasi; mereka juga berperan dalam membentuk berita melalui komentar dan berbagi artikel. Algoritma canggih memungkinkan personalisasi berita, sehingga masing-masing pembaca mendapatkan konten yang relevan dengan minat mereka, berpotensi mendalamkan keterlibatan mereka dengan topik tertentu.


Derap Langkah Surat Kabar Cetak

Di tengah banjir perubahan yang dibawa oleh era digital, surat kabar cetak menghadapi tantangan signifikan untuk bertahan. Penurunan sirkulasi surat kabar menjadi indikasi jelas, namun banyak yang berargumen bahwa ada nilai yang terjaga dalam cetak yang tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh digital. Bagi sebagian pembaca, ritual membaca surat kabar cetak masih memiliki tempat istimewa, menawarkan pengalaman yang lebih terfokus dan minim distraksi dibanding perangkat digital.


Masa Depan Berita: Adaptasi dan Koeksistensi

Surat kabar di era digital harus beradaptasi untuk bertahan hidup. Ini berarti berinovasi bukan hanya dalam cara berita disampaikan, tapi juga dalam model bisnis. Paywalls, langganan digital, dan konten bersponsor adalah beberapa metode yang diterapkan untuk menjaga keberlangsungan finansial sambil tetap menyediakan informasi berkualitas.


Dalam mencari keseimbangan antara tradisional dan modern, media berita harus merangkul teknologi baru sambil mempertahankan standar jurnalisme yang tinggi. Surat kabar, baik cetak atau digital, pada intinya adalah tentang menyajikan kisah – dan cerita yang kuat akan selalu menemukan pendengarnya, tidak peduli mediumnya.


Dalam betuk yang cepat berubah, satu hal yang pasti: peran surat kabar dan jurnalisme dalam membangun masyarakat yang informasi akan tetap penting. Meskipun format dan metode penyampaian berita akan terus berkembang, kebutuhan masyarakat akan berita yang andal dan wawasan yang mendalam akan tetap konstan, menjadi bintang pemandu dalam era informasi yang terus bergerak ini.


Mungkin suatu saat koran akan punah dan hilang...

Daily Bugle atau Daily Planet akan hilang dan tidak akan dikenal hahaha..


Ya sudahlah orang bilang ini kemajuan jaman, ya buat saya sarana nostalgia


Catatan Mas Bojreng


#catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...