Sarapan sarapan...
Soto soto...
Serbet sudah disampirkan di bahu ... pencitraan dimulai....
Nasehat almarhum Papa masih sering datang tanpa diundang — kadang lewat suara di kepala, kadang lewat rasa di hati. Seolah beliau nggak pernah benar-benar pergi, cuma berpindah tempat. Setiap kali saya mulai lelah, ingin berhenti, atau kecewa sama perlakuan orang, saya bisa dengar jelas suaranya: “Jujur, sederhana, kerja keras, jangan cari pujian. Kalau kamu baik sama orang, lupakan. Tapi kalau orang baik sama kamu, jangan pernah kamu lupakan.” Kalimat itu nggak cuma nasihat, tapi semacam kompas hidup yang terus menuntun arah ketika langkah mulai kabur.
Saya masih ingat bagaimana Papa selalu menekankan untuk kerja sesuai aturan, jaga adab dan etika, jangan menunda, selesaikan dengan sungguh-sungguh. Katanya, semua harus dilakukan dengan senyum dan hati yang ikhlas, karena yang kita kejar bukan pujian manusia, tapi ridha Allah. Pesan terakhir yang paling membekas juga terus saya genggam: “Permudah urusan orang lain, nanti Allah yang permudah urusanmu. Bikin orang lain bahagia, nanti Allah yang bahagiain kamu.” Sekarang, setiap kali saya mencoba menjalani hidup dengan cara itu, rasanya Papa masih di sini — tenang, tersenyum dari tempat yang lebih damai, melihat anaknya berusaha menapaki jejak yang dulu pernah ia buat dengan begitu tulus.
Catatan Mas Bojreng pagi ini
#FathersWisdom #LegacyOfLove #GuidedByFaith #ForeverInMyHeart #RestInPeacePapa #catatanmasbojreng #masbojreng
.jpg)
No comments:
Post a Comment