Wednesday, October 22, 2025

Di Antara Kata dan Laku

Kalimat Batman, “It’s not who I am underneath, but what I do that defines me”, kelihatannya cuma dialog film superhero, tapi maknanya dalam banget — apalagi kalau ditarik ke kehidupan nyata. Banyak orang sibuk membangun citra “aku orang baik, aku punya prinsip”, tapi lupa bahwa nilai diri nggak diukur dari omongan, tapi dari aksi nyata.

Bruce Wayne nggak perlu ngumumin siapa dia, karena tindakannya udah bicara lebih lantang dari kata-kata. Intinya, identitas sejati bukan soal apa yang kita sembunyikan di dalam, tapi apa yang kita lakukan ketika nggak ada yang lihat.

Menariknya, Islam juga ngomong hal yang sama — bahkan lebih tajam. Allah berfirman, “Dan di antara manusia ada yang berkata: ‘Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,’ padahal mereka bukanlah orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Baqarah: 8). Ini bukan cuma soal munafik dalam arti berat, tapi tentang jarak antara ucapan dan tindakan. Nabi ﷺ juga pernah bilang, “Tanda orang munafik ada tiga: kalau bicara dia bohong, kalau berjanji dia ingkar, kalau dipercaya dia khianat.” (HR. Bukhari & Muslim). Artinya, integritas itu nggak bisa cuma jadi teori. Hati yang baik harus punya jejak di langkah dan laku.

Rasulullah ﷺ juga bersabda, “Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim). Jadi, yang bikin seseorang berharga di sisi Allah bukan status, bukan penampilan, tapi apa yang ia lakukan dengan niat yang benar.

Pesannya: kebaikan nggak butuh panggung, amal nggak perlu caption. Jadilah orang yang perbuatannya membuktikan apa yang hatinya yakini — karena di hadapan Allah, bukan kata-kata yang didefinisikan, tapi amal yang diperhitungkan.

Di Antara Kata dan Laku

Jangan katakan engkau cahaya, bila langkahmu masih bersembunyi dalam gelap,
Karena dunia tak menilai dari bisik hati, tapi dari jejak yang kau tinggalkan di tanah.
Cinta pada kebenaran tak hidup dalam ucapan yang lembut,
Ia bernafas dalam keberanian saat tak ada mata yang melihat.

Iman bukan nyanyian yang indah di bibir,
Ia adalah kesunyian yang bekerja tanpa perlu nama.
Dan manusia, wahai jiwa, bukanlah siapa yang ia akui,
melainkan apa yang ia lakukan ketika tidak ada yang mengakuinya.

Catatan Mas Bojreng

#DoGoodForAllah #FaithInAction #IkhlasItuKeren #WalkTheTalk #AmalLebihNyata
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

No comments:

Post a Comment

Dan itu… sudah cukup.

Pernah nggak, suatu pagi bangun dan rasanya dunia sudah “jalan duluan”? Baru melek setengah, masih nyari arah, eh tangan otomatis ngecek po...