Saturday, May 24, 2025

Luka dari Lidahku


Tak pernah kuratapi sunyiku yang panjang,

Diam menjaga dari dosa yang datang.
Namun ucapanku, tajam tak terbilang,
Sering melukai tanpa ku kehendak terang.

Lidahku ringan, tapi akibatnya berat,
Menyesal datang, setelah luka terbuat.
Andai bisu lebih sering kupilih cepat,
Mungkin tak banyak hati yang remuk dan penat.

Umar berkata, dan hatiku mengerti,
Bahwa diam tak pernah jadi penyesalan hati.
Namun bicara tanpa pikir, berkali-kali,
Menjadi sesal yang terus menghantui diri.

"Diam tak pernah meninggalkan luka, tapi kata-kata tanpa pikir bisa jadi penyesalan yang tak kunjung reda."

Mas Bojreng menyesal

#SilenceIsWisdom #WatchYourWords #Regret #SelfControl #LessonsLearned
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...