Thursday, August 8, 2024

Lakukanlah... dan lupakanlah... niatkan Lillahi ta'ala

Lupakanlah Kebaikanmu pada Orang Lain. Bila berbuat baik kepada orang lain, lupakanlah. Jangan menunggu balasan atau ucapan terima kasih walau sepatah.

Namun bila menerima kebaikan orang lain, balaslah. Bila belum mampu maka doakanlah. Janga lupa, terima masih ucapkanlah.

Jangan sampal terballk itu yang salah. Ketika tak dibalas setelah membantu, menjadi marah. Ketika dibantu, tak ada terima kasih barang sepatah.

Membaca tulisan diatas yang lewat di linimasa saya. Benar benar menjadi pengingat diri. Selfless good deeds.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada situasi di mana kita memiliki kesempatan untuk berbuat baik kepada orang lain. Entah itu sekadar membantu teman yang kesulitan, memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, atau bahkan hanya sekadar tersenyum kepada orang asing. Namun, ada satu prinsip penting yang sering kali terlupakan ketika melakukan kebaikan: lupakanlah kebaikanmu pada orang lain.

Kebaikan dengan Niat Lillahi Ta'ala

Dalam ajaran Islam, melakukan kebaikan dengan niat yang tulus kepada Allah adalah hal yang sangat ditekankan. Ini dikenal dengan istilah "Lillahi ta'ala," yang berarti melakukan sesuatu semata-mata karena Allah. Ketika kita melakukan kebaikan dengan niat seperti ini, kita tidak mengharapkan balasan atau pujian dari siapapun, kecuali dari Allah. Dengan demikian, kita bisa menghindari rasa bangga yang berujung pada riya, yaitu perbuatan baik yang dilakukan untuk mendapatkan pujian dari orang lain.

Riya adalah salah satu bentuk kesombongan yang sangat dilarang dalam Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari umatku adalah riya’." (HR. Ahmad). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa memeriksa niat kita ketika berbuat baik. Jangan sampai niat baik kita ternodai oleh keinginan untuk dipuji atau diakui oleh orang lain.

Melupakan Kebaikan

Melupakan kebaikan yang telah kita lakukan kepada orang lain bukan berarti kita harus mengabaikan tindakan positif yang kita lakukan. Sebaliknya, ini berarti kita tidak menyimpan kebaikan tersebut dalam hati dengan harapan mendapatkan balasan atau pujian. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri..." (QS. Al-Isra: 7). Artinya, kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan melupakan kebaikan, kita membebaskan diri dari beban mental yang bisa timbul akibat ekspektasi yang tidak terpenuhi. Misalnya, ketika kita membantu seseorang dengan tulus namun tidak mendapatkan ucapan terima kasih atau balasan apapun, kita tidak merasa kecewa atau marah. Sebaliknya, kita bisa merasa tenang karena tahu bahwa kebaikan tersebut telah tercatat di sisi Allah.

Membalas Kebaikan Orang Lain

Sementara kita dianjurkan untuk melupakan kebaikan yang kita lakukan, kita juga diajarkan untuk selalu menghargai dan membalas kebaikan yang kita terima dari orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah." (HR. Ahmad). Mengucapkan terima kasih adalah bentuk pengakuan atas kebaikan yang kita terima, dan ini adalah bagian dari akhlak yang baik.

Jika kita belum mampu membalas kebaikan tersebut dengan perbuatan, setidaknya kita bisa mendoakan kebaikan bagi orang yang telah berbuat baik kepada kita. Doa adalah bentuk syukur yang tulus dan menunjukkan bahwa kita menghargai apa yang telah diberikan kepada kita. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa diberikan suatu kebaikan, kemudian dia mengatakan kepada pemberinya, 'Jazakallahu khairan' (Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka dia telah mengucapkan pujian yang sempurna." (HR. Tirmidzi).

Menghindari Kesalahpahaman

Seringkali terjadi kesalahpahaman dalam hubungan antar manusia karena ekspektasi yang tidak terpenuhi. Misalnya, ketika seseorang tidak membalas kebaikan kita, kita merasa tersinggung dan marah. Sebaliknya, ketika kita menerima kebaikan namun lupa mengucapkan terima kasih, orang lain mungkin merasa kecewa. Dalam situasi seperti ini, penting untuk selalu mengingat prinsip dasar dalam Islam: setiap perbuatan baik yang kita lakukan seharusnya hanya karena Allah, dan setiap kebaikan yang kita terima harus diakui dan dihargai.

Jika kita bisa menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, kita akan dapat menjaga hati kita tetap bersih dari perasaan iri, marah, atau kecewa. Kita juga akan lebih mampu menghargai kebaikan orang lain dan membalasnya dengan cara yang sesuai. Pada akhirnya, ini akan membawa kita pada kehidupan yang lebih harmonis dan damai, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.

Jadi menurut saya kembalikan pads niatnya.. Lillahi ta'ala

Melupakan kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain adalah prinsip penting dalam Islam yang membantu kita menjaga niat kita tetap tulus. Dengan tidak mengharapkan balasan atau pujian, kita dapat menghindari kesombongan dan menjaga hati kita tetap ikhlas. Sebaliknya, menghargai dan membalas kebaikan yang kita terima adalah bagian dari etika yang baik dan menunjukkan rasa syukur kita. Dengan menerapkan kedua prinsip ini, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih penuh makna dan berkah, serta membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama.

Catatan dan pengingat diri Mas Bojreng


#Selflessness #IslamicEthics #PureIntentions #Gratitude #Riya #IslamicTeachings #GoodDeeds #Faith #Sincerity #Thankfulness #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng 

No comments:

Post a Comment

Dalam Lantun Surah Al-Kahfi

Terdengar lembut ayat berseri, Al-Kahfi lantun menyejuk diri. Bibirku ikut, lirih bernada, Mengalir damai ke relung jiwa. Kenangan datan...