Saturday, August 10, 2024

Kita lupa bahwa ada Allah yang terus menutupi segala aib kita di hadapan manusia

Ketika tiba tiba ada yang terasa mengganjal di hati, ketika melihat sekeliling.

Kalimat Istighfar segera diucapkan.

Dan entah kenapa menjadi berpikir tentang kalimat dibawah ini.
Kita lupa bahwa ada Allah yang terus menutupi segala aib kita di hadapan manusia. Kita tak sadar akan tersebut, sehingga membuat kita menjadi lupa diri.

Kesombongan dan Kerendahan Hati, Mengingat Perlindungan Ilahi


"Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."

(QS. Luqman: 18)

Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak bersikap sombong dan angkuh, serta mengajarkan pentingnya kerendahan hati.

Dalam perjalanan hidup manusia, kesombongan sering kali menjadi sifat yang umum namun merugikan. Kesombongan muncul ketika seseorang merasa dirinya lebih unggul, tidak pernah salah, atau lebih baik daripada orang lain. Sikap ini tidak hanya merusak hubungan sosial tetapi juga menjauhkan seseorang dari pertumbuhan spiritual dan moral. Satu hal yang sering dilupakan oleh orang sombong adalah bahwa Allah, dengan rahmat-Nya yang tak terbatas, terus menerus menutupi kekurangan dan kelemahan kita di hadapan manusia. Perlindungan ilahi ini seharusnya menjadi pengingat yang mendalam akan sifat sejati kita dan perlunya menumbuhkan sikap rendah hati.

Hakikat Kesombongan

Kesombongan, atau kibr dalam bahasa Arab, adalah sifat yang berasal dari perasaan berlebihan tentang pentingnya diri sendiri. Seseorang yang sombong cenderung meremehkan orang lain dan merasa bahwa dirinya lebih berharga. Kesombongan sering kali muncul dari berbagai aspek kehidupan, seperti kekayaan, pengetahuan, status sosial, atau kemampuan tertentu. Namun, pada dasarnya, kesombongan adalah cerminan dari ketidakmampuan seseorang untuk mengenali kelemahan dan kekurangannya sendiri.

Bahaya Kesombongan

Kesombongan memiliki dampak yang merugikan, baik secara pribadi maupun sosial. Dari segi pribadi, kesombongan menghalangi seseorang untuk menerima nasihat, belajar dari kesalahan, dan tumbuh sebagai individu yang lebih baik. Orang yang sombong cenderung menutup diri dari kritik konstruktif dan merasa dirinya selalu benar. Ini mengakibatkan stagnasi dalam pengembangan diri dan penghalang untuk mencapai potensi penuh.

Secara sosial, kesombongan menciptakan jarak antara individu dan orang lain. Sikap meremehkan dan menganggap rendah orang lain membuat hubungan menjadi tidak harmonis dan penuh konflik. Orang sombong sering kali sulit bekerja sama dan cenderung menyalahkan orang lain ketika terjadi masalah. Hal ini merusak ikatan sosial dan menghambat terciptanya lingkungan yang saling mendukung dan menghormati.

Kesadaran Akan Perlindungan Ilahi

Salah satu pengingat terpenting untuk menjaga kerendahan hati adalah menyadari bahwa Allah senantiasa menutupi aib dan kelemahan kita di hadapan manusia. Bayangkan jika semua kesalahan, dosa, dan kekurangan kita terlihat jelas oleh orang lain, betapa malunya kita. Namun, Allah, dengan rahmat-Nya, menutupi semua itu agar kita tetap dihormati dan dihargai oleh orang lain. Kesadaran ini seharusnya membuat kita merasa rendah hati dan bersyukur atas perlindungan ilahi.

Dalam Islam, ada banyak ajaran yang menekankan pentingnya kerendahan hati dan menghindari kesombongan. Salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang terkenal adalah, "Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi." (HR. Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa kesombongan adalah sifat yang sangat tidak disukai oleh Allah dan bisa menghalangi seseorang untuk mencapai kebahagiaan abadi di akhirat.

Menjaga Kerendahan Hati

Untuk menjaga kerendahan hati, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

• Menyadari Keterbatasan Diri: Setiap manusia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Dengan menyadari hal ini, kita dapat lebih mudah menerima kelemahan diri dan tidak merasa sombong.

• Bersyukur: Rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah dapat membantu kita mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah karunia dari-Nya. Kesadaran ini membuat kita tidak merasa sombong atas apa yang kita miliki.

• Menerima Kritik dan Saran: Terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain adalah cara yang efektif untuk menjaga kerendahan hati. Dengan menerima masukan, kita dapat terus belajar dan berkembang menjadi individu yang lebih baik.

• Menghargai Orang Lain: Menghargai dan menghormati orang lain, tanpa memandang status atau kemampuan mereka, adalah cara lain untuk menumbuhkan kerendahan hati. Ini membantu kita melihat kebaikan dalam setiap orang dan tidak merasa lebih unggul.

• Berdzikir dan Berdoa: Mengingat Allah melalui dzikir dan doa dapat membantu kita tetap rendah hati. Dengan selalu mengingat kebesaran-Nya, kita dapat menyadari betapa kecilnya diri kita di hadapan-Nya.

Kesombongan adalah sifat yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dengan menyadari bahwa Allah senantiasa menutupi aib dan kelemahan kita, kita diingatkan untuk tetap rendah hati dan bersyukur. Kerendahan hati bukan hanya membuat kita lebih disukai oleh orang lain, tetapi juga membawa kita lebih dekat kepada Allah.

Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang kecil dan hina, kita harus senantiasa merenungkan betapa rapuh dan terbatasnya diri kita di hadapan kebesaran-Nya. Setiap detik kehidupan, setiap helaan napas, dan setiap detak jantung adalah bukti dari kemurahan-Nya yang tanpa batas. Kesadaran ini seharusnya menanamkan dalam hati kita kerendahan hati yang tulus, mengingatkan kita untuk tidak bersikap sombong atau merasa paling benar. Kesombongan hanya akan menjerumuskan kita ke dalam kehancuran dan menjauhkan kita dari kasih sayang Allah serta dari cinta dan penghormatan sesama manusia.

Ilmu yang kita miliki sejatinya adalah amanah dari Allah SWT yang harus digunakan dengan penuh tanggung jawab. Memanfaatkan ilmu untuk membohongi atau membodohi orang lain adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah tersebut. Alih-alih demikian, marilah kita gunakan ilmu untuk kebaikan, memberikan manfaat, dan menolong sesama. Dengan demikian, kita tidak hanya menjalani hidup yang lebih bermakna, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, serta menumbuhkan rasa hormat dan cinta di antara sesama manusia.

Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk selalu menjaga kerendahan hati dan menghindari kesombongan, agar hidup kita lebih bermakna dan penuh berkah.

Catatan Mas Bojreng

#Humility #Arrogance #SelfAwareness #Gratitude #SpiritualGrowth #IslamicTeachings #DivineMercy #PersonalGrowth #SelfReflection #Modesty #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng 

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...