Wednesday, May 1, 2024

Istighfar.....

Saat saya memilih diam, melihat dan mengamati saja. 

Ketika kalimat Istighfar harus diucapkan terus menerus.

Ketika saya memilih menahan diri.


Ketika orang hanya bisa berbicara dan tindakan tidak sesuai dengan apa yang dibicarakannya. Bahkan tidak menyadari akibatnya, ketika ucapan tidak sejalan dengan tindakan, dan ketika ucapan hanya berupa slogan belaka:


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang-orang yang cenderung terlalu banyak berbicara tanpa memikirkan akibat dari ucapannya. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa setiap kata yang terucap memiliki dampak besar terhadap orang lain. Terlalu banyak berbicara tanpa mempertimbangkan efeknya dapat menyebabkan konflik, kesalahpahaman, bahkan merusak hubungan antarmanusia.


Seseorang yang terbiasa terlalu banyak berbicara tanpa memikirkan akibatnya seringkali terjebak dalam situasi di mana ucapannya menimbulkan masalah. Misalnya, mereka mungkin berkata-kata kasar tanpa sadar bahwa hal tersebut dapat melukai perasaan orang lain. Mereka mungkin juga mengeluarkan informasi yang seharusnya bersifat pribadi atau rahasia tanpa menyadari bahwa hal itu dapat merugikan orang lain. Akibatnya, orang-orang di sekitarnya mungkin merasa tidak nyaman atau kehilangan kepercayaan terhadap mereka.


Selain itu, ada kasus di mana apa yang diucapkan seseorang tidak sejalan dengan tindakan yang dilakukannya. Misalnya, seseorang mungkin sering mengucapkan janji-janji besar namun tidak pernah benar-benar mengikutinya dengan tindakan yang nyata. Hal ini dapat menciptakan ketidakpercayaan di antara orang-orang di sekitarnya. Mereka mungkin merasa bahwa orang tersebut tidak konsisten dan tidak dapat diandalkan.


Selain itu, terdapat juga situasi di mana seseorang hanya mengucapkan slogan-slogan tanpa melakukan tindakan nyata untuk mendukungnya. Misalnya, seseorang mungkin sering mengatakan pentingnya lingkungan hidup namun tidak pernah benar-benar melakukan tindakan konkret untuk melindungi lingkungan. Slogan-slogan semacam ini hanya akan menjadi omong kosong jika tidak diikuti dengan tindakan nyata.


Dampak dari perilaku tersebut bisa sangat merugikan. Seseorang yang terlalu banyak berbicara tanpa mempertimbangkan akibatnya dapat merusak hubungan baik dengan orang lain, kehilangan kepercayaan, dan menciptakan ketegangan dalam komunikasi. Seseorang yang tidak konsisten antara ucapannya dan tindakannya bisa kehilangan integritas dan dianggap tidak dapat diandalkan. Sementara itu, slogan-slogan tanpa tindakan nyata hanya akan menjadi omong kosong belaka.


Islam sangat menekankan pentingnya berbicara dengan bijak dan memperhatikan dampak dari setiap kata yang diucapkan. Dalam ajaran Islam, setiap perkataan memiliki kekuatan besar dan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Berikut adalah beberapa pandangan Islam terkait dengan perilaku seseorang yang terlalu banyak berbicara tanpa menyadari akibatnya, ketidaksesuaian antara ucapannya dan tindakannya, serta penggunaan slogan-slogan belaka:


1. Menjaga Lidah: Salah satu prinsip penting dalam Islam adalah menjaga lidah atau mengontrol perkataan. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Siapa yang dapat menjamin apa yang diucapkannya, akan kami jamin baginya surga." Hal ini menggambarkan betapa pentingnya untuk berbicara dengan hati-hati, tidak menyakiti orang lain, dan memilih kata-kata yang baik.


2. Konsistensi: Islam mengajarkan umatnya untuk selalu konsisten antara ucapannya dan perbuatannya. Konsistensi antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan merupakan bentuk dari integritas dan kejujuran. Orang yang konsisten akan lebih dipercaya dan dihormati dalam masyarakat.


3. Tindakan Nyata: Islam mendorong umatnya untuk tidak hanya sekadar berbicara, tetapi juga melakukan tindakan nyata yang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Ucapan tanpa tindakan nyata tidak memiliki nilai yang signifikan dalam pandangan Islam. Nabi Muhammad SAW selalu mencontohkan dengan melakukan tindakan nyata yang mendukung ucapannya.


4. Bijak Berbicara: Dalam Islam, bijak berbicara sangatlah dianjurkan. Umat Muslim diajarkan untuk menggunakan kata-kata yang baik, sopan, dan penuh hikmah. Berbicara dengan penuh kesadaran akan membuat komunikasi menjadi lebih baik dan meminimalkan kemungkinan terjadinya konflik.


Melalui pandangan-pandangan tersebut, Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kekuatan kata-kata dan dampaknya terhadap orang lain. Dengan berbicara dengan bijak, menjaga konsistensi antara ucapan dan tindakan, serta melakukan tindakan nyata untuk mendukung ucapannya, seorang Muslim diharapkan dapat menjalani kehidupan yang penuh dengan integritas, kejujuran, dan kebaikan.


Dalam Islam, penting untuk selalu mengingat bahwa setiap kata yang kita ucapkan adalah amanah dan akan membawa konsekuensi di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, menjaga lidah, berbicara dengan bijak, dan berkomitmen untuk selalu konsisten antara ucapannya dan tindakannya merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang mengarah pada kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.


Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memperhatikan kata-kata yang diucapkan, memastikan bahwa ucapannya sejalan dengan tindakannya, dan menghindari sekadar mengeluarkan slogan-slogan tanpa tindakan nyata. Dengan demikian, kita dapat menciptakan hubungan yang baik dengan orang lain, membangun kepercayaan, dan memperlihatkan integritas dalam setiap aspek kehidupan kita.

Penting untuk selalu berusaha menjaga keselarasan antara ucapan dan tindakan sebagai wujud dari integritas dan kejujuran. Nabi Muhammad SAW adalah contoh yang sempurna dalam konsistensi dan keselarasan antara ucapannya dan perbuatan beliau. Oleh karena itu, umat Islam diajarkan untuk memperhatikan dan menjaga agar tindakan dan ucapannya selalu sejalan agar mendapat ridha Allah SWT dan mendapatkan kepercayaan dari sesama.


Selain itu, Islam juga mengajarkan umatnya untuk selalu bertaubat dan memperbaiki diri apabila ada kesalahan dalam tindakan dan ucapannya. Kesadaran akan kesalahan dan keinginan untuk memperbaiki diri merupakan langkah awal untuk menjadi pribadi yang konsisten, jujur, dan bersahabat dalam komunikasi dan interaksi dengan orang lain.


Semoga saya dijauhkan dari sifat antara perkataan atau ucapan yang berbeda dengan tindakan yang saya lakukan.


Pengingat diri di pagi hari ini


Catatan Mas Bojreng


#passion #passione #patience #conscience 

#diam #perbuatan #aksi #action #tindakan #speak #speech #talk #hypocrite #moslem #muslim #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...