Thursday, April 11, 2024

Hati hati saat kulineran...

Beberapa saat yang lalu pernah diajak salah seorang sahabat untuk makan di salah satu resto, saya sempat menanyakan bukakan kah disitu juga jual makanan yang mengandung babi?

Ah yang kita makan nanti es nya kok...

Dan dengan mohon maaf saya menolak ajakan sahabat saya, dan kemudian kami ke tempat yang lain yang es nya juga enak kok.


Sudah lama pengen menuliskan hal ini, tapi baru sempat dituliskan di akhir pekan nan panas ini dan kok kayaknya makan es krim untuk berbuka enak ya...


Dalam Islam, pemilihan makanan tidak hanya terbatas pada menghindari makanan yang dikategorikan sebagai haram, tapi juga ter extends ke pada pemilihan tempat dimana makanan tersebut dibeli atau dikonsumsi. Bagi seorang Muslim, sangat penting untuk tidak hanya memastikan makanannya halal, tetapi juga mempertimbangkan tempat makanan itu diperoleh. Hal ini bukan hanya terkait dengan kehalalan produknya semata, melainkan juga tentang kebersihan, kemurnian, dan ketaatan pada perintah Allah SWT serta Rasul-Nya. Dalam artikel ini, kita akan mengexplore lebih dalam pentingnya sebuah tempat dalam konteks kehalalan makanan dalam Islam, bagaimana hukum dan dalilnya menurut ajaran Islam.


Hukum dan Dalil Menurut Islam


Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman secara umum tentang pengonsumsian makanan yang halal dan baik. Misalnya, dalam Surah Al-Baqarah (2:168), Allah berfirman, "Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah Syaitan; sesungguhnya ia adalah musuh yang nyata bagimu." Ayat ini menekankan pentingnya mengonsumsi makanan yang bukan hanya halal menurut syariat Islam, tapi juga baik dan bersih.


Sunnah Nabi Muhammad SAW juga memberikan panduan tentang pentingnya mengonsumsi makanan yang halal dan baik. Hadits dari Sahih Muslim, misalnya, menekankan pentingnya memperhatikan apa yang dimakan, karena hal itu secara langsung mempengaruhi doa dan ibadah seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik. Allah memerintahkan orang-orang beriman dengan apa yang Dia perintahkan kepada Rasul-Rasul."


Pentingnya Tempat dalam Konteks KeHalalan


Mengonsumsi makanan di tempat yang juga menjual makanan haram, meskipun makanan yang dipesan tersebut berstatus halal, dapat menimbulkan beberapa persoalan syar'i. Beberapa alasan mengapa ini penting di antaranya:


1. Keraguan dan Kebersihan: Dalam Islam, menghindari keraguan adalah prinsip yang sangat ditekankan. Bila seseorang makan di tempat yang menjual makanan haram, hal ini dapat menimbulkan keraguan tentang kehalalan dan kebersihan makanan tersebut. Sebagaimana hadits dari an-Nu’man bin Basyir, Rasulullah SAW bersabda, "Yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas pula, dan di antara keduanya ada perkara-perkara yang samar yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia..." (Hadits Muttafaq 'Alaih). Menghindari tempat yang menjual makanan haram ini masuk dalam prinsip menghindari syubhat (keraguan).


2. Dukungan secara tidak langsung : Mengonsumsi makanan di tempat yang menjual makanan haram dapat secara tidak langsung menunjukkan dukungan atau penerimaan terhadap praktik menjual makanan haram tersebut, meskipun ini bukanlah niat dari konsumen. Dalam islam ditekankan pentingnya menjauhi dukungan kepada dosa atau kemungkaran secara tidak langsung.


3. Kontaminasi fisik: Adanya kemungkinan kontaminasi, baik dalam penanganan, persiapan, atau penyajian makanan, antara makanan yang halal dan haram. Hal ini mengerek kontaminasi tersebut menjadi sesuatu yang harus dihindari.


Prinsip Kehati-hatian dalam Islam


Islam mengajarkan prinsip kehati-hatian, terutama dalam hal ibadah dan pengonsumsian makanan. Menghindari tempat yang menjual makanan haram juga merupakan bentuk dari aplikasi prinsip kehati-hatian ini. Dalam konteks makanan, hal ini berarti mengutamakan kepastian kehalalan dan kebersihan makanan yang akan dikonsumsi.


Jadi menurut saya secara keseluruhan, sangat penting bagi seorang Muslim untuk mengonsumsi makanan yang tidak hanya secara langsung halal, tapi juga mempertimbangkan aspek-aspek lain seperti tempat dimana makanan tersebut diperoleh. Prinsip menghindari keraguan, prinsip kebersihan, dan dukungan terhadap yang halal adalah aspek-aspek yang harus selalu diingat. Dalam prosesnya, memilih untuk tidak makan di tempat yang menjual makanan haram merupakan manifestasi dari taqwa dan keinginan untuk selalu berada dalam keridhaan Allah SWT.


Kalau bisa dihindari maka kami akan berusaha untuk menghindarinya, toh kalau tidak makan disitu kami juga tidak apa.

Ya ini pandangan kami akan hal makanan dan tempatnya. Walaupun kami suka kulineran dan menyukai makanan khas di suatu tempat.


Catatan dan pengingat diri dari Mas Bojreng


#halal #halalfood #halalrestaurant #haram #food #kuliner #cullinary #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Bukti yang Bungkam

Serial CSI (Crime Scene Investigation) itu keren banget karena nunjukin gimana bukti kecil bisa jadi kunci buat ngebongkar kasus besar. Jad...