Monday, April 8, 2024

Antara hati, ucapan dan tindakan... sesuai kah?

 Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik

Artinya: "Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)."


Beberapa saat ini saya sering melihat seseorang atau bahkan sekelompok orang sering berbicara yang tidak konsisten antara ucapan ucapan yang terdahulu dan ucapan ucapannya sekarang, entah apa yang ada di hatinya saya tidak tahu.


Menjaga konsistensi antara apa yang ada di hati, diucapkan, dan apa yang dilakukan adalah landasan penting dalam menjalani kehidupan yang berintegritas dan sesuai dengan prinsip-prinsip agama, khususnya dalam Islam. Kejujuran dan konsistensi adalah dua hal yang sangat dihargai dalam ajaran Islam, di mana Islam mengajarkan umatnya untuk selalu tulus dalam niat, ucapan, dan tindakan mereka, semata-mata karena Allah SWT (Lillahi Ta'ala). Menjaga ketiga aspek ini agar selaras bukanlah hal yang mudah, namun dengan upaya dan keinginan yang kuat, serta bimbingan dari ajaran Islam, hal tersebut bisa tercapai.


Kejujuran Diri dan Konsistensi


Di dalam al-Qur'an dan hadis, banyak ayat dan sabda Nabi yang menekankan pentingnya kejujuran dan konsistensi. Kejujuran dianggap sebagai salah satu ciri orang mukmin yang sejati. Rasulullah SAW bersabda, “Jujurlah, karena kejujuran itu memimpin kepada kebajikan, dan kebajikan itu memimpin ke surga” (HR. Muslim). Dari hadis ini, jelas bahwa jujur bukan hanya dalam ucapan, namun juga dalam hati dan perbuatan. 


Kejujuran merupakan salah satu nilai utama yang diajarkan dalam ajaran agama, termasuk dalam Islam. Kejujuran adalah sifat yang menggambarkan kesucian hati, keluhuran berkata-kata, dan keadilan dalam bertindak. Di dalam Al-Qur'an dan Hadis, kita diajarkan untuk selalu bersikap jujur dalam segala hal, karena kejujuran adalah cerminan dari keimanan seseorang.


Dalam hati, kejujuran dimulai dari keikhlasan dan kejujuran terhadap diri sendiri. Ini berarti mengakui kesalahan dan kelemahan diri sendiri di hadapan Allah SWT dan berusaha untuk memperbaikinya. Kejujuran dalam hati membutuhkan introspeksi dan muhasabah yang mendalam untuk menilai apakah niat dan motivasi kita dalam melakukan suatu tindakan berlandaskan pada kebenaran dan keinginan untuk memenuhi perintah Allah.


Dalam berkata-kata, Islam mengajarkan kita untuk selalu mengatakan yang benar meskipun itu pahit untuk diutarakan. Rasulullah SAW bersabda, “Berbicaralah kamu kepada kebenaran walaupun pahit.” (HR. Muslim). Ini menunjukkan pentingnya menjaga lidah dan hanya berbicara yang benar serta apa adanya, karena perkataan kita dapat memberikan dampak yang besar terhadap diri sendiri maupun orang lain.


Konsistensi antara hati, ucapan, dan tindakan adalah manifestasi dari kejujuran tersebut. Hal ini berarti apa yang kita percayai di dalam hati adalah apa yang kita ucapkan, dan apa yang kita ucapkan adalah apa yang kita lakukan. Konsistensi ini penting karena ia menunjukkan integritas dan keaslian diri seseorang di hadapan Allah SWT dan sesama manusia.


Menghadapi Tantangan


Salah satu tantangan dalam menjaga konsistensi ini adalah godaan untuk berbuat kepura-puraan atau riya', yaitu tindakan menunjukkan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ada di hati demi mencari pujian atau pengakuan dari orang lain. Islam mengajarkan untuk menghindari perbuatan riya' ini karena semua amalan harus ditujukan semata-mata untuk meraih ridha Allah SWT, bukan pengakuan manusia.


Kira kira bagaimanakah upaya menjaga konsistensi?


1. Muhasabah: Melakukan introspeksi diri secara rutin adalah langkah penting untuk memastikan konsistensi antara hati, ucapan, dan tindakan. Evaluasi diri membantu mengidentifikasi ketidaksesuaian dan area yang membutuhkan perbaikan.

 

2. Tawakal dan Doa: Memohon bantuan Allah SWT melalui doa untuk memudahkan upaya menjaga konsistensi. Memiliki kepercayaan (tawakal) pada Allah bahwa Dia akan membimbing dan memberikan kekuatan dalam menghadapi godaan untuk tidak konsisten.


3. Ilmu dan Pembelajaran: Mencari ilmu tentang ajaran Islam yang sesuai akan membantu memperkuat iman dan menginspirasi untuk lebih konsisten dalam segala aspek kehidupan.


4. Bergaul dengan Orang yang Tepat: Menjalin persahabatan dengan orang-orang yang memiliki tujuan dan nilai yang sama akan mendukung upaya untuk menjaga konsistensi dan jujur dalam segala hal.


Islam memberikan panduan yang sangat detil dan komprehensif mengenai pentingnya kejujuran dan konsistensi. Hal ini mencakup segala aspek kehidupan mulai dari ibadah, interaksi sosial, hingga étika bisnis. Islam mengajarkan bahwa kehidupan dunia ini sementara dan apa yang dilakukan di dunia ini akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Konsistensi dan kejujuran merupakan bagian dari upaya mempersiapkan diri untuk pertanggungjawaban tersebut. 


Dalam bertindak, islam mengarahkan kita untuk melaksanakan setiap amal perbuatan dengan kejujuran. Ini mencakup bekerja dengan amanah, bertransaksi dengan adil, dan tidak menyembunyikan kebenaran demi keuntungan pribadi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyerahkan amanat-amanat kepada ahlinya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkan dengan adil...” (QS An-Nisa: 58).


Namun, kejujuran tidak hanya tentang bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang ditetapkan, tetapi juga tentang keberanian dan keteguhan hati untuk tetap berada di jalan yang Allah tunjukkan meskipun dihadapkan pada ujian dan tantangan. Ini mengharuskan kita untuk selalu memohon petunjuk daripada-Nya dan senantiasa mengingat bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang berbuat benar.


Konsistensi dalam Islam bukan hanya tentang apa yang tampak dari luar, melainkan juga tentang kekokohan iman dan kepatuhan pada ajaran Allah SWT yang tercermin dalam segala dimensi kehidupan. Dengan demikian, menjaga konsistensi bukan hanya perintah agama tetapi juga merupakan jalan menuju kedamaian hati dan kehidupan yang harmonis. Sesungguhnya, Allah SWT mencintai orang-orang yang berusaha keras menjaga konsistensi dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dengan niat yang tulus karena-Nya. Ini adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan ketekunan dan kesabaran, namun pahala yang dijanjikan bagi mereka yang konsisten adalah kebahagiaan yang abadi di kehidupan akhirat.


Singkatnya, kejujuran dalam hati, berkata, dan bertindak adalah kunci utama dalam menjalani kehidupan yang dirahmati dan diberkati oleh Allah SWT. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ini, kita tidak hanya akan mendapatkan kepercayaan dan penghargaan dari sesama manusia, tapi yang lebih penting adalah mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan meraih kesuksesan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat.


Perenungan dan pengingat diri pada dini hari ini.


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Bukti yang Bungkam

Serial CSI (Crime Scene Investigation) itu keren banget karena nunjukin gimana bukti kecil bisa jadi kunci buat ngebongkar kasus besar. Jad...