Apapun yang terjadi, berbuat baiklah terus, tidak usah pedulikan omongan orang, luruskan hati dan niat Lillahi ta'ala, hasbunallah wanikmal wakil.
Dalam agama Islam, berbuat kebaikan ditekankan sebagai suatu amalan yang mulia dan diperintahkan oleh Allah SWT. Ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW memberikan pedoman yang jelas mengenai pentingnya berbuat kebaikan tanpa mengharapkan balasan dari manusia.
Niat sangatlah penting dalam setiap amalan, termasuk berbuat kebaikan. Kebaikan yang dilakukan dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah SWT akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Meskipun mungkin tidak dianggap oleh orang lain, Allah melihat setiap amal baik yang dilakukan hamba-Nya.
Kesabaran dan Istiqamah: Terus berbuat kebaikan kadang-kadang dapat menemui berbagai rintangan dan ketidakpahaman dari orang lain. Namun, dalam Islam, ditekankan pentingnya kesabaran dan istiqamah dalam berbuat kebaikan, terlepas dari tanggapan orang lain. Allah menilai usaha dan ketulusan hati seseorang dalam berbuat kebaikan.
Pahala Berbuat Kebaikan di Akhirat: Konsep pahala dalam Islam sangat berkaitan dengan berbuat kebaikan. Seorang Muslim dipercayai bahwa setiap amal kebaikan yang dilakukan di dunia akan dihitung oleh Allah dan akan menjadi bekal di akhirat nanti. Oleh karena itu, terus melakukan kebaikan merupakan investasi untuk kehidupan abadi di akhirat.
Menjadi Teladan dan Dawah: Berbuat kebaikan tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga dapat memberikan inspirasi dan pelajaran bagi orang lain. Dengan konsisten berbuat kebaikan, seseorang juga dapat menjadi teladan yang baik dan memberikan dakwah secara tidak langsung kepada orang-orang di sekitarnya.
Meneruskan perbuatan baik meskipun sering tidak dihargai oleh orang lain merupakan bagian penting dalam ajaran Islam. Dalam Islam, perbuatan baik dan kebaikan dilakukan bukan semata-mata untuk mendapat pujian atau pengakuan dari manusia, tetapi lebih kepada niat yang tulus dan ikhlas serta kepatuhan kepada Allah SWT.
Ketika seseorang melakukan kebaikan dengan niat yang benar-benar lillahi ta'ala, artinya dilakukan semata untuk Allah, maka tindakan tersebut dilihat sebagai amal yang bernilai tinggi di sisi-Nya. Meskipun mungkin tidak ada yang tahu atau menghargai perbuatan baik tersebut di dunia, Allah SWT selalu melihat dan memberikan balasan setimpal.
Pandangan Islam terhadap perbuatan baik yang dilakukan dengan niat ikhlas untuk Allah sangatlah jelas.
Dalam Al-Qur'an tepatnya Surat Al-Zalzalah ayat 7-8, Allah SWT kabarkan kepada para hamba bahwa setiap amal kebaikan atau keburukan walau sebesar 'zarrah' punya balasannya masing-masing.
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ - 7
Latin: Famay ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah(ū)
Artinya: Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ - 8
Latin: Wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah(ū)
Artinya: Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya
Dan surah Al Baqarah ayat 272
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰىهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِاَنْفُسِكُمْۗ وَمَا تُنْفِقُوْنَ اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ اللّٰهِۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ
Latin: Laisa ‘alaika hudâhum wa lâkinnallâha yahdî may yasyâ', wa mâ tunfiqû min khairin fa li'anfusikum, wa mâ tunfiqûna illabtighâ'a waj-hillâh, wa mâ tunfiqû min khairiy yuwaffa ilaikum wa antum lâ tudhlamûn
Artinya: Bukanlah kewajibanmu (Nabi Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk). Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, (manfaatnya) untuk dirimu (sendiri). Kamu (orang-orang mukmin) tidak berinfak, kecuali karena mencari rida Allah. Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa setiap kebaikan yang dilakukan tidak akan pernah sia-sia di sisi Allah. Hal ini mengajarkan umat Islam untuk terus berbuat baik tanpa tergantung pada pengakuan manusia, karena keikhlasan dalam berbuat baik adalah kunci utama yang akan mendatangkan keberkahan dan pahala yang besar di akhirat.
Jadi, meskipun terkadang kebaikan yang dilakukan tidak dianggap atau dihargai oleh orang lain, dalam pandangan Islam, hal itu tidak mengurangi nilainya jika dilakukan dengan niat yang tulus semata untuk Allah SWT. Kebaikan yang didasarkan pada keikhlasan akan selalu mendapatkan balasan yang terbaik dari-Nya.
Perbedaan Pandangan Masyarakat dan Pandangan Islam: Dalam masyarakat modern, seringkali kebaikan diukur dari sudut pandang materialistik atau pun pendapat mayoritas. Namun, Islam menawarkan perspektif yang lebih mendalam, di mana kebaikan sesungguhnya bersumber dari ketakwaan kepada Allah dan niat yang tulus.
Penilaian Allah SWT adalah yang paling penting. Kebaikan yang dilakukan seharusnya didasarkan pada niat yang tulus karena Allah semata, tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari manusia. Allah Maha Mengetahui segala amal perbuatan hamba-Nya, dan Dia akan memberikan balasan atas setiap kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas, meskipun kebaikan tersebut mungkin tidak dianggap oleh orang lain.
Surat Al Baqarah ayat 271
اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۚ وَاِ نْ تُخْفُوْهَا وَ تُؤْتُوْهَا الْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya: "Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Dengan mempersempit fokus pada niat yang tulus karena Allah, seseorang dapat mencapai kedekatan dengan-Nya dan memperoleh pahala yang berlipat. Meskipun kebaikan yang dilakukan terkadang tidak diapresiasi atau dianggap oleh manusia, Allah selalu melihat usaha dan keikhlasan hamba-Nya. Oleh karena itu, teruslah berbuat kebaikan karena Allah, tanpa perlu mempedulikan penilaian dari manusia.
Semoga kita semua memperoleh kekuatan dan ketabahan dalam terus berbuat kebaikan dengan niat yang tulus karena Allah semata. Allah SWT Maha Adil dan Maha Mengetahui, dan balasan-Nya pasti akan datang bagi setiap amal baik yang dilakukan dengan ikhlas.
Pengingat diri di hari Jumat ini
#gooddeed #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment