Sunday, February 18, 2024

Sebelum terlambat...

 Silaturahmi sebelum terlambat.

Ketika diingatkan di FB melalui memories. Kenangan kenangan yang kemudian mengingatkan kembali.

Beberapa saat lalu mendapat kabar ada salah seorang sahabat yang meninggal dunia  banyak ucapan dan yang kaget baru kemarin mengobrol, baru kemarin wa nan dan banyak lagi.

Kematian itu pasti dan tiada yang tahu kapannya.

Akan kah ada penyesalan.. wah pas itu saya ke dekat rumahnya hanya gak mampir dsb dsb dsb.


Kenangan adalah mozaik yang berwarna-warni di dalam lembaran hidup setiap manusia. Seperti jejak kaki di pasir, ada beberapa yang akan terhempas oleh ombak dan ada pula yang akan bertahan hingga angin menguburnya perlahan. Seiring langkah, kita pun menyimpan ribuan kenangan tentang teman dan saudara yang menjadi penanda jalan yang telah kita tempuh.


Teman dan saudara bukan sekadar pelengkap cerita, namun juga penuntun dan penyemangat dalam setiap perjuangan dan duka yang dirasakan. Mereka adalah sosok yang berbagi tawa, pencipta momen terindah, tempat berbagi cerita, dan seringkali menjadi perekat saat kita terpecah dalam keputusasaan. Kenangan bersama mereka tak jarang menjadi pilar kekuatan untuk menjalani masa-masa sulit yang kadang menerpa.


Dalam kebersamaan, setiap gelak tawa, perdebatan kecil, dan juga dukungan dalam setiap impian membentuk kolase memori yang akan selalu menyimpan esensi dari sebuah hubungan. Kenangan tersebut sering kali menjadi bahan refleksi dan introspeksi diri. Mereka mungkin tidak akan selamanya hadir secara fisik, namun memori bersama mereka adalah warisan abadi yang akan selalu hidup dalam diri kita.


Saat kita meninggalkan dunia ini, kenangan itulah yang akan tetap dikenang. Baik itu kenangan menolong sesama, kenangan menjadi perantara dalam kebaikan, atau sekadar kenangan sederhana bersama mereka yang kita cintai. Itulah candra yang terus bersinar bahkan ketika kita telah tiada, menceritakan tentang kebaikan, cinta, dan persaudaraan yang kita rajut selama hidup.


Islam memberikan pandangan yang dalam tentang pentingnya silaturahmi dalam kehidupan. Dalam berbagai hadis, Rasulullah SAW menegaskan keutamaan menjaga tali silaturahmi sebagai salah satu amal yang paling disukai Allah dan sebagai cara memperpanjang umur serta menambah rezeki. Berkunjung dan menyapa kerabat tidak hanya menguatkan hubungan, tapi juga mendatangkan berbagai keberkahan dalam hidup.


Bersilaturahmi berarti menghubungkan yang terputus, menghangatkan yang dingin, dan mempererat yang renggang. Oleh karena itu, kita harus selalu menyempatkan waktu untuk berkunjung dan bersilaturahmi sebelum segala kesempatan itu hilang. Setiap pertemuan juga merupakan peluang untuk menyemai kebaikan yang akan menjadi kenangan indah bagi mereka yang kita tinggalkan.


Sesungguhnya, Islam mengajarkan untuk tidak meremehkan jejak kecil kebaikan. Silaturahmi, senyum, sapa, atau bahkan ziarah ke makam kerabat merupakan rangkaian kecil yang bisa meninggalkan kesan mendalam. Dalam silaturahmi, ada kehangatan, ada kepedulian, dan ada pula kekuatan yang dapat mengubah dunia meskipun dari yang terkecil.


Dalam perjalanan panjang kehidupan, kita akan dikenang bukan hanya karena apa yang telah kita capai, tapi lebih kepada apa dan bagaimana kita membuat orang lain merasa. Kenangan dan jejak kebaikan yang kita tinggalkan akan menjadi satu-satunya warisan abadi yang terus diingat dan diceritakan.


Maka, mari kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk membentuk kenangan baik bersama mereka yang kita kasihi. Mari kita rajut kebersamaan yang tidak hanya semu di mata, tapi juga mekar di hati. Mari kita ciptakan kenangan yang tidak hanya tersimpan dalam album foto, namun juga terpahat dalam sanubari.


Bersilaturahmi, menabur kebaikan, meluangkan waktu untuk keluarga dan teman adalah bekal yang paling bernilai dalam perjalanan hidup ini. Ini adalah investasi kekal yang akan terus berbuah manis, bukan saja di dunia, tapi juga hingga ke akhirat. Sebagaimana kenangan itu sendiri, silaturahmi adalah jembatan tak kasat mata yang menghubungkan kita saat ini dengan diri kita di masa depan; perekat yang mengikat kita dengan generasi yang akan datang melalui warisan terindah: kenangan dan doa.


Kamu sudah tidak sakit lagi masbro.

Al Fatihah ...


Catatan Mas Bojreng


#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Saat Diam Adalah Obat

Ada saatnya diam lebih bijak, Saat tak mampu menghapus gelisah. Empati bukan sekadar kata, Tanpanya luka bisa merambah jiwa. Jangan bica...