Kadang hidup tuh kayak gini aja — bangun pagi, kerja, pulang sore, lanjut mikirin banyak hal yang nggak kelar-kelar. Capek sih, iya banget. Tapi begitu liat pintu rumah, ya udah, semua ditahan. Karena anak cuma pengin pelukan, bukan cerita tentang pusingnya dunia. Istri cuma pengin lihat senyum, bukan dengar keluhan. Kadang, senyum itu bukan tanda kuat — tapi cara sederhana buat bilang, “Aku masih berjuang buat kalian.”Kayak Guido di film Life Is Beautiful — dunia di sekelilingnya udah kacau, tapi dia masih bisa bercanda, pura-pura semuanya baik-baik aja, biar anaknya nggak takut. Padahal hatinya sendiri remuk. Tapi ya begitulah yang namanya cinta itu, harus bisa selalu berusaha untuk bikin orang yang kita cintai dan sayangi untuk selalu tetap tersenyum di tengah runtuhnya dunia disekeliling.
Cuma, satu hal yang sering kita lupain: semua itu jangan sampai dijalani karena terpaksa. Lakuin dengan ikhlas. Karena kalau dari hati, capek pun rasanya beda. Ada tenangnya. Ikhlas itu bukan pas nggak berat, tapi pas kita tetap jalan meskipun berat, karena tahu Allah ngelihat semua usaha itu.
Dan kalau dalam hati ini sudah mulai teraaa menyesakkan seakan ingin meledak, jangan terburu-burulah atau kesusu untuk cari tempat untuk curhat. Nggak semua orang bisa ngerti. Kadang malah jadi bahan omongan. Jangan juga curhat ke medsos, itu cuma bikin kita makin kosong. Datanglah ke Allah. Sujud, nangis, ceritain semuanya. Allah nggak bakal bosan dengerin, bahkan waktu kita cuma bisa bilang “Ya Allah, aku capek.”
Allah sendiri udah janji dalam Surah Al-Insyirah ayat 6:
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
Santai aja… hidup nggak harus selalu mulus. Capek itu wajar, bagian dari jalan. Tapi yakin deh, tiap lelah ada artinya, tiap sabar pasti dibalas. Sabar saja tunggu waktunya, Inshaa Allah nanti Allah bakal buktiin sendiri.
Ini cuma pengingat buat sayq sendiri supata tetap senyum selalu, tetap jalan terus, jangan pernah nyerah, tetap apa adanya, dan tetap ikhlas.Jangan berhenti cuma karena alesannya capek. Kalau dunia udah terlalu bising, cari sajadah, bukan perhatian orang. Ceritalah ke Allah — Dia yang paling tahu cara nenangin hati. 🤍
Sajadah yang Menenangkan Hati
Setiap pagi, langkah berulang,
mata mulai lelah menatap waktu yang sama.
Tapi di balik pintu yang sederhana,
senyum kecil menjadi alasan untuk bertahan.
Dunia di luar mungkin runtuh,
tapi tawa anak menegakkan jiwa.
Seperti Guido yang bercanda di tengah perang,
cinta membuat luka terasa tidak sia-sia.
Ikhlas, katanya—itu rahasia yang tenang,
bukan karena mudah, tapi karena rela.
Sebab Allah tahu,
bahwa sabar yang tulus tak pernah hilang arah.
Dan saat dada terasa penuh dan sesak,
jangan cari telinga yang tak mengerti.
Sujudlah—biar air mata bicara,
karena di sajadah, semua lelah berubah jadi doa. 🤍
Pengingat diri Mas Bojreng
#FaithAndStrength #DailyReflection #PatienceAndHope #FamilyFirst #TrustInAllah
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:
Post a Comment