Tak butuh suara lain, tak ingin dibina,
Ia sangka kritik adalah duri hina,
Lalu ia bakar cermin yang bicara fakta.
Padahal Abu Bakar telah berkata dulu,
"Bantulah aku saat benar, luruskan saat keliru,"
Kejujuran adalah amanah yang tak semu,
Sedang dusta adalah pengkhianatan yang memburu.
Umar pun bertanya, lantang pada awal jalan,
“Siapa yang berani mengingatkan kesalahan?”
Pedang si Badui menjawab tanpa keraguan,
Dan Umar bersyukur, masih ada keberanian.
Wahai pemimpin, kuasa bukan tameng kesucian,
Tak semua yang diam itu tanda persetujuan,
Kadang lidah dibungkam oleh ketakutan,
Padahal suara jujur adalah cahaya peradaban.
Jangan kau singkirkan kebenaran yang getir,
Takutlah pada takhta yang mengundang akhir,
Karena hari hisab akan mengetuk tanpa kabar,
Dan sombong akan tumbang dalam satu desir.
Mas Bojreng saat melihat seseorang yang arogan
#LeadershipReflection #PowerAndHumility #SpeakTheTruth #AccountabilityMatters #LearnFromTheRightous
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment