Sunday, May 11, 2025

Den BaGuSe Gedebus


Wahai  Den BaGuSe, berbicaralah dengan hati,

Namun apa yang kau ucap, tak lebih dari dusta yang terjari.
Beranikah kau berdiri, di hadapan-Nya yang Maha Tahu?
Menerima segala perkataan yang terucap tanpa malu?

Kata-katamu keluar begitu mudah,
Tapi di dalamnya tak ada yang lebih dari sekadar tanya.
Menganggap uang sebagai raja, lupakan nilai luhur,
Padahal dunia ini fana, dan harta bukan tujuan yang utama.

Panjang lebar mulutmu berbicara,
Namun kosong dan kosong lagi, tiada makna nyata.
Kau bangga seakan menguasai topik yang bukan milikmu,
Sementara yang terhilang, adalah kebenaran yang sejati.

Wahai  Den BaGuSe, berhentilah sejenak,
Lihatlah dirimu dalam cermin, jangan hanya menatap pecah.
Karena semakin kau berbicara, semakin jelas tampak,
Betapa kosongnya bicaramu yang tak pernah penuh dengan hak.

Orang pintar kau cuekin, pendapat mereka tak kau terima,
Yang tak sejalan denganmu, kau singkirkan tanpa rasa.
Demi cuan, kau pertaruhkan harga dirimu,
Padahal kekayaan sejati bukanlah milik yang hanya tampak luput.

Kejujuranmu kau buang, asal dapatkan keuntungan,
Yang lain dipandang remeh, asalkan tujuannya tercapai dengan cepat.
Namun, apakah kau tahu? Waktu akan membongkar segala tipu,
Dan yang tersisa hanya kesepian yang menyiksa di balik semua topengmu.

Mas Bojreng ketika melihat den BaGuSe yang sudah merot

"Berbicara sesukamu,  Den BaGuSe, tapi saat kebenaran diam dan uang yang bersuara lebih keras, ingatlah—apa yang kau peroleh hari ini akan jadi kesepian yang kau hadapi esok."

#EmptyWords #ChasingMoney #TruthMatters #FakeWisdom #LostIntegrity
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...