Tuesday, May 6, 2025

Bara Dalam Diam


Dalam bara diam ku genggam bara,

Lidah tertahan, tak sudi bicara.
Pemimpin megah, haus puja puji,
Jiwaku, terbakar, teruji.

Langkahku cepat, hatiku tegas,
Namun ku terkurung di ruang yang bias.
Ia bicara seolah dewa,
Menuntut takzim pada luka.

Aku yang lahir dari api terang,
Dipaksa tunduk oleh bayang-bayang.
Setiap gagasan dibungkam paksa,
Setiap keberanian disalah sangka.

Kemarahan bagai ombak yang lirih,
Tak bisa meledak, hanya mengalir.
Lidahku pahit oleh kata yang kutahan,
Padahal hatiku menjerit perlahan.

Bukan takut—tapi aku lelah,
Dipuji saat tunduk, dicela saat lantang.
Pemimpin ini bukan penuntun arah,
Tapi cermin retak yang haus ditatap orang.

Aku adalah aku, bukan boneka,
Darahku panas oleh luka yang sama.
Tapi kubiarkan diam menjadi perlawanan,
Kubangun benteng dalam ketenangan.

Tak semua perlawanan perlu teriak,
Kadang cukup satu langkah bijak.
Menjauh bukan kalah, tapi sadar,
Bahwa api pun bisa jadi sabar.

Akhirnya aku lepaskan beban dalam dada,
Tak lagi peduli pada pujian fana.
Pemimpin itu mungkin menang di panggung,
Tapi aku tenang—karena jiwaku tak turut hanyut.

Aku tetap api yang tahu arah,
Tak padam meski tak menyala cerah.
Karena bukan pengakuan yang ku damba,
Tapi utuhnya diriku di hadapan Yang Esa.

Mas Bojreng

#SilentResistance #AriesFireWithin #LeadWithoutChains #BurnButDontBreak #StrengthInStillness
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Bukti yang Bungkam

Serial CSI (Crime Scene Investigation) itu keren banget karena nunjukin gimana bukti kecil bisa jadi kunci buat ngebongkar kasus besar. Jad...