Ludah dijilat, asal pangkat tercipta di nama.
Tak kenal halal, haram pun dianggap fana,
Yang penting besok, rapat disambut kamera.
Ayat-ayat-Nya fasih di lidah kau dendangkan,
Namun tanganmu mencatat luka dalam kezaliman.
Sujudmu panjang—di depan insan berjabatan,
Bukan di hadapan Tuhan, tapi di altar kekuasaan.
Betapa khusyuk wajahmu di majelis suci,
Namun di belakang, tikamanmu tak lagi tersembunyi.
Agama hanya tirai topeng bagi ambisi,
Ketika niat sucimu dibarter duniawi.
Ingatlah, akan datang Hari yang pasti:
“Mulut terkunci, tangan bersaksi”—Yasin: Enam Puluh Lima.
Tak perlu engkau berdalih nanti,
Rekaman amalmu tak bisa kau sangkal lagi.
Mas Bojreng
#PowerCorrupts #FalsePiety #HypocrisyUnmasked #ChasingStatus #JudgmentDaySpeaks
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment