Wednesday, February 5, 2025

Negeri Gathom dan Janji yang Tertelan



Di negeri jauh bernama Gathom,

Hukum berseru bagai petir di siang terik,
Kewajiban rakyat bagaikan prasasti,
Sekali alpa, hukuman tak berbisik.

Duhai penguasa berlidah baja,
Bibirnya tajam mengukir perintah,
Tapi bila hak tiba masanya,
Entah kemana, lenyap sudah.

Rakyat menunggu, bulan berganti,
Peluh mengering, harapan mati,
Bahkan yang telah tiba di tangan,
Direnggut paksa, alasan sakti.

"Wahai Gathom, negeri penuh dusta,
Upah diminta sebelum keringatnya reda,
Tapi hanya untuk yang bermahkota,
Rakyat? Ah, cukup janji saja."

"Berikan upah sebelum keringatnya kering,"
Sabda yang agung, tapi di Gathom tak digubris,
Mereka menunda, menahan, merampas,
Tanpa peduli, dosa pun tertulis.

Maka tunggulah, wahai penguasa tamak,
Saat langit menimbang dan bumi bersaksi,
Hutang yang kau tunda akan menjerat,
Di pengadilan akhir, kau menangis sendiri.

Mas Bojreng bercerita tentang negeri nun jauh disana
05 02 2025

#JusticeForWorkers #FairWagesNow #StopExploitation #HonorTheLabor #PayOnTime
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng 

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...