tak mengejar kilau mahkota,
cukup tenang di jalanku saja.
Guruku berkata aku terlalu datar,
tanpa ambisi yang menggelegar,
cukup hidup tanpa gemuruh gempar.
Tak ada mimpi menjulang tinggi,
hanya ingin duduk di pagi hari,
dengan buku, film, dan secangkir kopi.
Ke negeri jauh tak ingin bersua,
hanya Mekah, Madinah, dan Al-Aqsa,
tempat rindu bersujud mesra.
Tak butuh takhta, tak ingin nama,
tak mendamba sorak dan suara,
cukup sepi yang kusapa.
Tahu banyak tapi tak terpikat,
tak semua perlu diingat,
cukup paham, lalu lewat.
Bahagia itu sederhana saja,
berkumpul dengan keluarga dan sahabat setia,
tertawa tanpa beban dunia.
Ada hal yang lebih berharga dari materi,
ketenangan hati, waktu yang bermakna,
doa tulus dan cinta tanpa syaratnya.
Mungkin bagi mereka aku tampak bodoh,
tapi dalam idealisme aku berlabuh,
berusaha lurus meski dunia gaduh.
Aku hanyalah seorang peragu manis,
idealis yang terlalu romantis,
menikmati dunia tanpa pamrih.
Aku adalah Mas Bojreng ketika pagi ini harus menghadiri pertemuan yang saya tidak merasa nyaman
#SimpleLife #NoAmbition #TrueHappiness #IdealistRomantic #PeacefulJourney
#poem #poetry #poetsofinstagram #poets #poet #poetrycommunity #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment