Hari Senin ini menghadapi beberapa kasus dengan bekas persalinan dengan SC atau operasi sebelumnya dan ternyata banyak yang menyepelekan untuk melakukan pemeriksaan antenatal care yang baik saat kehamilan terutama yang bekas SC.
Ada yang baru 13 bulan dan sudah hamil 16 minggu, ada juga yang sampai 1 minggu melebihi HPL dengan letak sungsang, dimana hanya sekali kontrol ke RS sebelumnya hanya ke faskes 1 itupun jarang sekali, ketika ditanyakan kenapa? Jawabnya simpel, gak ada yang mengantar dok. Padahal jarak dari rumah pasien tersebut ke RS hanya 10 menit kalau naik kendaraan bermotor.Jadi ya sudah sesorean ini coba nulis deh, gak tahu juga ada yang baca atau tidak.
Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat operasi caesar sebelumnya, pemeriksaan antenatal care (ANC) menjadi sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin serta merencanakan persalinan yang aman. Berikut adalah penjelasan yang mudah dipahami mengenai apa yang perlu diketahui dan dipersiapkan.
Kenapa Pemeriksaan ANC Sangat Penting?
-
Memonitor Kondisi Rahim
Bekas luka operasi caesar di rahim perlu dipantau secara berkala untuk memastikan kekuatannya. Pemeriksaan ini membantu dokter menilai risiko komplikasi seperti ruptura uteri (robekan rahim). -
Mengidentifikasi Risiko Plasenta
Ibu dengan riwayat SC memiliki risiko lebih tinggi mengalami plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir) atau plasenta akreta (plasenta menempel terlalu dalam pada dinding rahim), yang bisa berbahaya saat persalinan. -
Perencanaan Persalinan
Dokter akan membantu menentukan apakah ibu bisa melahirkan normal (Vaginal Birth After Cesarean atau VBAC) atau memerlukan operasi caesar ulang, berdasarkan kondisi ibu dan janin.
Apa yang Harus Diketahui Saat Berkonsultasi dengan Dokter?
-
Riwayat Operasi Sebelumnya
Ibu perlu memberikan informasi lengkap tentang:- Tahun operasi caesar sebelumnya.
- Penyebab dilakukannya operasi (misalnya, janin sungsang atau kondisi darurat).
- Apakah ada komplikasi saat operasi sebelumnya.
-
Kondisi Bekas Luka Operasi
Dokter biasanya akan melakukan USG untuk mengukur ketebalan bekas luka di rahim. Ketebalan ini menjadi salah satu indikator apakah VBAC memungkinkan. -
Pemeriksaan Tambahan
Selain USG rutin, dokter mungkin akan meminta pemeriksaan lain seperti:- Pemantauan pertumbuhan janin.
- Evaluasi posisi plasenta.
-
Risiko dan Pilihan Persalinan
Ibu dan suami harus berdiskusi terbuka dengan dokter tentang risiko, manfaat, dan rencana persalinan, termasuk kemungkinan VBAC atau SC ulang.
Apa yang Perlu Dipersiapkan?
-
Pemeriksaan Rutin
Jadwalkan pemeriksaan ANC secara teratur untuk memantau perkembangan kehamilan. -
Diskusi Rencana Persalinan
Tentukan sejak awal apakah ada keinginan untuk mencoba VBAC atau langsung merencanakan operasi SC ulang. -
Kesiapan Mental dan Finansial
Persalinan dengan riwayat SC sebelumnya mungkin memerlukan perawatan tambahan, jadi siapkan mental dan biaya yang cukup. -
Kenali Tanda Bahaya
Ibu dan suami perlu memahami tanda bahaya seperti:- Nyeri hebat di perut.
- Perdarahan yang tidak biasa.
- Kontraksi terlalu sering atau terlalu kuat.
VBAC atau Operasi SC Ulang?
VBAC (Vaginal Birth After Cesarean)
-
VBAC memungkinkan persalinan normal setelah operasi SC, tetapi hanya aman jika:
- Bekas luka operasi cukup tebal.
- Tidak ada komplikasi seperti plasenta previa.
- Posisi janin normal.
-
Keuntungan VBAC:
- Proses pemulihan lebih cepat.
- Risiko infeksi lebih rendah dibanding SC ulang.
-
Risiko VBAC:
- Ruptura uteri, meskipun jarang, bisa berakibat fatal jika terjadi.
Operasi Caesar Ulang
-
SC ulang biasanya dipilih jika:
- Bekas luka rahim terlalu tipis.
- Ada riwayat komplikasi serius pada SC sebelumnya.
- Kondisi medis tertentu seperti plasenta previa.
-
Keuntungan SC Ulang:
- Lebih terprediksi dan terkontrol.
-
Risiko SC Ulang:
- Proses pemulihan lebih lama.
- Risiko perlengketan organ dalam (adhesi) meningkat.
Risiko pada Ibu dan Janin dengan Riwayat SC
-
Risiko pada Ibu:
- Ruptura Uteri: Bekas luka rahim dapat robek saat kontraksi terlalu kuat.
- Plasenta Akreta: Plasenta tumbuh terlalu dalam, menyebabkan perdarahan hebat saat persalinan.
- Adhesi: Perlengketan organ dalam akibat operasi berulang.
- Infeksi: Risiko lebih tinggi pada SC ulang.
-
Risiko pada Janin:
- Prematuritas: Jika SC ulang dilakukan terlalu dini.
- Cedera saat Operasi: Meski jarang, ada risiko kecil janin terkena alat bedah.
- Gangguan Pertumbuhan: Jika ada komplikasi pada plasenta.
Kesimpulan
Ibu hamil dengan bekas operasi caesar perlu lebih memperhatikan pemeriksaan kehamilannya. ANC rutin membantu dokter memantau kondisi rahim, mengidentifikasi risiko, dan merencanakan persalinan yang aman. Diskusikan pilihan persalinan dengan dokter, apakah akan mencoba VBAC atau memilih SC ulang. Yang terpenting, kenali tanda bahaya, persiapkan mental, dan selalu konsultasikan setiap keputusan dengan dokter untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi.
Catatan Mas Bojreng
#AntenatalCareMatters #SafePregnancyJourney #VBACvsCSection #HealthyMomHealthyBaby #InformedPregnancyChoices #obgyn #obgyndoctor #catatanmasbojreng #masbojreng