Ketika ada tugas yang diberikan dan selalu menghindar atau dilimpahkan ke orang lain.
Sebelum kita melihat orang lain, ada baiknya kita merenung sejenak dan bertanya pada diri sendiri: apakah kita sudah menjalankan tanggung jawab yang diberikan dengan sepenuh hati, atau justru sering menghindar dan melimpahkan beban kepada orang lain? Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah bertemu dengan orang-orang yang tampak hanya pandai berbicara, bahkan berbicara tinggi, namun jarang sekali menunjukkan tindakan nyata. Mari kita lihat sekeliling, apakah kita termasuk di antara mereka yang hanya mencari keuntungan pribadi ataukah kita benar-benar berusaha menjadi individu yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi sesama?Menolak dan Melimpahkan Tugas dan Tanggung Jawab karena Dipandang tidak Menguntungkan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang-orang yang cenderung menolak tanggung jawab atau pekerjaan yang diberikan kepada mereka. Alasan mereka beragam, namun sebagian besar berpusat pada tidak adanya manfaat pribadi yang dapat mereka peroleh dari tugas tersebut. Orang-orang seperti ini mungkin mahir dalam berbicara, bahkan sering kali dengan nada tinggi atau sombong, tetapi tindakan nyata jarang sekali mengikuti ucapan mereka. Mereka cenderung menghindar dari tugas dan melimpahkannya kepada orang lain. Fenomena ini bukan hanya menjadi masalah dalam dinamika sosial, tetapi juga dipandang sebagai perilaku yang kurang baik dari perspektif Islam.
Menolak Tanggung Jawab dalam Islam
Dalam Islam, tanggung jawab adalah bagian integral dari iman dan kepribadian seorang Muslim. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, Surat Al-Mulk ayat 2:
"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
Ayat ini menekankan bahwa hidup adalah ujian, dan salah satu bentuk ujian itu adalah bagaimana kita menangani tanggung jawab yang diberikan kepada kita. Menolak tanggung jawab tanpa alasan yang jelas atau valid bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi juga bisa merugikan orang lain yang bergantung pada kontribusi kita.
Rasulullah SAW juga pernah bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya."
Hadis ini menunjukkan bahwa setiap individu dalam Islam memiliki peran dan tanggung jawab yang harus diemban. Menolak tanggung jawab berarti mengabaikan amanah yang telah diberikan, yang merupakan tindakan yang tidak disukai oleh Allah SWT.
Hanya Berbicara, Tanpa Tindakan
Islam sangat menekankan keseimbangan antara ucapan dan tindakan. Orang yang hanya pandai berbicara tetapi tidak mampu membuktikan kata-katanya melalui perbuatan sering kali disebut sebagai orang yang munafik. Dalam Al-Qur'an, Surat As-Saff ayat 2-3, Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."
Ayat ini adalah peringatan keras bagi mereka yang gemar berbicara namun tidak menindaklanjuti ucapan mereka dengan tindakan. Islam mengajarkan kita untuk menjaga integritas dan kejujuran dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam bertindak sesuai dengan apa yang kita ucapkan. Menjadi seseorang yang hanya bisa berbicara tanpa tindakan nyata adalah sikap yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Menghindar dan Melimpahkan Tugas
Menghindari tanggung jawab atau melimpahkan tugas kepada orang lain tanpa alasan yang benar adalah bentuk ketidakjujuran dan kurangnya rasa tanggung jawab. Dalam Islam, setiap tugas atau amanah yang diberikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, Surat An-Nisa ayat 58:
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Ayat ini menekankan pentingnya menunaikan amanah dan tanggung jawab dengan keadilan dan kejujuran. Melimpahkan tugas kepada orang lain tanpa alasan yang kuat bukan hanya menunjukkan kelemahan karakter, tetapi juga bisa merugikan pihak yang mendapatkan limpahan tugas tersebut.
Dampak Sosial dan Spiritual
Orang yang terus-menerus menolak tanggung jawab, hanya berbicara tanpa tindakan, dan melimpahkan tugas kepada orang lain, akan mengalami dampak negatif baik secara sosial maupun spiritual. Secara sosial, mereka akan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Ketika seseorang dikenal sebagai orang yang tidak dapat diandalkan, akan sulit bagi mereka untuk mendapatkan dukungan dan penghormatan dari komunitasnya.
Secara spiritual, perilaku seperti ini dapat menjauhkan seseorang dari rahmat Allah SWT. Dalam Islam, setiap amal baik yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan pahala, sementara mengabaikan tanggung jawab bisa menjadi sebab hilangnya keberkahan dalam hidup. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, Surat Al-Baqarah ayat 286:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya."
Ayat ini menegaskan bahwa setiap tanggung jawab yang diberikan pasti sesuai dengan kemampuan kita. Menolak tanggung jawab berarti menolak rahmat dan kesempatan yang Allah berikan untuk berbuat kebaikan dan mendapatkan pahala.
Sikap yang Dianjurkan dalam Islam
Islam mengajarkan kita untuk menjadi orang yang bertanggung jawab dan berintegritas. Ketika diberikan tugas atau tanggung jawab, kita dianjurkan untuk menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya, tanpa mencari-cari alasan atau melimpahkan kepada orang lain. Bahkan jika tugas tersebut tampak tidak menguntungkan secara pribadi, kita harus ingat bahwa Allah SWT melihat niat dan usaha kita, bukan hasil akhirnya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya."
Hadis ini menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai kontribusi positif seseorang terhadap masyarakat. Mengambil tanggung jawab dan melaksanakan tugas dengan baik adalah salah satu cara untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain.
Selain itu, kita juga diajarkan untuk rendah hati dan tidak sombong. Orang yang sering berbicara tinggi tanpa tindakan nyata sering kali diliputi oleh kesombongan, yang merupakan salah satu sifat yang sangat dibenci dalam Islam. Sebaliknya, kita dianjurkan untuk berusaha semaksimal mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT, dengan penuh kerendahan hati.
Jadi janganlah berperilaku yang bertentangan dengan ajaran agama Islam
Menolak tanggung jawab, hanya bisa berbicara tanpa tindakan, serta melimpahkan tugas kepada orang lain adalah perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan kita untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, berintegritas, dan rendah hati. Setiap tanggung jawab yang diberikan kepada kita adalah amanah dari Allah SWT yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dengan menjalankan tanggung jawab dan berbicara sesuai dengan tindakan, kita tidak hanya mendapatkan kepercayaan dari orang lain, tetapi juga meraih ridha dan rahmat Allah SWT.
Saatnya kita merenung dan berpikir, apakah sikap kita selama ini mencerminkan tanggung jawab dan integritas yang diharapkan dalam Islam? Ataukah kita justru sering kali lebih sibuk dengan kata-kata tanpa tindakan nyata, menghindari tugas, dan melimpahkan beban kepada orang lain? Sikap ini bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat mengganggu keharmonisan dalam lingkungan kita, baik di keluarga, tempat kerja, maupun dalam komunitas yang lebih luas. Penting bagi kita untuk menyadari bahwa setiap amanah yang diberikan adalah ujian dari Allah SWT, dan kelalaian dalam menunaikannya bisa menjadi sebab hilangnya keberkahan dalam hidup.
Akhirnya, semoga kita semua dijauhkan dari sifat menolak tanggung jawab, berbicara tanpa tindakan, dan menghindari tugas. Semoga kita senantiasa menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berintegritas, dan berbuat dengan niat yang tulus Lillahi ta'ala. Dan bagi orang-orang di sekitar kita yang masih memiliki sifat-sifat tersebut, semoga mereka pergi menjauh atau dijauhkan dari kita, sehingga kita bisa terus berusaha memperbaiki diri dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan diberkahi.
Catatan Mas Bojreng
#Responsibility #Integrity #Accountability #IslamicValues #ActionOverWords #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment