Tuesday, August 27, 2024

Ketika niat bergeser menjadi rutinitas.. asal saja..

Pagi ini mendapat pengingat dari

Imam Al-Ghazali

"Ketika bekerja, janganlah tujuan utamamu hanya keuntungan materi, tetapi niatkanlah untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan mendekatkan diri kepada Allah. Sesungguhnya pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang ikhlas akan membawa berkah yang tak terduga."

Bekerja dengan Hati, Mencari Ridho Illahi dalam Setiap Langkah

Dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan sering kali menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rutinitas kita. Banyak orang bekerja dari pagi hingga petang, menjalani aktivitas harian mereka tanpa banyak merenungkan tujuan dan makna di balik setiap tindakan yang dilakukan. Pekerjaan menjadi sesuatu yang dilakukan karena kewajiban, untuk memenuhi kebutuhan materi atau sekadar untuk mendapatkan pengakuan sosial. Namun, penting untuk diingat bahwa pekerjaan bukan sekadar sarana untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga bisa menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencari ridho-Nya.

Pekerjaan Bukan Sekadar Rutinitas

Buya Hamka pernah berkata, "Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja." Kutipan ini mengingatkan kita bahwa hidup dan bekerja bukan hanya tentang menjalani rutinitas tanpa tujuan. Manusia diberikan akal, hati, dan spiritualitas yang membedakan mereka dari makhluk lain. Oleh karena itu, bekerja harus memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar menyelesaikan tugas.


Banyak dari kita yang mungkin merasa terjebak dalam rutinitas harian, datang ke tempat kerja hanya karena merasa harus melakukannya, tanpa benar-benar memahami atau mencintai apa yang dikerjakan. Padahal, bekerja dengan asal-asalan tanpa niat yang jelas dan tujuan yang mulia, tidak akan membawa keberkahan dalam hidup. Pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang ikhlas dan penuh cinta akan memberikan makna lebih dalam hidup kita.

Niatkan Bekerja Lillahi Ta'ala

Dalam Islam, niat adalah inti dari setiap tindakan. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya." Maka, ketika kita bekerja, niatkanlah untuk mencari ridho Allah SWT. Bekerjalah dengan tujuan untuk memberikan manfaat kepada orang lain, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah. Ketika niat kita benar, setiap tindakan kita, sekecil apa pun, akan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.

Imam Al-Ghazali pernah berpesan, "Ketika bekerja, janganlah tujuan utamamu hanya keuntungan materi, tetapi niatkanlah untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan mendekatkan diri kepada Allah. Sesungguhnya pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang ikhlas akan membawa berkah yang tak terduga." Pesan ini mengingatkan kita bahwa bekerja bukan hanya tentang mencari keuntungan materi. Ketika kita bekerja dengan niat yang ikhlas, untuk membantu orang lain dan mencari ridho Allah, maka pekerjaan kita akan mendatangkan berkah yang luar biasa, baik di dunia maupun di akhirat.

Cintai Pekerjaanmu

Mencintai pekerjaan bukan berarti kita harus menyukai setiap aspek dari pekerjaan kita. Tidak ada pekerjaan yang sempurna dan selalu menyenangkan. Namun, mencintai pekerjaan berarti kita menerima dan menghargai pekerjaan kita sebagai bagian dari ibadah dan pengabdian kita kepada Allah. Ketika kita mencintai pekerjaan kita, kita akan lebih mudah menemukan makna dan tujuan dalam apa yang kita lakukan, sehingga kita bisa bekerja dengan sepenuh hati.


Meskipun pekerjaan kita mungkin tidak menjadikan kita orang yang kaya secara materi, namun pekerjaan tersebut bisa memberikan kita jalan hidup yang bermakna. Pekerjaan yang dilakukan dengan penuh cinta dan niat yang ikhlas akan memberikan kepuasan batin dan ketenangan jiwa, yang jauh lebih berharga daripada kekayaan materi. Dengan mencintai pekerjaan kita, kita juga akan lebih mudah untuk bersyukur atas apa yang kita miliki dan menghargai setiap usaha yang kita lakukan.

Menghindari Pekerjaan Asal-Asalan

Bekerja dengan asal-asalan, tanpa tujuan yang jelas dan tanpa pemahaman yang mendalam tentang apa yang kita lakukan, hanya akan membawa kerugian bagi diri kita sendiri dan orang lain. Pekerjaan yang dilakukan dengan asal-asalan cenderung tidak efektif, tidak memberikan hasil yang maksimal, dan sering kali menimbulkan masalah di kemudian hari. Lebih buruk lagi, pekerjaan yang dilakukan tanpa niat yang ikhlas dan tanpa mencari ridho Allah SWT, akan kehilangan nilai spiritualnya dan tidak akan mendatangkan berkah.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memeriksa niat kita sebelum melakukan sesuatu. Apakah kita bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawi, ataukah kita bekerja untuk mendapatkan ridho Allah dan memberikan manfaat bagi orang lain? Apakah kita benar-benar memahami apa yang kita kerjakan, ataukah kita hanya bekerja karena merasa harus melakukannya? Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk direnungkan agar kita tidak terjebak dalam rutinitas yang kosong dan tidak bermakna.

Bekerja dengan Hati yang Ikhlas

Bekerja dengan hati yang ikhlas berarti kita melakukan pekerjaan kita dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan cinta. Kita memahami bahwa pekerjaan kita adalah bagian dari ibadah kita kepada Allah SWT, dan kita berusaha untuk melakukannya sebaik mungkin, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Ketika kita bekerja dengan hati yang ikhlas, kita tidak hanya bekerja untuk menyelesaikan tugas, tetapi kita juga berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap langkah kita.

Pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang ikhlas akan membawa berkah yang tak terduga. Mungkin kita tidak akan langsung melihat hasilnya, tetapi kita akan merasakan kedamaian batin, kepuasan jiwa, dan kebahagiaan yang mendalam. Selain itu, pekerjaan yang dilakukan dengan niat yang baik dan ikhlas akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT, yang akan menjadi bekal kita di akhirat nanti.

Sebagaimana disebutkan dalam Surah At-Tawbah (9:105):
"Dan katakanlah (Muhammad), 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.'"

Ayat ini menggarisbawahi pentingnya bekerja dengan niat yang baik dan penuh kesadaran, karena Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman akan melihat dan menilai pekerjaan tersebut.

Janganlah jadikan hidup ini rutinitas belaka.

Dalam hidup ini, bekerja bukanlah sekadar rutinitas yang harus dijalani setiap hari. Bekerja adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk memberikan manfaat bagi orang lain, dan untuk meraih keberkahan dalam hidup. Oleh karena itu, marilah kita bekerja dengan hati yang ikhlas, dengan niat untuk mencari ridho Allah, dan dengan cinta yang tulus terhadap apa yang kita lakukan. Dengan demikian, pekerjaan kita tidak hanya akan menjadi sumber penghidupan di dunia, tetapi juga akan menjadi bekal yang berharga di akhirat nanti. Ingatlah bahwa setiap tindakan kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT, maka berusahalah untuk selalu bekerja dengan niat yang baik dan hati yang ikhlas.

Catatan Mas Bojreng

#WorkWithHeart #SeekAllahsPleasure #LoveYourWork #SincereIntentions #PurposefulLiving #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng 

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...