Dalam dunia yang semakin materialistis, nilai-nilai integritas dan idealisme sering kali dianggap usang dan tidak relevan. Banyak yang percaya bahwa segala sesuatu dapat dinilai dengan uang atau materi. Namun, benarkah demikian? Terus saya mau ngapain? Ya sudah saya akan mencoba menuluskan dan membahas dalam versi otak dan hati saya yaitu pentingnya bekerja dengan integritas dan idealisme, serta bagaimana keduanya memberikan makna yang lebih dalam daripada sekadar mengejar keuntungan materi.
Sebagai seorang anak dari guru yang idealis, saya tumbuh dengan nilai-nilai moral yang kuat dan keyakinan bahwa kebaikan dan kejujuran adalah fondasi utama dalam setiap tindakan. Ayah saya, yang telah mengabdikan hidupnya untuk mendidik generasi muda dengan sepenuh hati, selalu menekankan pentingnya integritas dan idealisme dalam kehidupan sehari-hari. Baginya, bekerja bukanlah sekadar mencari nafkah, tetapi sebuah panggilan untuk memberikan dampak positif dan mendidik dengan penuh dedikasi.Melihat ayah saya, saya belajar bahwa tidak semua hal dinilai dengan uang. Banyak hal yang jauh lebih berharga daripada materi, seperti kepuasan batin, rasa hormat dari orang lain, dan yang terpenting, keridhaan Allah SWT. Dengan integritas yang teguh dan idealisme yang tinggi, ayah saya tidak hanya menjadi contoh bagi murid-muridnya, tetapi juga bagi saya. Saya akan mencoba menuliskan tentang pentingnya bekerja dengan integritas dan idealisme, serta bagaimana keduanya memberikan makna yang lebih dalam daripada sekadar mengejar keuntungan materi.
Integritas
Integritas adalah sifat yang mencerminkan kesatuan antara kata dan perbuatan. Orang yang memiliki integritas adalah mereka yang tetap teguh pada prinsip-prinsip moral dan etika, meskipun tidak ada yang mengawasi. Integritas bukan hanya tentang jujur, tetapi juga tentang melakukan hal yang benar meskipun sulit.
Dalam konteks pekerjaan, integritas adalah kunci untuk membangun reputasi yang baik dan kepercayaan dari rekan kerja, atasan, dan pelanggan. Seorang pekerja yang memiliki integritas akan selalu mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Mereka tidak akan tergoda oleh kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak etis. Dengan demikian, integritas menjadi fondasi dari segala tindakan yang diambil.
Idealisme
Idealisme adalah keyakinan bahwa dunia ini dapat menjadi tempat yang lebih baik. Mereka yang idealis percaya pada perubahan positif dan bekerja keras untuk mewujudkannya. Meskipun kadang-kadang dianggap sebagai pemimpi, orang-orang idealis sering kali menjadi penggerak perubahan. Mereka tidak hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk tujuan yang lebih besar.
Dalam pekerjaan, idealisme memberikan arah dan tujuan. Ia membantu seseorang untuk melihat melampaui keuntungan materi dan fokus pada dampak positif yang bisa mereka berikan kepada masyarakat. Seorang idealis akan bekerja dengan penuh semangat dan dedikasi, bukan karena gaji yang besar, tetapi karena keyakinan mereka pada tujuan yang lebih besar. Mereka bekerja dengan harapan untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Tidak Semua Dinilai dengan Uang
Ketika ada orang disekitar saya sering membincangkan materi dan pangkat, entah kenapa ada rasa tidak nyaman didalam hati saya, sering sekali saya memilih untuk mengalihkan topik pembicaraan, memilih untuk diam atau bahkan saya memilih untuk pergi.
Dalam masyarakat yang sering kali mengukur kesuksesan dengan kekayaan, penting untuk diingat bahwa tidak semua hal dapat dinilai dengan uang. Ada nilai-nilai yang tidak ternilai harganya, seperti kebahagiaan, kepuasan batin, dan rasa syukur. Orang yang menilai segala sesuatu dengan uang mungkin menganggap bahwa segala sesuatu bisa dibeli, termasuk integritas dan idealisme. Namun, pandangan ini sangat sempit.
Seseorang yang selalu menilai orang lain berdasarkan uang, pangkat atau materi cenderung menghargai hal-hal yang bersifat sementara. Mereka mungkin memiliki kekayaan materi, tetapi kehilangan nilai-nilai yang lebih dalam, seperti empati dan kebahagiaan sejati. Dalam Islam, kita diajarkan bahwa hidup ini adalah ujian dan segala sesuatu yang kita miliki hanyalah titipan. Oleh karena itu, bekerja dengan integritas dan idealisme adalah bentuk pengabdian kepada Allah SWT, bukan semata-mata untuk mencari kekayaan duniawi.
Bekerja Lillahi Ta'ala
Dalam Islam, niat adalah hal yang sangat penting. Setiap tindakan dinilai berdasarkan niat yang mendasarinya. Oleh karena itu, bekerja dengan niat Lillahi Ta'ala (karena Allah) adalah bentuk pengabdian yang murni. Bismillahirrahmanirrahim, kita memulai setiap pekerjaan dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ini bukan hanya sebuah kebiasaan, tetapi juga pengingat bahwa segala sesuatu yang kita lakukan adalah untuk-Nya.
Bekerja dengan niat Lillahi Ta'ala berarti kita tidak mencari pujian atau pengakuan dari manusia, tetapi dari Allah SWT. Kita bekerja dengan jujur, tidak menipu atau mencurangi, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Ketika kita bekerja dengan niat yang murni, kita akan merasa lebih puas dan tenang, karena kita tahu bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan menilai kita.
Menjaga Integritas dan Idealisme
Dalam kehidupan ini, kita sering dihadapkan pada pilihan antara integritas dan keuntungan materi. Namun, penting untuk diingat bahwa integritas dan idealisme adalah nilai-nilai yang tak ternilai harganya. Mereka memberikan makna dan tujuan dalam hidup kita, dan membantu kita untuk tetap berada di jalan yang benar.
Al-Ankabut 29:69
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik."
Bekerja dengan integritas dan idealisme bukan berarti mengabaikan keuntungan materi, tetapi menempatkan nilai-nilai ini di atas segalanya. Ketika kita bekerja dengan niat Lillahi Ta'ala, kita tidak hanya bekerja untuk diri sendiri, tetapi juga untuk memberikan manfaat kepada orang lain dan mencapai keridhaan Allah SWT. Dalam setiap langkah kita, biarlah Allah yang menilai, bukan manusia.
Pada akhirnya, mari kita merenung dan bercermin pada diri kita sendiri. Apakah kita telah bekerja dengan integritas dan idealisme yang tulus? Apakah niat kita dalam setiap tindakan benar-benar Lillahi Ta'ala, ataukah kita sering tergoda oleh gemerlap materi dunia? Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan mengejar hal-hal yang sementara. Marilah kita memperkuat niat kita, memperbaiki langkah kita, dan selalu ingat bahwa di balik segala usaha dan kerja keras, ada penilaian dari Allah SWT yang jauh lebih berharga daripada pujian atau materi dunia. Dengan introspeksi yang jujur, kita dapat terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, mengingatkan diri kita akan tujuan sejati dalam hidup ini, yaitu meraih keridhaan-Nya.
Catatan dan pengingat Mas Bojreng
#IntegrityMatters #IdealsAndValues #TrueSuccess #PurposefulLiving #WorkingWithPurpose #LifeReflections #SpiritualJourney #InnerPeace #MoralCompass #BeyondMaterialism #FaithAndActions #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment