Mendapatkan nasehat yang buat saya cukup bagus dan mengena, jangan pernah bilang usahamu sia sia. Niatkan dengan Lillahi Ta'ala dan tiada yang lain maka Inshaa Allah tidak ada yang sia sia.
Menjalani Hidup dengan Niat Lillahi Ta'alaDalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita yang sibuk dengan berbagai aktivitas dan pekerjaan. Namun, seringkali kita lupa atau terabaikan mengenai niat yang mendasari setiap perbuatan kita. Islam mengajarkan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan seorang Muslim seharusnya dilandasi dengan niat Lillahi Ta'ala, yaitu semata-mata untuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ketika kita menjalani hidup dengan niat seperti ini, pekerjaan kita tidak akan sia-sia, meskipun tidak ada yang melihat atau mengapresiasi usaha kita. Hal ini karena penilaian dari Allah adalah yang utama, bukan penilaian dari manusia.
Pentingnya Niat dalam Islam
Dalam Islam, niat dan tujuan dalam bekerja sangat penting dan harus diluruskan agar sesuai dengan ajaran agama. Islam mengajarkan bahwa setiap tindakan, termasuk bekerja, seharusnya dilakukan dengan niat yang ikhlas semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT, bukan untuk mencari materi atau pengakuan dari sesama manusia. Beberapa poin penting mengenai pandangan Islam tentang niat dalam bekerja adalah:
1. Niat Ikhlas
Niat yang ikhlas adalah dasar dari setiap amal ibadah dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung pada niatnya" (HR. Bukhari dan Muslim). Artinya, seseorang harus bekerja dengan niat yang tulus untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Dengan demikian, Islam mengajarkan agar dalam bekerja, niat utama kita adalah untuk mendapatkan ridha Allah SWT, bukan semata-mata mencari materi atau pengakuan dari sesama manusia. Ini akan membuat pekerjaan kita lebih bermakna dan diberkahi oleh Allah SWT.
Niat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa nilai suatu amal sangat bergantung pada niat yang mendasarinya. Tanpa niat yang benar, amal perbuatan kita bisa kehilangan nilai di hadapan Allah.
Niat yang ikhlas karena Allah bukan hanya memberikan keberkahan pada pekerjaan yang kita lakukan, tetapi juga memberikan kedamaian hati. Kita tidak lagi bekerja demi mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, melainkan demi meraih ridha Allah. Dengan demikian, tekanan sosial dan kecemasan akan penilaian manusia bisa diminimalkan. Kita menjadi lebih fokus dan tenang dalam menjalani setiap tugas dan tanggung jawab.
2. Menghindari Riya'
Bekerja demi pengakuan atau pujian dari orang lain bisa jatuh dalam kategori riya' (pamer). Riya' merupakan perbuatan yang sangat dikecam dalam Islam karena merusak keikhlasan ibadah. Allah SWT berfirman, "Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya'" (QS. Al-Ma'un: 4-6).
3. Manfaat Dunia dan Akhirat
Islam tidak melarang seseorang untuk mencari rezeki atau keuntungan dari pekerjaannya. Namun, tujuan utamanya harus tetap untuk mendapatkan keridhaan Allah. Dengan demikian, manfaat dari pekerjaan tersebut tidak hanya dirasakan di dunia, tetapi juga di akhirat.
4. Amal Jariyah
Bekerja dengan niat yang baik dapat menjadi amal jariyah, yakni amal yang pahalanya terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal. Misalnya, bekerja untuk memberikan manfaat kepada orang lain, seperti mengajar ilmu yang bermanfaat atau membangun fasilitas umum.
5. Tawakkal dan Syukur
Setelah berusaha dengan niat yang baik, seorang Muslim dianjurkan untuk tawakkal (berserah diri) kepada Allah atas hasil yang akan didapat. Selain itu, selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan, sekecil apapun itu.
Keutamaan Ikhlas dalam Beramal
Keikhlasan adalah kunci utama dalam setiap ibadah dan perbuatan baik. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama" (QS. Al-Bayyinah: 5). Ayat ini menegaskan bahwa keikhlasan adalah syarat diterimanya amal ibadah.
Ketika kita beramal dengan ikhlas, kita tidak mengharapkan balasan atau pujian dari manusia. Kita hanya mengharapkan ridha dari Allah. Misalnya, seorang guru yang mengajar dengan niat untuk mendidik dan mencerdaskan generasi muda demi Allah, maka dia akan terus bersemangat dan sabar meskipun tidak mendapatkan penghargaan dari sekolah atau orang tua murid. Begitu pula dengan seorang pekerja yang bekerja dengan niat mencari rezeki yang halal untuk keluarganya karena Allah, dia akan tetap bersyukur dan bersabar meskipun gajinya tidak besar atau pekerjaannya tidak dihargai.
Keikhlasan dalam Setiap Aspek Kehidupan
Niat Lillahi Ta'ala seharusnya diterapkan dalam setiap aspek kehidupan kita, baik dalam ibadah khusus seperti sholat dan puasa, maupun dalam aktivitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan orang lain. Dalam bekerja, misalnya, kita harus selalu mengingat bahwa pekerjaan kita adalah bentuk ibadah dan tanggung jawab yang harus dijalani dengan sebaik-baiknya. Dengan niat yang ikhlas, setiap pekerjaan yang kita lakukan akan menjadi bernilai di hadapan Allah.
Dalam keluarga, kita juga harus meniatkan setiap perbuatan untuk Allah. Misalnya, merawat anak-anak, mengurus rumah tangga, dan menjaga keharmonisan keluarga. Semua ini bisa menjadi amal ibadah yang besar jika dilakukan dengan niat yang benar. Seorang ibu yang merawat anaknya dengan penuh kasih sayang karena Allah, insya Allah akan mendapatkan pahala yang besar meskipun tugasnya seringkali tidak terlihat dan tidak dihargai oleh orang lain.
Menghadapi Ujian dengan Niat Lillahi Ta'ala
Dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup, niat Lillahi Ta'ala juga sangat penting. Ujian adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari. Namun, jika kita menghadapinya dengan niat yang ikhlas, kita akan lebih kuat dan tabah. Kita menyadari bahwa semua ujian ini datang dari Allah dan kita menerimanya dengan sabar karena mengharap ridha-Nya.
Sebagai contoh, seorang pedagang yang mengalami kerugian besar dalam usahanya, jika dia niatkan semua usahanya karena Allah, dia akan tetap bersabar dan terus berusaha. Dia tidak akan putus asa atau merasa bahwa usahanya sia-sia. Dia percaya bahwa Allah sedang mengujinya dan dia akan mendapatkan balasan yang baik di akhirat nanti.
Menjalani hidup dengan niat Lillahi Ta'ala adalah salah satu ajaran penting dalam Islam yang membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita. Dengan niat yang ikhlas karena Allah, setiap perbuatan kita, sekecil apapun, akan memiliki nilai di hadapan-Nya. Kita akan terhindar dari perasaan sia-sia dan putus asa, karena kita tahu bahwa Allah melihat dan menghargai setiap usaha kita, bahkan ketika manusia tidak melihat atau mengapresiasinya.
Niat yang benar memberikan kita ketenangan hati dan kedamaian jiwa. Kita menjadi lebih fokus dan ikhlas dalam menjalani setiap aktivitas, karena kita tahu bahwa tujuan akhir kita adalah meraih ridha Allah. Oleh karena itu, marilah kita selalu memperbaiki niat dalam setiap perbuatan kita, agar semua yang kita lakukan menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
Pengingat diri saat praktek tadi malam
Catatan Mas Bojreng
#siasia #nothing #niat #intention #Lillahitaala #pure #pureintentions #moslem #muslim #myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment