Sunday, April 21, 2024

Jangan lupa ngopi dulu..... biar warasnya terjaga

 Keanekaragaman dan kekayaan kopi di Indonesia.

Ketika masih banyak tugas dan PR yang belum selesai, maka ngopi menjadi teman setia.

Dan tugas belum selesai malah bikin tulisan panjang lebar tentang kopi 😆😆😆


Kopi, si hitam yang menggoda selera. Secangkir kopi tak hanya bisa menghangatkan badan di pagi hari yang dingin, tapi juga mengundang kita dalam sebuah perjalanan rasa yang kaya dan beragam. Indonesia, dengan posisi geografinya yang melintang dari Aceh sampai Papua, menjadi gudangnya keanekaragaman kopi. Di setiap sudut negeri, kita bisa menjumpai varian biji kopi dengan citarasa unik, mulai dari Arabika yang halus hingga Robusta yang penuh tenaga. Mari kita jelajahi keanekaragaman kopi di Indonesia, menikmati keistimewaan tiap rasa, dan cara penyajiannya yang tak kalah menarik.


Di ujung barat Indonesia, kita bertemu dengan Kopi Aceh yang terkenal dari Gayo. Kopi Arabika Gayo dikenal karena aroma dan rasa buahnya yang kuat serta keasaman yang seimbang. Tidak heran banyak pecinta kopi yang terpikat dengan karakter yang ditawarkan Kopi Gayo. Seduhan kopi ini paling pas dinikmati dalam keadaan hangat untuk mengeksplorasi kedalaman rasanya yang kompleks.


Kopi Gayo, yang berasal dari dataran tinggi Gayo di Provinsi Aceh, Sumatra, merupakan salah satu jenis kopi Arabika terbaik dan paling terkenal dari Indonesia. Daerah Gayo khususnya terkenal dengan produksi kopi organiknya yang besar dan banyak dari kopi ini yang bersertifikat fair-trade, menunjukkan komitmen terhadap praktik pertanian yang berkelanjutan serta adil bagi petani.


Salah satu aspek yang membuat Kopi Gayo begitu unik adalah kondisi geografis dan iklim dari dataran tinggi Gayo yang ideal untuk pertanian kopi. Tanahnya yang subur dan iklim yang sejuk memberikan kondisi yang sempurna untuk pertumbuhan kopi Arabika. Kopi Gayo dikenal karena memiliki rasa yang kompleks dengan keseimbangan asam dan manis yang sempurna. Rasa buah-buahan dan floral sering kali terasa dalam secangkir Kopi Gayo dengan body yang penuh dan aftertaste yang menyenangkan dan tahan lama.


Dalam hal profil rasa, Kopi Gayo sering kali menonjolkan nuansa seperti coklat gelap, jeruk, dan kadang-kadang rempah-rempah. Ini membuatnya menjadi sangat populer di kalangan penggemar kopi serta menjadi pilihan ideal untuk berbagai metode penyajian, dari espresso hingga metode seduh manual seperti pour over dan French press.


Kopi Gayo juga diolah dengan metode giling basah (wet-hulled), yang dikenal lokal sebagai "Giling Basah". Ini adalah proses khas Indonesia, khususnya di Sumatra, yang memberikan dampak besar pada karakteristik akhir kopi ini. Proses ini melibatkan penghilangan kulit ceri kopi segera setelah dipetik dan sebelum pengeringan penuh, yang memberi biji kopi warna hijau kebiruan yang khas dan body yang lebih berat dibandingkan dengan metode pengolahan lainnya.


Kopi Gayo tidak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga di pasar internasional, sering kali disukai oleh para pecinta kopi yang mencari kopi dengan keasaman rendah tapi rasa yang kaya dan kompleks. Selain lezat dinikmati sebagai kopi hitam, karakteristik unik dari Kopi Gayo juga membuatnya cocok untuk dicampur dengan susu atau cream, yang merawat dan menonjolkan rasa asli kopi tanpa menghilangkannya.


Dengan perkembangan café dan kedai kopi yang terus menerus, kopi Gayo semakin mendunia, mengantarkan rasa dan aroma dari Aceh ke panggung kopi global. Saat Anda menikmati secangkir Kopi Gayo, Anda tidak hanya menikmati kekayaan rasa, tetapi juga cerita dari dataran tinggi Gayo di Aceh.


Bergerak sedikit masih di pulau Sumatra, kita menemukan Kopi Sumatra Mandheling. Kopi ini dikenal dengan badan yang berat dan rasa yang kaya, sering diibaratkan sebagai 'minuman kopi yang memeluk'. Kopi ini terkenal dengan proses pengolahannya yang unik, dimana biji kopi diolah dengan metode giling basah (wet-hulled), memberikan karakter yang berbeda dari kopi-kopi di tempat lain. 


Lanjut ke selatan dikit ada kopi Lampung.


Kopi Lampung, yang berasal dari daerah Lampung di ujung selatan pulau Sumatra, Indonesia, adalah salah satu produsen kopi Robusta yang penting di Indonesia. Wilayah ini, berkat tanah vulkaniknya yang subur dan iklim tropis yang ideal, mendukung pertumbuhan biji kopi Robusta yang berkualitas tinggi, yang kemudian memberikan kontribusi besar terhadap industri kopi baik di pasar lokal maupun internasional.


Berbeda dari Arabika yang lebih banyak diproduksi di dataran tinggi, Robusta yang berasal dari Lampung tumbuh di dataran yang lebih rendah dan memiliki kafein yang lebih tinggi serta rasa yang lebih kuat dan berani dibandingkan dengan Arabika. Profil rasa kopi Robusta dari Lampung umumnya menawarkan rasa yang lebih berat dan full-bodied dengan hint rempah dan sedikit rasa pahit, membuatnya sangat cocok untuk campuran kopi dan espresso.


Kopi Lampung dikenal dengan tekstur yang kental dan aroma yang khas, sering kali memiliki nuansa kayu dan bumi yang membuatnya sangat diminati untuk dijadikan sebagai basis blend espresso. Ini karena karakter Robusta menciptakan crema yang lebih tebal dan konsisten pada espresso. Selain itu, kopi ini juga sering digunakan dalam produk-produk kopi instan dan komersial lainnya karena sifatnya yang stabil dan rasa yang dominan.


Proses pengolahan kopi di Lampung juga memiliki keunikannya. Metode giling basah (wet-hulled) seringkali digunakan, mirip dengan yang ada di Sumatra lainnya, dimana kulit luar kopi dikeluarkan sebelum biji benar-benar kering. Proses ini memberikan dampak pada warna hijau kebiruan pada biji yang telah diproses dan menyerahkan karakter rasa yang unik dan distintif pada akhirnya.


Dalam hal penyajian, Kopi Lampung sering disajikan sebagai espresso atau dalam minuman kopi yang lebih robust seperti Americano atau Latte untuk mereka yang menyukai rasa kopi yang kuat dan penuh. Metode penyeduhan tradisional seperti tubruk juga populer di Indonesia, termasuk di Lampung, yang menghasilkan secangkir kopi dengan aroma yang menawan dan rasa yang kompleks.


Kopi Lampung terus mendapat tempat di hati para penikmat kopi, baik di tingkat lokal maupun internasional. Peminat kopi komersial mencari robusta dari Lampung karena karakteristiknya yang kuat dan konsisten, sedangkan peminat kopi spesialitas tertarik dengan profil unik yang ditawarkannya. Ini menunjukkan bahwa Lampung memegang peranan penting di peta kopi global, menjunjung tinggi warisan kopi Indonesia di dunia.


Selanjutnya, pulau Jawa—yang namanya saja sudah cukup dikaitkan dengan kopi secara global. Jawa pada masa kolonial menjadi salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Salah satu juara di sini adalah Kopi Jawa Preanger. Kopi ini menawarkan kelembutan yang sempurna, dengan sentuhan bunga dan kekacang yang menjadikannya favorit di kalangan penikmat kopi seduh.


Pulau Jawa di Indonesia merupakan salah satu wilayah penghasil kopi terbesar dan paling terkenal di Indonesia. Berbagai wilayah di Jawa memiliki karakteristik kopi yang unik berdasarkan iklim dan tanahnya, menghasilkan beberapa jenis kopi terbaik yang dihargai di pasar lokal maupun internasional. Berikut adalah gambaran umum dari beberapa jenis kopi yang berasal dari Jawa:


1. Kopi Jawa

   Sarat sejarah, kopi dari pulau Jawa telah dikenal sejak era kolonial Belanda. "Java" bahkan telah menjadi sinonim bagi banyak orang untuk kata "kopi." Kopi ini umumnya ditanam di daerah pegunungan tengah yang meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kopi Jawa dikenal dengan body yang full dan rasa yang halus serta kaya, sering kali memiliki aftertaste yang sedikit earthy dan manis.


2. Kopi Jawa Preanger

   Berasal dari daerah Preanger (Priangan), sebuah wilayah di Jawa Barat yang meliputi daerah seperti Bandung dan Garut. Kopi ini dikenal dengan rasa yang kompleks, mencakup nuansa floral dan fruity dengan keasaman yang jelas tetapi enak. Metode pengolahannya sering kali menggunakan giling basah, yang memberikan rasa yang khas dan berbeda dari daerah lain.


3. Kopi Ciwidey

   Ciwidey, yang juga berada di Jawa Barat, menghasilkan kopi Arabika yang kualitasnya semakin dikenali. Panen kopi di Ciwidey menghadirkan citarasa yang ringan dan keasaman yang menyegarkan, sangat cocok untuk metode seduh seperti pour over atau drip.


4. Kopi Ijen Raung

   Terletak di Jawa Timur, kawasan Ijen-Raung memproduksi kopi Arabika yang memiliki rasa unik karena tanah vulkanik yang subur. Kopi dari daerah ini cenderung memiliki rasa yang lebih bold dan body yang kuat, dengan sentuhan fruity dan sedikit spicy.


5. Kopi Blawan

   Kopi Blawan juga berasal dari Jawa Timur, khususnya dari area sekitar Gunung Ijen. Kopi ini dikenal dengan rasa yang bold dan strong, yang khas dengan kopi yang tumbuh di tanah kaya mineral vulkanik. Pengolahan kopi sering menggunakan metode giling basah yang memberikan profil rasa yang khas.


6. Kopi Semeru

   Nama ini diambil dari Gunung Semeru, gunung tertinggi di Jawa, terletak di Jawa Timur. Kopi ini memiliki karakter yang sangat tergantung pada keasaman alami dan kelembutan, membuatnya populer di kalangan penikmat kopi specialty.


7. Kopi Banaran wuih bingung nulisnya ini saya enak sih.


Kopi-kopi ini diproduksi menggunakan berbagai metode pengolahan, dari giling basah (wet-hulled) hingga metode tradisional lainnya yang menghasilkan ciri khas tertentu pada kopi. Diversifikasi dalam cara pengolahan ini menambahkan kedalaman pada profil rasa masing-masing jenis kopi yang dihasilkan di Jawa.


Setiap jenis kopi Jawa menawarkan pengalaman yang unik dan mencerminkan kekayaan budaya serta keanekaragaman agronomi dari pulau Jawa itu sendiri.


Selain itu, tak bisa dilewatkan juga adalah Kopi Kintamani dari Bali. Kopi Arabika yang ditanam di lereng Gunung Batur ini diberkati dengan citarasa buah dan bunga yang menonjol. Uniknya, kopi ini sering disajikan dengan menggunakan sedikit gula aren yang menambah keunikan rasa.


Kopi Bali adalah salah satu variasi kopi yang diproduksi di Indonesia yang memiliki karakteristik unik dan sangat dinikmati oleh para penikmat kopi di seluruh dunia. Ditanam di pulau Bali, sebuah pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya yang eksotis, kopi ini tumbuh terutama di area Kintamani, yang berada di antara Gunung Agung dan Gunung Batur. Lingkungan ini memberikan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan biji kopi Arabika berkat tanah vulkaniknya yang subur dan iklim yang sejuk.


Karakteristik Kopi Bali


1. Profil Rasa: Kopi Bali secara umum menonjolkan rasa yang bersih dan suci dengan keasaman yang segar. Rasa citrus dan buah-buahan lain sering kali terasa, seringkali disertai dengan nuansa floral. Kopi Bali Kintamani terutama terkenal karena sentuhan buahnya yang mencerahkan, kadang memiliki rasa seperti jeruk atau apel.


2. Metode Pengolahan: Kopi di Kintamani, Bali, biasa diproses menggunakan metode giling basah, di mana biji kopi dicuci dengan air untuk menghilangkan daging buah sebelum dijemur dan dikeringkan. Proses ini membantu dalam menghasilkan rasa yang bersih dan segar yang menjadi ciri khas kopi Bali.


3. Budidaya Sistem Subak Abian: Kopi Bali Kintamani unik karena terintegrasi dalam sistem pertanian Subak Abian yang berbasis pada filosofi Tri Hita Karana. Filosofi ini mengajarkan harmoni hubungan antara manusia, alam, dan spiritual. Dalam praktiknya, ini berarti bahwa kopi ditanam bersama dengan tanaman lain dan dibudidayakan secara organik, seringkali tanpa menggunakan pestisida kimia, sehingga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.


Pengalaman Mencicipi Kopi Bali


Kopi Bali sesungguhnya merupakan kopi yang ideal untuk menjadi pendamping waktu santai di pagi atau sore hari karena keunikannya yang menawarkan sentuhan segar dan mencerahkan. Selain diseduh menjadi kopi hitam, keasaman dan kesegaran Kopi Bali juga membuatnya cocok untuk dijadikan base untuk cold brew atau iced coffee. 


Kopi Luwak Bali


Selain Arabika, Bali juga dikenal memproduksi Kopi Luwak, salah satu kopi paling unik dan mahal di dunia. Kopi ini dibuat dari biji kopi yang dikonsumsi, dicerna, dan kemudian diekskresikan oleh luwak (sejenis musang). Proses alami ini dikatakan mengurangi keasaman biji kopi dan memberikan rasa yang lebih halus dan kaya. Kopi Luwak Bali menambah diversifikasi dan keunikan dari profil kopi yang sudah ada di Bali.


Secara keseluruhan, Kopi Bali tidak hanya menawarkan keunikan dalam hal rasa, tetapi juga dalam metode penggalian dan filosofi pertanian yang mendalam. Menikmati secangkir Kopi Bali berarti mengalami sedikit bagian dari kebudayaan dan alam Bali yang memikat, menjadikan setiap tegukan kopi lebih dari sekadar minum kopi, tetapi menjadi pengalaman yang kaya dan memuaskan.


Bergeser sedikit ke arah timur Bali ada kopi Flores.


Kopi Flores adalah salah satu permata tersembunyi di dunia kopi Indonesia. Berasal dari Pulau Flores, yang terletak di Nusa Tenggara Timur, kopi ini ditanam di dataran tinggi yang subur, dengan kondisi tanah vulkanik yang kaya mineral. Keunikan lingkungan ini memberikan karakter khas pada biji kopi yang dihasilkan.


Kopi Flores biasanya merupakan varietas Arabika, meskipun ada beberapa petani yang juga menanam Robusta. Dalam hal rasa, Kopi Flores dikenal dengan profil rasa yang kompleks, yang seringkali mengandung nuansa cokelat, vanila, dan rempah-rempah. Ada juga sedikit sentuhan fruity atau buah-buahan kering yang terkadang bisa dirasakan. Aftertaste atau rasa yang tersisa setelah diminum cenderung bersih dan segar, yang merupakan karakteristik umum dari kopi yang ditanam di tanah vulkanik.


Secara tradisional, proses pengolahan kopi di Flores dilakukan menggunakan metode giling basah atau wet process. Dalam metode ini, ceri kopi yang sudah dipanen akan difermentasi untuk menghilangkan lapisan lendir buah sebelum biji kopi dikeringkan. Proses fermentasi ini penting dalam pengembangan profil rasa yang kaya dan kompleks yang menjadi ciri khas kopi Flores.


Penyajian dan penyeduhannya pun bisa beragam tergantung pada preferensi pribadi, namun umumnya metode pour over atau drip coffee dianggap bisa mengekstraksi kesegaran dan kekayaan rasa dari Kopi Flores dengan optimal. Juga, penggunaan French press bisa menjadi pilihan bagi yang ingin merasakan body yang lebih penuh dari kopi ini.


Kopi Flores telah mulai mendapatkan pengakuan yang lebih luas di kalangan penggemar kopi dunia berkat profil rasanya yang unik dan keberlanjutan praktik pertanian yang diadopsi oleh para petani lokal. Ini adalah salah satu dari banyak contoh bagaimana kopi Indonesia, dengan keanekaragaman budidaya dan pengolahannya, terus memikat hati pecinta kopi global.


Lompat ke timur, kita akan menemui Kopi Toraja dari Sulawesi. Dengan keunikannya yang terkenal lewat cita rasa rempah-rempah, sedikit kayu dan karamel, membuatnya menarik dan kompleks. Kopi Toraja sering kali disajikan dalam metode tradisional yang disebut 'sopi', di mana kopi diseduh secara slow-brew.


Kopi Toraja adalah salah satu permata dalam dunia kopi Indonesia, berasal dari daerah pegunungan di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Tana Toraja. Daerah ini terkenal dengan tradisi dan budaya yang kaya serta tanahnya yang subur dan iklim yang ideal untuk pertumbuhan kopi Arabika. Kopi ini sangat dihargai baik di pasar lokal maupun internasional karena karakter rasanya yang unik dan metode budidaya tradisional yang dipertahankan oleh masyarakat Toraja.


Karakteristik Kopi Toraja


1. Profil Rasa: Kopi Toraja terkenal dengan rasa yang kompleks dan tajam dengan tingkat keasaman yang seimbang. Secangkir kopi Toraja biasanya menghadirkan nuansa rempah-rempah, cokelat gelap, dan buah kering seperti anggur merah. Ada juga sentuhan hint kayu dan kadang-kadang floral yang menjadikannya sangat aromatik.


2. Metode Pengolahan: Kopi ini biasanya diproses menggunakan metode giling basah, yang lebih dikenal lokal sebagai "wet-hulled" atau "Giling Basah". Metode ini melibatkan penghilangan kulit kopi sebelum biji benar-benar kering. Hal ini menghasilkan biji kopi yang berwarna hijau kebiruan, yang merupakan ciri khas kopi dari wilayah ini dan berkontribusi pada body serta profil rasa yang kuat.


3. Budidaya Tradisional: Kawasan Toraja masih banyak mempertahankan metode budidaya tradisional, dimana kopi ditanam di bawah naungan pohon-pohon besar yang juga mendukung keberlanjutan ekosistem. Hal ini tidak hanya membantu dalam menyediakan habitat bagi fauna lokal tapi juga menambahkan kualitas pada tanah yang berdampak positif pada rasa kopi.


Peningkatan dan Penyajian Kopi Toraja


Kopi Toraja biasanya dinikmati sebagai seduhan hitam untuk menonjolkan kekayaan rasa alaminya. Teknik penyeduhan yang populer untuk mengoptimalkan rasa kopi Toraja adalah menggunakan metode pour over, French Press, atau Aeropress. Setiap metode ini memiliki cara tersendiri dalam ekstraksi yang dapat menonjolkan berbagai aspek rasa kopi.


Kepopuleran dan Perlindungan


Kopi Toraja telah mendapatkan pengakuan internasional tidak hanya karena kualitasnya yang tinggi, tapi juga karena aspek budaya yang terkait dengan produksinya. Perlindungan dan promosi dari kopi Toraja sebagai bagian dari warisan cultural sangat penting untuk memastikan bahwa metode tradisional ini dapat terus berlanjut dan mendukung ekonomi lokal.


Kopi Toraja menawarkan lebih dari sekedar minuman; ini adalah cerminan dari budaya Toraja yang kaya dan interaksi harmonis antara manusia dan alam. Dengan setiap teguk, penikmat kopi diundang untuk merasakan kedalaman rasa yang menjadi simbol dari keunikan geografis dan budaya dari Sulawesi Selatan. Ini bukan hanya kopi, tapi sebuah pengalaman yang menyentuh aspek-aspek ganda dari sensualitas dan spiritualitas.


Di ujung timur Indonesia, Papua memberikan kita Kopi Wamena yang tumbuh di lembah pegunungan tinggi. Arabika Wamena ini menonjol dengan citarasa buah beri yang sangat kuat dan aftertaste yang bersih, mencerminkan keaslian tanah dan udara yang dihirupnya.


Kopi Papua, atau lebih dikenal sebagai Kopi Wamena, adalah salah satu jenis kopi spesial dari wilayah Papua, Indonesia, khususnya ditanam di daerah pegunungan tinggi seperti Wamena dan sekitarnya. Kopi Papua memiliki reputasi yang kian berkembang di pasar kopi spesial karena karakteristik rasa dan kualitasnya yang tinggi, serta keberlanjutan dalam praktik pertanian.


Karakteristik Kopi Papua


1. Profil Rasa: Kopi Papua sering dikarakterisasi oleh rasa buah beri yang kaya dan kuat, dengan hint cokelat dan kadang-kadang cocoa yang menyertainya. Rasa yang kompleks ini sering disertai dengan keasaman yang segar dan aftertaste yang bersih, mencerminkan tanah asli di mana biji kopi ini tumbuh.


2. Metode Pengolahan: Para petani kopi di Papua umumnya menggunakan metode pengolahan kopi yang bersahabat dengan lingkungan seperti pengeringan alami di bawah sinar matahari atau fermentasi terkontrol. Proses ini membantu untuk mempertahankan profil rasa yang unik dan alami dari biji kopi Papua.


3. Budidaya Berkelanjutan: Di Papua, praktik pertanian yang berkelanjutan dan adil semakin banyak diterapkan oleh para petani kopi. Hal ini mencakup metode pertanian organik, perlindungan lingkungan, serta kesejahteraan sosial bagi komunitas petani. Ini tidak hanya memastikan kualitas kopi yang tinggi, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial.


Pengalaman Mencicipi Kopi Papua


Kopi Papua sering dinikmati oleh para pecinta kopi karena kekayaan rasa dan aroma yang khas. Kopi ini biasanya disajikan baik dalam bentuk kopi hitam maupun campuran dengan susu atau krim, tergantung pada preferensi individu. Metode seduh seperti pour over atau French press sering dipilih untuk menghasilkan seduhan kopi yang penuh dengan karakter dan kompleksitas rasa.


Peran Kopi Papua dalam Pasar Kopi Global


Kopi Papua semakin mendapatkan perhatian di pasar kopi global karena kualitasnya yang tinggi dan unik. Para penikmat kopi yang menghargai kopi spesial dan etika yang berkelanjutan sering mencari dan mengapresiasi Kopi Papua sebagai salah satu pilihan terbaik untuk dinikmati secara eksklusif.


Kopi Papua, dengan karakteristik rasanya yang kaya dan unik serta fokus pada praktik pertanian yang berkelanjutan, merupakan salah satu penanda penting dari kekayaan alam dan budaya Papua. Dengan setiap tegukan kopi Papua, penikmat kopi diundang untuk merasakan kedalaman kompleksitas rasa, serta mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan petani kopi Papua.


Masing-masing jenis kopi memiliki cara terbaik untuk dinikmati, tergantung apa yang ingin kita ungkap dari seduhan tersebut. Beberapa lebih cocok dengan tehnik pour over, yang lainnya dengan French Press atau espresso. Teknik yang berbeda ini bisa mengubah bagaimana kita merasakan kepadatan, kehalusan, dan kedalaman rasa dari kopi.


Kemasan produk kopi di Indonesia pun sekarang semakin beragam, mencerminkan keanekaragaman wilayah asalnya. Ada yang menjual kemasan yang sederhana namun elegan, ada pula yang mencetak motif tradisional khusus area asal kopi tersebut sebagai nilai tambah.


Di akhir, perjalanan mencicip kopi di Indonesia adalah ekspedisi tanpa akhir. Setiap cangkir kopi adalah undangan untuk melangkah lebih jauh lagi ke dalam keanekaragaman budaya dan alam Indonesia. Sebuah cangkir kecil, namun penuh cerita dan penikmatan. Tentu, bagi kita para penikmat kopi, setiap sorotan rasa membangkitkan pengalaman yang berlainan, tetapi dalam setiap tegukan terdapat satu kata yang sama: nikmat.


Mungkin ada yang terlewat belum saya masukkan, mohon dimaafkan, sudah terlalu banyak, sudah terlalu panjang, lebar dan tinggi soalnya.

Next time bahasnya satu demi satu saja sepertinya hahaha...


Mari ngopi dahulu sebelum memulai kegiatan biar tetap waras di dunia yang sepertinya mulai ngedian ini.


"I can't imagine a day without coffee. I can't imagine!" - Howard Schultz


Yang manakah kopi anda? Bagaimanakah cara menyeduhnya? Monggo saja sesuai selera saja, karena kopi itu untuk dinikmati bukan untuk diperdebatkan


Catatan Mas Bojreng


#coffee #coffeenation #coffeelovers #coffeeloversonly #coffeeloversoftheworld #coffeeloversofinstagram #coffeelover #coffeeholic #coffeestagram #coffeetime #coffeegram #coffeebreak #coffeeshop #coffeeaddict #coffeeart #coffeelife #cafe #kfsemarang #americano #catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...