Pengingat ku akan kenapa dan apa yang harus saya lakukan.
Dalam kehidupan dunia yang fana ini, manusia seringkali terbuai dengan kesibukan dan kenikmatan duniawi hingga lalai akan kehidupan yang hakiki yaitu akhirat. Islam sebagai agama yang sempurna mengajarkan kepada umatnya untuk selalu mengingat dan mempersiapkan diri untuk kematian yang pasti akan datang kepada setiap insan.
Menurut ajaran Islam, kematian bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, melainkan pintu awal menuju kehidupan yang kekal abadi, yakni akhirat. Pengingat akan kematian dalam Islam tidak ditujukan untuk menimbulkan rasa takut atau pesimisme, namun lebih sebagai bentuk kesadaran dan persiapan diri untuk menapaki alam selanjutnya dengan sebaik-baiknya amal.
Rasulullah SAW mengajarkan untuk sering mengingat kematian, yang dalam hadits disebut sebagai "pemutus kelezatan," karena sesungguhnya kematian akan memutuskan segala kesenangan hidup di dunia. Dengan mengingat kematian, seseorang akan senantiasa berusaha untuk tidak lengah dan akan terus beribadah serta berbuat kebaikan.
Al-Quran dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam banyak memberikan penjelasan tentang kematian. Dalam surat Al-Mulk ayat 2 disebutkan:
"الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ"
Yang artinya: "Dia yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang paling baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun."
Ayat ini secara jelas menyatakan bahwa kehidupan dan kematian merupakan bagian dari ujian untuk mengetahui sejauh mana kualitas amal seorang hamba.
Pengingat tentang kematian juga mendorong umat Islam untuk selalu berzikir dan berdoa. Zikir kepada Allah SWT menjadi sarana yang membantu seseorang untuk selalu mengingat Sang Pencipta dan kematian sebagai kepastian yang akan dialami. Di samping itu, doa juga sebagai media untuk meminta keselamatan di dunia dan di akhirat.
Melaksanakan ibadah-ibadah seperti shalat, zakat, puasa, dan haji merupakan bentuk persiapan yang diajarkan Islam untuk menyambut datangnya kematian. Ibadah-ibadah tersebut bukan hanya melatih seorang Muslim untuk patuh dan taat pada perintah Allah, namun juga sebagai bekal di akhirat nanti.
Selain itu, Islam mengajarkan untuk berakhlak mulia dan memperbanyak kebaikan karena sesungguhnya itu semua akan kembali kepada individu di akhirat kelak. Perbuatan baik seperti bersilaturahmi, membantu sesama, dan menuntut ilmu juga merupakan amalan yang terus mengalir pahalanya meskipun seseorang telah meninggal dunia.
Kesiapan menghadapi kematian juga meliputi kesiapan harta. Seorang muslim dianjurkan untuk tidak menunda-nunda pembayaran hutang jika memiliki kemampuan untuk melunasinya dan hendaknya tidak meninggalkan harta haram yang akan menjadi beban di akhirat.
Dalam menjalani kehidupan ini, seorang Muslim diharapkan tidak terlalu terikat dengan urusan dunia hingga melupakan urusan akhirat. Seimbang dalam mengejar kebahagiaan dunia dan akhirat merupakan keseimbangan yang diajarkan Islam. Dunia diibaratkan sebagai ladang tempat manusia menanam amal perbuatan yang akan dipanen di akhirat kelak.
Ziarah ke makam juga merupakan salah satu cara yang diajarkan Islam untuk selalu mengingat kematian. Dengan berziarah, seseorang diingatkan tentang realitas kematian yang akan menimpa semua orang tanpa terkecuali.
Dalam mengingat kematian, seorang Muslim juga diajarkan untuk meninggalkan perselisihan dan menyikapi hidup dengan kesederhanaan. Hal ini bermakna bahwa persiapan terbaik menghadapi kematian adalah dengan menghindari pertengkaran dan selalu menjaga kebersamaan bersama saudara seiman.
Mengingat kematian adalah salah satu cara untuk memotivasi seseorang agar senantiasa melakukan self-evaluation atau muhasabah. Seorang Muslim harus selalu menghitung dan merefleksikan amal perbuatannya setiap hari, memperbaiki kesalahan, serta memperkuat amal saleh untuk bekal di hari pengadilan yang hakiki.
Kesimpulannya, Islam memberikan pandangan yang mendalam tentang kematian, tidak semata-mata sebagai akhir dari kehidupan, tetapi sebagai pintu menuju tahap berikutnya yang abadi. Pengingatan akan kematian merupakan aspek penting dalam ajaran Islam yang berguna sebagai pemicu untuk terus berbuat kebaikan dan mempersiapkan diri menghadap Allah SWT dengan bekal amal terbaik. Pengingat akan kematian mengajarkan umat Islam agar hidup lebih bermakna dan bertanggung jawab, serta senantiasa mengharap ridha dan ampunan dari sang Khalik.
Catatan Mas Bojreng
#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment