Ketika melihat dan berkaca pada diri sendiri, betapa takutnya saya ini. Perenungan dan pemikiran yang selalu muncul.
Saya dipandang baik karena aibnya masih ditutup oleh Allah SWT: Kebaikan dan Kerendahan Hati dalam keseharian, masih harus selalu diingatkan.
Seandainya dosa memiliki bau yang tidak sedap, rasanya tidak akan ada seorang pun yang berani duduk bersama saya. Namun, berkat rahmat Allah SWT yang menutupi aib dan kelemahan kita, kita masih diberi kesempatan untuk merasakan kebaikan dan pandangan baik dari orang lain. Mencoba untuk menuliskan apa yang saya rasakan mengupas tentang perlunya berlaku baik terhadap sesama, menjaga kerendahan hati, dan menghindari sikap sombong dan angkuh.
Sadar akan keberadaan Allah SWT yang Maha Penyayang, kita harus mengingat betapa besar pengampunan-Nya atas segala dosa yang kita lakukan. Kisah hidup kita dipengaruhi oleh tindakan, pilihan, dan kesalahan yang mungkin kita buat, tetapi Allah SWT dengan rahmat-Nya menutup aib kita sehingga kita masih bisa merasakan cinta kasih dan pandangan baik dari orang lain.
Dalam hidup, berlaku baik terhadap sesama merupakan esensi dari nilai-nilai agama dan moral. Ketika kita memiliki kesadaran bahwa kita tidak sempurna dan memiliki aib, justru membuka pintu bagi kita untuk menyambut kebaikan dan pengampunan dari Allah SWT. Dengan demikian, kita dapat memperluas cakrawala empati, membantu sesama, dan menunjukkan kasih sayang.
Sikap rendah hati adalah kunci dalam menjaga kebaikan dan menghindari sikap sombong serta angkuh. Menyadari bahwa Allah SWT telah menutupi aib kita, kita harus berterima kasih dan melatih diri untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Rendah hati bukan berarti merasa rendah atau minder, tetapi merupakan sikap yang memahami bahwa semua kebaikan yang ada dalam diri kita hanyalah karunia dari Allah SWT.
Dalam menghadapi berbagai situasi dan interaksi sosial, kita harus selalu mengingat perlunya menjaga rendah hati. Tidak ada alasan untuk merasa lebih baik dari orang lain atau memperlihatkan sikap angkuh. Bahkan, semakin kita bertumbuh dalam kesadaran akan rahmat Allah SWT yang menutupi aib kita, semakin besar kerendahan hati kita.
Kerendahan hati juga melibatkan berusaha untuk terus memperbaiki diri dan tidak bangga dengan kesalahan yang kita lakukan. Dalam proses ini, kita dapat belajar dari aib yang kita buka hanya kepada Allah SWT, dan selalu berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Jadi dalam kehidupan ini, kita semua memiliki aib dan kesalahan, namun Allah SWT dengan rahmat-Nya menutupinya dan memberi kesempatan bagi kita untuk merasakan pandangan baik dari orang lain. Menghargai pengampunan dan kerendahan hati adalah sikap yang bijaksana. Dengan menjaga kesadaran akan kasih sayang Allah SWT dan terus berlaku baik terhadap sesama, kita tidak hanya mempermuliakan Dzat yang Maha Pencipta, tetapi juga menginspirasi orang lain dengan teladan hidup kita. Dalam perjalanan hidup ini, mari kita tetap rendah hati, tulus, dan menjaga kerendahan hati, sehingga kita dapat terus merasakan kebaikan dan rahmat Allah SWT.
Untuk apa masih bersikap sombong, angkuh dan memandang rendah? Berkaca .... pada diri sendiri...
Pengingat diri di pagi hari ini
19 Desember 2023
Catatan Mas Bojreng
#myselfreminder #catatanmasbojreng #masbojreng
No comments:
Post a Comment