Monday, October 23, 2023

Sapa dan senyumlah orang......


Saat ber baik di pagi hari saya beberapa kali berpapasan dengan orang yang seringnya tidak saya kenal, kalau saya kenal Inshaa Allah selalu saya sapa. Nah kalau sama yang tidak kenal bagaimana? Saya coba mengangguk atau tersenyum. Kadang ditanggapi sering tidak... saya sih acuh aja... saya lakukan aja selalu.


Sudahkah kita menyapa dan tersenyum pada orang lain? Atau sudahkah kita terjebak dalam kesombongan, kepura-puraan, atau sikap acuh tak acuh terhadap sekeliling? Bahkan coba kalau kita bekerja ada cs yang sedang menyapu atau mengepel.. sudahlah kita bilang permisi atau menyapa? Atau berjalan dengan tegaknya dan acuh saja?


Dalam Islam, senyum dianggap sebagai sebuah ibadah. Tidak hanya itu, senyum dan sapa adalah perintah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ketika kita tersenyum dan menyapa, kita mencoba untuk menyebarkan kebaikan dan menciptakan hubungan yang positif dengan orang lain.


Namun terkadang, kita mungkin terjebak dalam sikap sombong, jaim, atau acuh terhadap orang di sekitar kita. Mungkin kita terlalu sibuk dengan urusan pribadi atau merasa lebih baik dari orang lain. Namun, seharusnya kita ingat bahwa sikap tersebut tidaklah sejalan dengan ajaran agama kita.


Mengapa kita harus menyapa dan tersenyum pada orang lain, meskipun mereka mungkin memberikan tanggapan yang berbeda? Karena kita tidak pernah tahu apa yang orang lain sedang alami dalam hidup mereka. Mungkin mereka sedang menghadapi masalah yang berat atau merasa kesepian. Dengan menyapa dan tersenyum, kita bisa menjadi secercah harapan atau sumber kebahagiaan bagi mereka.


Selain itu, dengan tersenyum dan menyapa, kita juga menciptakan atmosfer yang lebih positif di sekitar kita. Sikap ramah dan hangat bisa menarik orang lain untuk berinteraksi dengan kita, menciptakan hubungan yang lebih baik, dan bahkan membantu dalam mencapai tujuan kita.


Jadi, mari kita renungkan sikap kita terhadap orang lain. Apakah kita sudah cukup banyak tersenyum dan menyapa? Ataukah ada ruang untuk perbaikan? Bersikap sombong, jaim, atau acuh tak acuh tidaklah sejalan dengan ajaran agama kita. Ketika kita tersenyum dan menyapa, kita tidak hanya melakukan ibadah, tetapi juga berusaha menyebarkan kebaikan di sekeliling kita.


Jangan salah beberapa kalau ketemu orang yang tidak saya kenal dan berpapasan saat ber baik malah mereka yang ber say hello, senyum atau dadah dadah terlebih dahulu.. walaupun sambil jalan terus ... jadi tetap aja tidak mengenal by name...


Ya sudah lah... masih jaim kah? Atau menjaga kesan ber wibawa? Aihhhhh hahahaha...

Ya sudah lah ini yang saya coba lakukan dan saya ajak para adik adik penerus saya di RS..


Perenungan pagi ini...


Catatan Mas Bojreng


#catatanmasbojreng #masbojreng

No comments:

Post a Comment

Titip Hati pada Allah

Sebagian hati kutinggal di sana, di sisi ranjang dan napas renta. Tak terucap kata, hanya diam yang bercerita, tapi ada kewajiban yang ta...